- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Karyawati Dijambret hingga Terjatuh Saat Naik Motor di Juanda Depok


TS
mows
Karyawati Dijambret hingga Terjatuh Saat Naik Motor di Juanda Depok
Quote:
Karyawati Dijambret hingga Terjatuh Saat Naik Motor di Juanda Depok
Matius Alfons - detikNews
Jumat, 17 Apr 2020 12:02 WIB
Matius Alfons - detikNews
Jumat, 17 Apr 2020 12:02 WIB

Depok - Seorang pengendara motor wanita, IS (29), dijambret dua orang tak dikenal di Jalan Juanda, Depok. Akibat kejadian ini, karyawati itu terjatuh sehingga mengalami luka-luka.
"Iya benar diduga kejadian perampasan di Jalan Raya Juanda," kata Paur Humas Polrestro Depok Iptu Made Budi, Jumat (17/4/2020).
Peristiwa itu terjadi di Jalan Juanda, Mekarjaya, Sukmajaya, Depok, Kamis (16/4) malam, sekitar pukul 23.15. Saat itu, korban yang berkendara motor sendirian sedang melintas dari arah Margonda menuju Jl Raya Bogor.
"Keterangan saksi pada saat melintas jalan raya mendengar adanya teriakan minta tolong dan saksi melihat adanya 2 sepeda motor yang masih ada pengendaranya dan 1 sepeda motor dalam posisi terguling bersama seorang perempuan," ucap Made.
Made menyebut saat itu ada dua pelaku yang langsung melarikan diri. Menurutnya, korban ternyata juga dalam kondisi terluka.
"Dua orang dengan sepeda motor jenis matic langsung melarikan diri dan saksi melihat adanya korban dengan luka pada mata sebelah kanan, siku tangan sebelah kanan, dan pada bagian kaki," ucap Made.
Made menyebut para pelaku menjambret tas korban yang berisi sejumlah barang berharga. Korban saat itu juga langsung dibawa masyarakat ke klinik terdekat.
"Pelaku membawa satu buah tas berisikan 1 buah handphone, uang, dan surat-surat lain," ujarnya.
Kejadian ini masih didalami pihak kepolisian. Hingga kini, kedua pelaku juga masih dalam pengejaran.(maa/mei)
Quote:
Kompolnas: Polisi Jangan Ragu Tembak Pelaku Street Crime
Audrey Santoso - detikNews
Jumat, 17 Apr 2020 12:14 WIB

Audrey Santoso - detikNews
Jumat, 17 Apr 2020 12:14 WIB

Jakarta - Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) meminta polisi tak ragu menembak di tempat pelaku kejahatan konvensional. Kompolnas berpendapat saat ini situasi keamanan masyarakat rawan.
"Khusus untuk kejahatan jalanan (street crime), kejahatan dengan kekerasan dan pemberatan, kejahatan yang mengganggu rasa aman dan tentram masyarakat, maupun blue collar crime lainnya yang potensi mencederai keselamatan masyarakat, agar polisi jangan pernah ragu untuk lakukan upaya tegas terukur, termasuk tembak di tempat," kata Komisioner Kompolnas, Andrea H Poeloengan, dalam keterangan tertulis, Jumat (17/4/2020).
Kompolnas menilai tren kejahatan biasanya meningkat menjelang Ramadhan. Ditambah situasi pandemi Corona (COVID-19) yang menyebabkan angka pengangguran meningkat.
"Keadaan darurat kesehatan masyarakat dan bencana non-alam yang telah ditetapkan saat ini juga menimbulkan kerawanan dari segi keamanan. Tingkat pengangguran dan pengangguran terselubung tidak bisa dipungkiri akan meningkat sebagai konsekuensi dari dampaknya,"
"Apalagi saat ini sudah menjelang bulan Ramadhan, yang biasanya tren kejahatan meningkat. Jangan takut takut, karena keamanan negara dan keselamatan jiwa harus menjadi prioritas terdepan bagi pelaksanaan tugas polisi di saat darurat ini," imbuh dia.
Andrea meminta polisi proaktif di lapangan, salah satunya dengan cara patroli hingga ke gang-gang. Dia juga meminta polisi tak terlalu banyak menerapkan work from home atau bekerja dari rumah.
"Khusus untuk kejahatan jalanan (street crime), kejahatan dengan kekerasan dan pemberatan, kejahatan yang mengganggu rasa aman dan tentram masyarakat, maupun blue collar crime lainnya yang potensi mencederai keselamatan masyarakat, agar polisi jangan pernah ragu untuk lakukan upaya tegas terukur, termasuk tembak di tempat," kata Komisioner Kompolnas, Andrea H Poeloengan, dalam keterangan tertulis, Jumat (17/4/2020).
Kompolnas menilai tren kejahatan biasanya meningkat menjelang Ramadhan. Ditambah situasi pandemi Corona (COVID-19) yang menyebabkan angka pengangguran meningkat.
"Keadaan darurat kesehatan masyarakat dan bencana non-alam yang telah ditetapkan saat ini juga menimbulkan kerawanan dari segi keamanan. Tingkat pengangguran dan pengangguran terselubung tidak bisa dipungkiri akan meningkat sebagai konsekuensi dari dampaknya,"
"Apalagi saat ini sudah menjelang bulan Ramadhan, yang biasanya tren kejahatan meningkat. Jangan takut takut, karena keamanan negara dan keselamatan jiwa harus menjadi prioritas terdepan bagi pelaksanaan tugas polisi di saat darurat ini," imbuh dia.
Andrea meminta polisi proaktif di lapangan, salah satunya dengan cara patroli hingga ke gang-gang. Dia juga meminta polisi tak terlalu banyak menerapkan work from home atau bekerja dari rumah.
"Pemerintah sedang terus berusaha menjaga kondusivitas aspek ekonomi, sosial, dan kesejahteraan, maka Polisi harus lebih proaktif dan turun ke lapangan. Jangan terlalu banyak yang stay at home ataupun work from home," ujar Andrea.
"Tingkatkan Patroli Simpatik berskala besar hingga ke pelosok daerah dan gang-gang," sambung dia.
Andrea kemudian mengingatkan agar para polisi mematuhi betul prosedur tetap penanganan masalah atau kasus, dan patuh dengan isi Maklumat Kapolri Jenderal Idham Azis terkait Corona.
Andrea kemudian mengingatkan agar para polisi mematuhi betul prosedur tetap penanganan masalah atau kasus, dan patuh dengan isi Maklumat Kapolri Jenderal Idham Azis terkait Corona.
"Saya juga berpesan agar para polisi di Indonesia untuk menjaga diri mereka baik-baik, jaga kesehatan, patuhi perintah Presiden RI, patuhi protap serta maklumat Kapolri dalam urusan COVID-19. Tegakkan disiplin dan aturan di internal Polri yang melanggar pada saat darurat seperti ini, jika perlu demosi, bahkan PTDH kan saja," tegas Andrea.
Membuat jalanan lengan, tentu semakin mempermudah akses kejahatan seperti jambret ini.
Membuat jalanan lengan, tentu semakin mempermudah akses kejahatan seperti jambret ini.
Quote:
PSBB membuat jalanan lengan, tentu semakin mempermudah akses kejahatan seperti jambret ini. 
Apalagi makin banyak yg di PHK, mencari kerja lebih sulit dibanding hari normal, serta dilepaskan beberapa napi asimilasi. Membuat kewaspadaan warga harus ekstra di situasi sulit pandemi ini.
Harap selalu waspada, karena tentu warga yang keluar rumah membeli kebutuhan atau urusan ke RS membawa uang dan barang berharga seperti HP di tas menjadi sasaran empuk.
#DiRumahAja
Hanya keluar rumah jika benar2 penting dan mendesak.

Apalagi makin banyak yg di PHK, mencari kerja lebih sulit dibanding hari normal, serta dilepaskan beberapa napi asimilasi. Membuat kewaspadaan warga harus ekstra di situasi sulit pandemi ini.
Harap selalu waspada, karena tentu warga yang keluar rumah membeli kebutuhan atau urusan ke RS membawa uang dan barang berharga seperti HP di tas menjadi sasaran empuk.
#DiRumahAja
Hanya keluar rumah jika benar2 penting dan mendesak.

Quote:
"Pemerintah sedang terus berusaha menjaga kondusivitas aspek ekonomi, sosial, dan kesejahteraan, maka Polisi harus lebih proaktif dan turun ke lapangan. Jangan terlalu banyak yang stay at home ataupun work from home," ujar Andrea.
Lah emang ada apa Polisi Work From Home ?
Lah emang ada apa Polisi Work From Home ?
Diubah oleh mows 17-04-2020 13:24


sebelahblog memberi reputasi
1
715
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan