c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
2 Gunung Erupsi, Virus Belum Usai Segeralah Merenung Indonesia Mirip Zaman Kalabendu





Corona datang masyarakat meradang, seluruh warga berdiam di rumah hingga sendi perekonomian luluh lantak. Banyak orang mengira hal ini hanya sementara lalu kemudian virus itupun lenyap?

Tidak semudah itu juga sih, buktinya hingga hari ini virus-virus yang dahulu menjadi pandemi tetap ada. Virus itu tak pernah mati, kita berusaha untuk mencegah. Dan entah sampai kapan?





Puncak corona terjadi kalau vaksin sudah ditemukan, atau dengan cara alami 70% manusia dunia sudah terpapar.

Tapi di tengah gemparnya corona 2 gunung besar mulai aktif kembali, Merapi sudah terbatuk-batuk di susul dengan anak Krakatau yang ikut terbatuk dan mengeluarkan awan panas dengan gagahnya.

Bahkan di sekitaran jabodetabek di tengah guyuran hujan rintik ada dentuman keras yang membuat netizen kaget, berasal darimana suara itu? Petirkah? Atau dentuman anak krakatau?





Menurut ahli vulkanologi letusan krakatau tidak menghasilkan dentuman yang terdengar hingga ratusan kilometer, kemungkinan besar itu adalah sebuah suara petir yang maha dahsyat. BMKG belum buka suara, namun bila ada petir yang menggelegar hingga kawasan jabodetabek mendengar ini pasti sebuah tanda yang bisa dibilang alam sedang menyeimbangkan diri.

Kita tak ingin lebih jauh membahas bagaimana erupsi bisa terjadi, terlebih lagi dengan bahasa vulkanologi yang awam di dengar oleh telinga. Sederhananya Indonesia berada pada wilayah cincin api, pergerakan lempeng bumi akan menimbulkan gempa bumi, meletusnya gunung api, dan inilah negara dengan rawan bencana yang cukup tinggi.

Tapi alam negara ini layaknya surga yang subur, namun prediksi masyarakat jawa di masa lalu memang terbukti. Biasanya sering di dendangkan dalam pagelaran wayang baik itu kulit maupun golek, kalimat janturan itu adalah.

“Ana babak nglayoni, jujul anyusuli,”

Artinya kira-kira seperti ini, ada kejadian yang penting susul menyusul. Corona, merapi, krakatau, banjir, gempa, longsor kerap susul menyusul hingga mau tak mau kita harus bersahabat dengan alam.





Disinilah manusia disuruh merenung tingkat tinggi, apa yang terjadi dengan dunia saat ini memang bukan masalah biasa.

Menurut Jayabaya dan Raden Ngabehi Ranggawarsita seperti yang mereka paparkan terlihat kita sudah memasuki zaman Kalabendu, sedikit saya kutip zaman yang di prediksikan dengan saat sekarang yang semakin nyata.

Quote:




Itulah zaman kalabendu yang di rangkum dalam Serat Centini  Ranggawarsita.

Mari kita renungkan, bila zaman ini kalabendu maka goro-goro menjadi nyata. Apakah sampean ingin jadi "Satrio Piningit" atau cerita yang di paparkan Jayabaya dan Ranggawarsita hanya mitos belaka, cocoklogy yang tak berarti?

Namun setidaknya kita renungkan barang sejenak, renungkan hidup sesaat bertanyalah pada diri untuk apa kita hidup, dan tujuannya mau dibawa kemana?

Salam, saya c4punk see u next thread




emoticon-I Love Indonesia

"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star





GIF








Diubah oleh c4punk1950... 11-04-2020 06:04
4iinch
sebelahblog
infinitesoul
infinitesoul dan 57 lainnya memberi reputasi
56
18.8K
174
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan