- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Corona Biadab: 16,7 Juta Orang di AS Kena PHK dalam 3 Minggu
TS
juraganind0
Corona Biadab: 16,7 Juta Orang di AS Kena PHK dalam 3 Minggu
Quote:
Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak pandemi virus corona atau Coronavirus Desease-2019 (COVID-19) sangat luar biasa. Virus ini mampu membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.
US Department of Labor melaporkan, jumlah klaim tunjangan pengangguran di Amerika Serikat (AS) pada pekan yang berakhir 4 April 2020 adalah 6,6 juta. Turun dibandingkan pekan sebelumnya yang sebanyak 6,86 tetapi masih di level tinggi.
Baca:
Perang Minyak Tamat, Saudi-Rusia Deal Pangkas 10 Juta Barel
Dalam tiga pekan terakhir, jumlah klaim unemployment benefits di Negeri Paman Sam mencapai hampir 17 juta. Jutaan orang kehilangan pekerjaan gara-gara virus berukuran 10-20 nanometer.
Refinitiv
"Laporan ini menunjukkan pengorbanan warga AS demi memperlambat laju penyebaran virus corona. Pemerintah Presiden Donald Trump tengah melaksanakan program bantuan yang menyediakan dukungan bagi pekerja dan dunia usaha.
"Awal pekan ini, Kementerian Ketenagakerjaan telah menyediakan panduan bagi penyaluran bantuan US$ 600/pekan. Sejumlah negara bagian sudah mulai mencairkannya, yang lain akan menyusul. Kementerian terus bekerja sama erat dengan negara bagian untuk mendukung proses ini," papar Eugene Scalia, Menteri Ketenagakerjaan AS, seperti dikutip dari siaran tertulis.
AS adalah negara dengan pasien positif corona terbanyak di dunia. Data satelit pemetaan ArcGis menyebutkan per Jumat (10/4/2020) pukul 06:09 WIB, pasien corona di Negeri Adidaya mencapai 461.437 orang. Jumlah tersebut hampir 29% dari total pasien corona di seluruh dunia yang berjumlah 1.595.350.
Oleh karena itu, pemerintah di berbagai negara bagian menerapkan pembatasan aktivitas publik. Sekolah diliburkan, perkantoran dan pabrik tutup sementara, rumah ibadah tidak lagi terbuka bagi jamaah, restoran tidak melayani makan-minum di tempat, dan sebagainya. Kini hampir 1 dari 3 warga AS terpaksa harus terkurung di rumah karena kebijakan social distancing.
Ini dilakukan untuk mempersempit ruang gerak penyebaran virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut. Risiko penularan semakin besar ketika terjadi kerumunan, sebab virus menyebar seiring intensitas interaksi dan kontak antar manusia.
Namun upaya untuk melindungi nyawa jutaan orang itu harus dibayar dengan harga tinggi. Ekonomi nyaris lumpuh karena aktivitas manusia di luar rumah sangat minim. Dunia usaha lesu dan PHK sulit dihindari.
"Upaya seperti social distancing memang dibutuhkan untuk meredam penyebaran virus. Namun memakan korban aktivitas ekonomi AS dalam jangka pendek.
"Penyebaran virus yang semakin luas akan menyebabkan kebijakan social distancing yang lebih ketat sehingga menyebabkan penutupan fasilitas produksi, gangguan rantai pasok, serta sentimen konsumen dan dunia usaha yang memburuk. Lebih penting lagi adalah peningkatan angka pengangguran dan kondisi keuangan yang memburuk," sebut notula rapat bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) edisi Maret 2020.
Data ketenagakerjaan AS yang memburuk membuat semakin banyak orang yang meyakini bahwa Negeri Paman Sam sudah masuk ke jurang resesi. Bahkan ada yang memperkirakan akan menjadi resesi yang lebih parah ketimbang Depresi Besar pada 1930-an.
"Dalam bulan pertama saja, krisis akibat virus corona sudah melampaui apa yang terjadi Saat Depresi Besar. Klaim tunjangan pengangguran yang begitu besar menggambarkan seberapa lama AS bisa keluar dari krisis ini, sepertinya tidak bisa cepat," kata Daniel Zhao, Ekonom Senior di Glassdoor, seperti diberitakan Reuters.
Sumber
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...lam-3-minggu/2
MAGA
Diubah oleh juraganind0 11-04-2020 07:48
4iinch dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1K
Kutip
17
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan