dispenserrAvatar border
TS
dispenserr
Pengusaha Kritik Stimulus Lawan Corona Kurang Nendang
Pengusaha menilai stimulus yang saat ini dikeluarkan pemerintah untuk memerangi virus Corona masih kurang. Sejauh ini pemerintah sudah menggelontorkan total Rp 405,1 triliun.

Total anggaran itu dialokasikan sebesar Rp 75 triliun untuk belanja bidang kesehatan, Rp 110 triliun untuk perlindungan sosial, Rp 70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat (KUR), serta Rp 150 triliun untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional.

Namun Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani pemerintah harusnya mengeluarkan uang sebesar Rp 1.600 triliun untuk stimulus melawan Corona.

"Kami di Kadin melihat bahwa stimulus yang dikeluarkan pemerintah ini jauh dari angka yang menurut kami ideal. Angka kita mestinya tuh Rp 1.600 triliun untuk bail out ini," jelas Rosan kepada detikcom, Kamis (9/4/2020).

Pertama, Rosan menilai angka yang dikeluarkan pemerintah untuk program jaringan sosial harusnya dinaikkan menjadi Rp 600 triliun. Pasalnya, di Indonesia jumlah pekerja informalnya banyak, maka bantuan cakupannya harus lebih luas dan besar jumlahnya.

"Social safety net juga kan kecil banget nih sekitar Rp 110 triliun ya, ini harusnya Rp 600 triliun. Masalahnya, ini sektor informal itu gede, orang yang ambil di BPJS aja 90 juta orang," jelas Rosan.

"Supaya perut masyarakat tetap kenyang, rakyat nggak lapar," sambungnya.

Apa lagi sektor yang perlu dapat tambahan stimulus? Buka halaman selanjutnya.

Kedua, Rosan meminta pemerintah memberikan Rp 600 triliun kepada perbankan. Sehingga perbankan bisa memberikan keringanan pembayaran utang untuk dunia usaha. Caranya dengan membebaskan biaya bunga selama setahun.

"Untuk perbankan sangat penting ini kita ada pemikiran hingga Rp 600 triliun, nah itu angka dari mana. Usulan kita selama setahun ini cicilan bunga dari semua itu ditanggung recovery bond dari pemerintah," jelas Rosan.

Angka Rp 600 triliun ini didapatkan dari perhitungan bunga bank setahun terhadap jumlah total pinjaman di bank. Rosan mengatakan setidaknya ada total pinjaman dunia usaha mencapai Rp 5.500 bunganya setahun mencapai angka Rp 600 triliun.

"Dapet angka dari mana? Karena lending kita itu bank kuang lebih Rp 5.500 triliun lending-nya. Kalau kita lihat bunganya antara 11-12% mungkin jatuhnya kan Rp 550-600 triliun, ini selama setahun. Ini mencakup semua yang punya lending di bank, memang mesti seperti ini gitu dengan seperti ini kan sangat membantu cashflow dan perbankan," kata Rosan.

"Perbankan dikasih Rp 600 triliun, tapi bank juga harusnya sih keluarin juga dari pocket-nya dia lah 10%-nya gitu," lanjutnya.

Ketiga, Rosan mengatakan harusnya stimulus untuk dunia kesehatan bisa mencapai Rp 400 triliun. Hingga kini stimulus yang diberikan cuma Rp 75 triliun.

"Lalu melihat penduduk yang besar juga kami menilai stimulus buat kesehatan bisa harusnya Rp 400 triliun gitu jangan cuma Rp 75 triliun," kata Rosan.

Rp 1.600 Triliun, uangnya dari mana?

Rosan menilai uang stimulus sebesar Rp 1.600 triliun bisa didapatkan dengan cara pemerintah mengeluarkan surat utang alias bond lalu dibeli Bank Indonesia (BI). Dari situ BI akan mencetak uang.

"Memang harus usaha dari diri sendiri, uang dari mana dari pemerintah. Pemerintah issue bond dibeli BI, tapi jangan ambil reserve-nya BI yah, jangan ambil yang Rp 120 miliar itu. Harus printing duit baru, inflasi terbang nggak apa-apa its okay," ungkap Rosan.

"BI cetak bunganya yang bisa diset kan ini kantong kiri kantong kanan, misal suku bunganya cuma 2-3%, daripada ke market kita issue bond kemarin 50 tahun yield-nya 4,5%," jelasnya.

Rosan menilai cara ini memang akan menimbulkan inflasi. Namun dia mengatakan pemerintah harus berani jangan setengah-setengah mengeluarkan kebijakan, pasalnya hal ini merupakan hal yang baru saja terjadi dan tidak bisa diprediksi.

"Memang inflasi bisa naik dengan cara begini, sampai 8-10% tapi saya rasa penyelesaiannya ini nggak bisa text book, ini adalah hal yang nggak pernah ada pengalamannya. Harus berani, kebijakan jangan setengah-setengah," jelas Rosan.

https://m.detik.com/finance/berita-e...ng?single=true

gw sebagai pengusaha ga ngerasain stimulus apa apa..kredit armada tetap normal,ga ngefek bi rate turun..kredit usaha lain ga ada...emoticon-Cape deeehh

mau 400T atau 1600T menguap ya pasrah aja lah...ga stimulus bisa rusuh krn perut rakyat miskin kelaparan..tp stimulus gede ujung2nya inflasi..hutang negara lagi lagi dr kita kita jg yg nombokin..siap2 pajak makin diperas emoticon-Cape deeehh emoticon-Cape deeehh emoticon-Cape deeehh
.doflamingo.
4iinch
sebelahblog
sebelahblog dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.5K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan