Lucky si Perkutut Kesayangan



Hay... hay... hay... Agan dan Sista yang budiman, apa kabar semuanya? Semoga senantiasa dalam lindungan Nya. Dari pada bosan #mumpungdirumah aja mending temenin aku buat merawat perkutut kesayanganku, biar makin banyak aktivitasnya, jadi lockdownnya makin berwarna nda monoton dengan gadget mulu kan

Lucky, begitulah aku menamainya. Menyebut namanya pasti kalian uda pada berspekulasi bahwa perkutut ini membawa keberuntungan, iya kan?

Sabar dulu Gansis...
Mitos mengenai perkutut sebagai hewan pembawa keberuntungan maupun pesugihan emang uda kondang se antero jagad, namun penamaan “Lucky” tidak ada kaitannya dengan pesugihan sedikitpun.
Nah, mumpung lagi #dirumahaja mending baca cerita tentang si Lucky ini dan kenapa pula aku memberinya nama Lucky


Sebelumnya perkenalkan dulu namaku Ningdidien bisa panggil Ning maupun Dien saja.
"Loh kok mirip nama perempuan?"
Yah, Ningdidien emang perempuan.
Mungkin memang terkesan sedikit ‘nyeleneh’ketika seorang perempuan mempunyai hewan peliharaan berupa burung yang lazimnya menjadi kegemaran bagi kaum adam, tapi inilah faktanya aku memang gemar merawat burung. Eeeiiiitttttzzz burung yang bisa terbang loh yah, bukan burung lainnya




Banyak burung yang aku pelihara, mulai dari merpati, burung dara, kutilang, jalak, dan perkutut. Dari beberapa jenis yang ada aku paling suka dengan jalak dan perkutut. Jadi merekalah yang aku perlakukan istimewa.


Burung jalak istimewa karena seolah memahami bahasa kita, sedangkan perkutut istimewa karena memang menjadi idola di tanah jawa.
Aku pribadi merasa senang kalau mendengar perkutut pada manggung bersahutan, seolah ada ketenangan tersendiri, adeeeeem gitu. (Istilah "manggung" untuk menyebut perkutut yang sedang berkicau).


Burung Jalak dan perkutut inilah yang paling ku sayangi, tiap kali aku pulang pasti tuh hewan pada bersahutan seolah menyapa.



Asal Mula Nama Lucky


Suatu ketika aku lagi sibuk-sibuknya dengan pekerjaan jadi nda bisa fokus ngerawat mereka seperti biasanya. Akhirnya aku minta bantuan saudara buat kasih makan sama ganti air minumnya kalau aku belum pulang.


Si jalak yang paling suka sama air mustinya rutin dimandikan dan diganti air pagi dan sore, namun terlewatkan. Sampai akhirnya dia mati, mungkin karena kehausan dan kelaparan. Akupun merasa berdosa




Kemudian si perkutut betina yang ku panggil "Mungil" pun demikian, mati kelaparan karena sering aku abaikan.
Ternyata saudaraku tak memperhatikan pesan, dia cuman peduli dengan merpati dan burung dara saja yang tinggal kasih makan.

Dari sinilah perkutut jantan dengan corak bulu yang indah itu ku kasih nama “Lucky” karena dia beruntung bisa bertahan disaat ku abaikan dengan kesibukan

Nah, demikian tadi asal muasal nama Lucky diberikan, bukan karena pesugihan yang bisa mendatangkan keberuntungan loh yah




Lihatlah ring di kakinya sebagai tanda kalau aku amat menyayanginya.
Ceileeeeeee macam pinangan aja yah Gansis pakai ring


Perawatan Si Lucky


Perawatan Si Lucky sangat mudah serta tidak butuh banyak biaya, apalagi ditengah pandemi corona seperti saat ini yang mengharuskan kita di rumah aja, paling cocok buat mencurahkan perhatian untuk merawatnya.


Sama halnya dalam perawatan burung pada umumnya. Merawat si Lucky dengan memberikan makan dan minuman, membersihkan kotoran pada sangkar, memandikan dan menjemurnnya.



Tapi perlu dicatet yah Gansis memandikan si Lucky nda harus berendam di bak mandi, ataupun dengan sabun mandi
Hanya cukup dengan menyemprotkannya dengan air dari semprotan halus saja agar bulunya mengkilat dan tidak berkutu.


Kemudian kalau sudah dimandikan, musti berjemur yah Gansis, berjemur di bawah matahari. Berjemur ini termasuk hal penting dalam perawatan Si Lucky, tujuannya agar tidak mudah sakit.




Untuk waktunya tergantung dari kebiasaan yah Gansis, kalau umumnya perkutut dimandikan di pagi hari kemudian berjemur selama 15 menit-1 jam, kalau Si Lucky lebih sering di sore hari karena pagi uda nda pernah sempat
Namun beberapa waktu terakhir ini si Lucky lebih sering aku mandiin pada kisaran jam 10 pagi, karena aku memiliki banyak waktu untuk merawatnya.


Untuk membersihkan kotorannya bisa dilakukan 2-3 hari sekali. Akupun lebih suka membersihkannya pada air mengalir agar tidak menimbulkan bau. Jika kalian memiliki perkutut di rumah bisa juga intensitasnya ditambah untuk lebih sering membersihkan kotorannya.




Makanan untuk Si Lucky


Makanan perkutut pun beraneka ragam, ada yang telah tersedia dari racikan pabrik ataupun racikan sendiri. Namun untuk makanannya Si Lucky aku kombinasikan dari racikan pabrik dan porsi makanan kesukaannya yang ku tambahkan sendiri.


Kalau dulu si Mungil paling demen ama racikan pabrik yang berisi campuran milet, jejawut, sama beras merah. Kalau Si Lucky pasti disisahkan milet sama jejawutnya. Akhirnya aku coba menambah porsi ketan hitam dengan membuat racikan sendiri. Ternyata dia memang lebih senang dengan racikan lebih banyak ketan hitam. Hal ini berpengaruh pada rajinnya dia manggung.




Tak kalah penting lagi yaitu untuk memberikan jamu.
Saat membeli pakan racikan pabrik maka akan mendapat bonus jamu khusus untuk menambah staminanya. Jamu ini ku berikan kalau dia nampak lesu. Sesekali pula kuberi kroto biar si Lucky makin prima. Ada yang bilang penting juga untuk memberikan vitamin, namun karena Si Lucky sudah gacor jadi tidak aku berikan.




Nah, itulah tadi ceritaku tentang Si Lucky yang beruntung.
Keberuntungannya lagi yaitu di tengah-tengah adanya pandemi ini aku jadi memiliki lebih banyak waktu untuk merawatnya


Gimana Gansis, apa ada yang memiliki hewan peliharaan serupa dengan Si Lucky?

Mari berdiskusi terkait hewan peliharaan kalian di kolom komentar.

Jangan lupa tinggalkan jejak buat yang sudah mampir





Oleh: Ningdidien
Opini dan Dokumen Pribadi