Hallo gan sis, ane mau cerita tentang pengalaman ane liburan ke kota yg konon katanya mistisnya kuat di salah satu pulau di Indonesia....
Waktu itu ane berangkat bersama rombongan ada 8 orang, ane, juni, rio, dimas, putri, roki, susan, dan yani (beberapa ada yg nama samaran ya guys).

Perjalanannya 2x naik kapal laut guys, gila capeknya
Perjalanan demi perjalanan kita lalui dengan riang gembira meskipun melelahkan. Menyebrangi lautan untuk ke pulau seberang.. Dan tepat jam 8 malam ane sampai di pelabuhan P***ta*o. Klo orang asli sana pasti tau pelabuhan apa yg ane maksudkan😁
Dari pelabuhan kita masih harus berkendara kurang lebih 2,5jam lagi untuk sampai di kota tujuan.

Dari pelabuhan ini lah keanehan-keanehan yg tak pernah ane alami terjadi. Dalam perjalanan menuju ke kota, sepanjang jalan dekat pelabuhan ane dan kawan-kawan ane melihat banyaakkk sekali warung dan cafe-cafe yg berjajar, lengkap dengan cewek2 sexy nya yg menggoda. Sempat temen ane kepikiran untuk berhenti ngopi sebentar disana (maklum cowok guys, ngeliat yg bening langsung pengen berhenti), tapi ntah kenapa ane dan salah satu temen ane bersikeras untuk tidak berhenti dan lebih memilih melanjutkan perjalanan.

Karna rembulan sudah mengisyaratkan malam mulai larut, kabut juga mulai turun, akhirnya kami memutuskan untuk menginap disalah satu penginapan terdekat untuk sementara. Berhubung kami 4 cewek 4 cowok, jadi kami menyewa 2 kamar untuk cewek dan cowok (dipisah ya guys, belum muhrim).

Sampai tepat pukul 23.55, ane dan putri di kagetkan oleh suara teriakan susan.
Seketika ane terbangun dan mencari-cari si susan yg sudah tergeletak di lantai.
Ane, putri, dan yani langsung menghampiri susan. Para lelaki pun pada datang ke kamar kami, rupanya satupun diantara mereka tidak ada yg bisa tidur, katanya ribut suara dengkuran, yg bahkan kami pun tidak mendengarnya. Susan yg sedari tadi pingsan akhirnya sadarkan diri.

Dia menceritakan, saat kami semua terlelap tidur, dia tiba-tiba terbangun oleh suara ketukan pintu. Dia mengira itu penjaga penginapan, dan saat dia buka pintunya dheg................
Susan melihat wanita yg di cafe tadi kami lewati, tapi dg pakaian yg lusuh dan penuh dg darah yg menetes ke lantai.

Saking penasarannya, putri turun dari tempat tidur dan berjalan ke pintu, memastikan darah tersebut, tapi tidak ada setetes pun darah disana..Kami mulai ketakutan, dan akhirnya tidak tidur hingga pagi.

[SPOILER=Hari pertama dikota mistis; melanjutkan perjalanan kekota tujuan][/SPOILER]

Pagi itu kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju kota tujuan, dg harapan apa yg kami alami semalam tidak terjadi di kota tujuan.
1 jam 30 menit perjalanan akhirnya kami sampai di kota sum***a, kota tujuan wisata kami. Selama disini kami memutuskan untuk menginap di Hotel S**i (namanya sih hotel, tapi lebih cocok dibilang kosan daripada hotel)

Nuansa kamar dan kamar mandinya bak film² horor guys. Apa yg kami takutkan pun terjadi. Malam harinya kami kembali di hantui rasa takut, susan tiba2 menjerit-jerit kesurupan. Susan terus-terusan saja menunjuk ke arah pintu, yg jelas2 tidak ada apa2 dan siapa2. Kami yg tidak tahu harus bagaimana, putri pun inisiatif untuk memanggil pak ustadz untuk meminta bantuan. Seperti lagu mbah dukun, pak ustadz pun membacakan mantra ke air minum, setelah itu di minumkan pada susan (bukan disembur ya guys, tapi diminum langsung)
Akhirnya susan sadar dan di ikuti dg isak tangisnya yg tersedu-sedu karna ketakutan. Pak ustadz menasehati kami untuk jangan lupa berdoa, sembahyang. Agar Tuhan senantiasa melindungi kita.

[SPOILER=Hari kedua di kota mistis; liburan ke jembatan Samota][/SPOILER]

Hari kedua kami berencana jalan² ke jembatan samota, salah satu destinasi yg tidak bisa di lewatkan bila berkunjung ke tempat ini. Perjalanan kami lancar, liburan hari ini pun tanpa ada gangguan sedikitpun. Kami sangat menikmati liburan hari ini, dan lupa akan kejadian yg telah terjadi 2 malam kemarin. Hari mulai sore, kami kembali ke hotel tempat menginap.

Sesampainya di hotel, kami berjumpa dg pak ustadz yg semalam membantu kami menyadarkan susan. Kami bercerita panjang x lebar dg pak ustadz mengenai situasi dan kondisi disana. Di kota tersebut memang adat dan agamanya sangat kental, apalagi mistis, jgn heran jika agan dan sista berlibur ke kota tersebut.

Sebelum pak ustadz pamitan, tak lupa beliau memberikan kami aqua yg telah dibacakan mantra. Beliau berpesan, bila kejadian semalam terjadi lagi, minumkan air ini dan basuh wajahnya dg air ini. Ucapan pak ustadz mengisyaratkan, seakan nanti malam akan terjadi lagi. Dan benar saja, tepat jam 00.00 susan kembali bergumam sendiri, seolah bersenandung dg bahasa yg tidak kami mengerti. Ingat akan pesan pak ustadz, kami minumkan air itu, dan akhirnya susan pun tersadar. Tidak tahan dg kejadian begini setiap malam, kami memutuskan besok pagi kembali ke kota asal, kota tercinta.

[SPOILER=Hari ketiga di kota mistis; kembali pulang ke kota asal yg tercinta][/SPOILER]

Perjalanan yg panjang menuju pelabuhan membuat kami harus pagi² buta sudah check out dari hotel yg kami inapi 2 hari ini. Tidak lupa sebelum perjalanan kami berdoa, memohon keselamatan pada Yang Kuasa, agar perjalanan kami di lindungi, dan tidak mengalami kejadian yg seperti kemarin-kemarin lagi.

Perjalanan 2,5 jam membuat kami lelah. Teringat akan warung2 kecil dan cafe2 yg kita lewati ketika pertama tiba disini, kami berencana mampir disana untuk istirahat sejenak.

Sepanjang perjalanan kami cari2 cafe dan warung tersebut, tapi tak satupun ada, yg ada hanya pohon2 mangrove rimbun, hingga sampai di dekat dermaga pelabuhan, kami tidak menemukan cafe dan warung tersebut. Akhirnya, kami memutuskan istirahat sejenak diwarung dekat dermaga.

Yani yg penasaran dg keberadaan cafe dan warung itu bertanya pada warga setempat. Akhirnya diceritakannya lah, bahwa cafe dan warung yg kami lihat itu dulunya memang ada, hanya karna sesuatu dan lain hal, terjadi tragedi pembunuhan, dan cafe tersebutpun di bakar. Kejadiannya sudah bertahun-tahun silam. Betapa kagetnya kami mendengar cerita warga. Bersyukur kami malam itu tidak berhenti di warung itu. Kalau di ingat-ingat, kami tiba disini tepat malam jumat. Pantas saja kami melihat yg gak2. Terima kasih Tuhan, kami masih diberi keselamatan.


Itulah pengalaman mistis ane dan kawan-kawan guys. Semistis-mistisnya pulau ane, baru itu kali pertama ane mengalami kejadian yg di luar nalas.
Buat agan dan sista yg punya pengalaman kaya ane, boleh kali ye di ceritain.
Sekian dari ane, wasallam