- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Coronavirus.... dari Cina, Amrik, atw Itali ???


TS
dragonroar
Coronavirus.... dari Cina, Amrik, atw Itali ???
Spoiler for dari Cina???:
https://www.medcom.id/internasional/asia-pasifik/zNAYVanN-melihat-pasar-wuhan-tempat-pandemi-virus-korona-bermula
Petugas medis masih mengawasi kondisi di Pasar Wuhan, Tiongkok. Foto: ITV
[url=https://www.facebook.com/sharer/sharer.php?u=https://www.medcom.id/internasional/asia-pasifik/zNAYVanN-melihat-pasar-wuhan-tempat-pandemi-virus-korona-bermula?utm_source=share_desktop&utm_medium=share_facebook&utm_campaign=share][/url]
Melihat Pasar Wuhan, Tempat Pandemi Virus Korona Bermula
InternasionalVirus Korona tiongkok Coronavirus virus corona
Arpan Rahman • 10 April 2020 17:03
Wuhan: Jalan-jalan di sekitar Pasar Basah Wuhan pada Kamis 9 April kosong. Diblokir oleh barikade biru, pasar itu disalahkan atas pandemi global virus korona covid-19.
Sebuah virus yang dikaitkan dengan beberapa pemilik kios, memaksa pemerintah Tiongkok untuk menutupnya pada 1 Januari.
Di hari yang sama, Tiongkok menghubungi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memberi tahu mereka tentang apa yang sekarang kita sebut covid-19.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pasar Wuhan sepi saat ini. Foto: ITV
Chen Qingbo adalah di antara kelompok kasus pertama, ia menjual makanan laut di pasar. Dia berkata kepada ITV News: "Saya dirawat di rumah sakit pada 26 Desember setelah merasa tidak enak selama sepekan. Saya pikir saya masuk angin tetapi kemudian saya dipindahkan ke ICU."
"Rumah sakit menggolongkanku dalam kondisi kritis," ucapnya, disiarkan dari ITV, Jumat 10 April 2020.
Perdagangan Tiongkok dalam hidangan eksotis di pasar daging segar dan hewan hidup ini telah dilarang saat investigasi berlanjut.
Tetapi tidak semua senang, termasuk Chen Qingbo, ia melanjutkan: "Tidak adil menyalahkan pasar. Kami juga adalah korban."
Qingbo dirawat di rumah sakit Jinyintan, digambarkan sebagai pusat wabah. Catatan itu sedang ditinjau sebagai bagian dari upaya untuk mengidentifikasi "pasien nol".
Pasien nol
Seorang pria lanjut usia dengan Alzheimer dan seorang wanita berusia 57 tahun yang menjual udang di pasar adalah beberapa kasus yang diklaim sebagai yang pertama dari covid-19.
Menelusuri pasien nol dari penyakit menular seperti ini sulit meski berpotensi penting untuk memprediksi akhir pandemi.
Keraguan tentang jumlah warga Tiongkok, khususnya tingkat kematiannya yang rendah, membuat jalurnya sulit diprediksi.
Kondisi Pasar Wuhan saat ini masih ditutup. Foto: ITV
Kepala rumah sakit Jinyintan mengklaim peningkatan cepat dalam perawatan menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Dokter Zhang Dingyu mengatakan kepada ITV News: "Kami dengan cepat menyesuaikan tindakan pengobatan kami dengan standar nasional dan angka kematian menurun."
Tim medis yang kini meninggalkan Wuhan tampaknya merayakan keberhasilan. Mereka meninggalkan banyak pertanyaan yang tidak terjawab tentang virus yang menyebar dari kota ini ke seluruh dunia.
Petugas medis masih mengawasi kondisi di Pasar Wuhan, Tiongkok. Foto: ITV
[url=https://www.facebook.com/sharer/sharer.php?u=https://www.medcom.id/internasional/asia-pasifik/zNAYVanN-melihat-pasar-wuhan-tempat-pandemi-virus-korona-bermula?utm_source=share_desktop&utm_medium=share_facebook&utm_campaign=share][/url]
Melihat Pasar Wuhan, Tempat Pandemi Virus Korona Bermula
InternasionalVirus Korona tiongkok Coronavirus virus corona
Arpan Rahman • 10 April 2020 17:03
Wuhan: Jalan-jalan di sekitar Pasar Basah Wuhan pada Kamis 9 April kosong. Diblokir oleh barikade biru, pasar itu disalahkan atas pandemi global virus korona covid-19.
Sebuah virus yang dikaitkan dengan beberapa pemilik kios, memaksa pemerintah Tiongkok untuk menutupnya pada 1 Januari.
Di hari yang sama, Tiongkok menghubungi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memberi tahu mereka tentang apa yang sekarang kita sebut covid-19.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pasar Wuhan sepi saat ini. Foto: ITV
Chen Qingbo adalah di antara kelompok kasus pertama, ia menjual makanan laut di pasar. Dia berkata kepada ITV News: "Saya dirawat di rumah sakit pada 26 Desember setelah merasa tidak enak selama sepekan. Saya pikir saya masuk angin tetapi kemudian saya dipindahkan ke ICU."
"Rumah sakit menggolongkanku dalam kondisi kritis," ucapnya, disiarkan dari ITV, Jumat 10 April 2020.
Perdagangan Tiongkok dalam hidangan eksotis di pasar daging segar dan hewan hidup ini telah dilarang saat investigasi berlanjut.
Tetapi tidak semua senang, termasuk Chen Qingbo, ia melanjutkan: "Tidak adil menyalahkan pasar. Kami juga adalah korban."
Qingbo dirawat di rumah sakit Jinyintan, digambarkan sebagai pusat wabah. Catatan itu sedang ditinjau sebagai bagian dari upaya untuk mengidentifikasi "pasien nol".
Pasien nol
Seorang pria lanjut usia dengan Alzheimer dan seorang wanita berusia 57 tahun yang menjual udang di pasar adalah beberapa kasus yang diklaim sebagai yang pertama dari covid-19.
Menelusuri pasien nol dari penyakit menular seperti ini sulit meski berpotensi penting untuk memprediksi akhir pandemi.
Keraguan tentang jumlah warga Tiongkok, khususnya tingkat kematiannya yang rendah, membuat jalurnya sulit diprediksi.
Kondisi Pasar Wuhan saat ini masih ditutup. Foto: ITV
Kepala rumah sakit Jinyintan mengklaim peningkatan cepat dalam perawatan menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Dokter Zhang Dingyu mengatakan kepada ITV News: "Kami dengan cepat menyesuaikan tindakan pengobatan kami dengan standar nasional dan angka kematian menurun."
Tim medis yang kini meninggalkan Wuhan tampaknya merayakan keberhasilan. Mereka meninggalkan banyak pertanyaan yang tidak terjawab tentang virus yang menyebar dari kota ini ke seluruh dunia.
Spoiler for dari Amrik???:

Jakarta - Peneliti dari Universitas Cambridge menemukan tiga jenis virus Corona COVID-19 yang berbeda namun saling berkaitan erat. Ketiganya dibagi dengan tipe A, B dan C.
Mengutip Daily Mail, analisis strain yang menunjukkan tipe A adalah virus yang menular ke manusia dari kelelawar melalui trenggiling. Namun tipe ini malah bukan menjadi kasus yang paling umum ditemukan di China.
Disebutnya, tipe B malah menjadi penyebab pandemi Corona di China yang disebut mulai merebak pada malam Natal. Hasil penelitian menunjukkan tipe A ini lebih banyak ditemukan di Australia dan Amerika Serikat yang sudah mencatat lebih dari 400 ribu kasus virus Corona COVID-19.
"Sebagian besar kasus di Wuhan adalah tipe B sedangkan tipe C yang diturunkan kemudian muncul dan menyebar pada awalnya melalui Singapura," ungkap Dr Peter Forster, salah satu peneliti.
Dua pertiga sampel Amerika adalah tipe A, tetapi sebagian pasien yang terinfeksi berasal dari Pantai Barat bukan dari New York. Sementara itu, Dr Peter Forster dan timnya menemukan kasus di Inggris didominasi oleh tipe B, dengan tiga perempat sampel pengujian strain. Swiss, Jerman, Prancis, Belgia, dan Belanda pun didominasi oleh tipe B.
Jenis lainnya yaitu tipe C, turun dari tipe B dan menyebar ke Eropa melalui Singapura. Para ilmuwan meyakini virus yang secara resmi disebut SARS-CoV-2 terus bermutasi untuk mengatasi resistensi sistem kekebalan pada populasi yang berbeda.
Dr Forster mengatakan kepada MailOnline bahwa tipe A awalnya bermutasi menjadi tipe B di China, tetapi tipe C, 'putri' B, berevolusi di luar negara. Dia mengakui para ilmuwan tidak mengerti bagaimana tipe B 'menyingkirkan' pendahulunya dan menjadi lebih umum di China.
Tipe B ditemukan nyaman dalam sistem kekebalan tubuh orang-orang di Wuhan dan tidak perlu bermutasi untuk beradaptasi. Namun, di luar Wuhan dan di tubuh orang-orang dari lokasi yang berbeda, variasi bermutasi jauh lebih cepat.
Ini menunjukkan ia beradaptasi untuk mencoba dan bertahan dan mengatasi perlawanan di antara populasi lain, seperti orang Barat. Analisis data menunjukkan jenis virus yang asli mungkin telah beredar di China sejak September.
https://m.detik.com/health/berita-de...icu-tipe-awal
Spoiler for dr Itali???:
oh... corona jg pasti konstipasinya Vatikan ini, gara2 gak terima "borok"nya difilmin ama Dan Brown nih... 


makanya pemeran utamanya jg kena virusnya...
gak heran trus jumlah kematian di Italia jd banyak...





makanya pemeran utamanya jg kena virusnya...

Quote:
https://www.indozone.id/news/DNs5pX/...orona/read-all
Kabar Terbaru Tom Hanks yang Dinyatakan Terinfeksi Virus Corona

Tom Hanks dan istrinya, Rita Wilson. (Instagram/@ritawilson)
Kamis, 19 Maret 2020 12:20 WIB
INDOZONE.ID - Setelah sepekan dites positif virus corona (COVID-19), aktor Tom Hanks memberikan kabar terbarunya melalui akun Instagram-nya. Tom mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan mesin tik dengan menyertakan caption yang menceritakan kegiatannya selama dikarantina.
Tom mengaku tidak merasakan gejala demam selama ia diisolasi. Tom menghabiskan waktunya dengan melakukan sejumlah kegiatan rumahan seperti melipat baju, mencuci piring dan bermain Gin Rummy bersama sang istri, Rita Wilson.
Kabar Terbaru Tom Hanks yang Dinyatakan Terinfeksi Virus Corona

Tom Hanks dan istrinya, Rita Wilson. (Instagram/@ritawilson)
Kamis, 19 Maret 2020 12:20 WIB
INDOZONE.ID - Setelah sepekan dites positif virus corona (COVID-19), aktor Tom Hanks memberikan kabar terbarunya melalui akun Instagram-nya. Tom mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan mesin tik dengan menyertakan caption yang menceritakan kegiatannya selama dikarantina.
Tom mengaku tidak merasakan gejala demam selama ia diisolasi. Tom menghabiskan waktunya dengan melakukan sejumlah kegiatan rumahan seperti melipat baju, mencuci piring dan bermain Gin Rummy bersama sang istri, Rita Wilson.
gak heran trus jumlah kematian di Italia jd banyak...

Quote:
https://republika.co.id/berita/q7gid...a-lampaui-cina
Angka Kematian Kasus Covid-19 di Italia Lampaui Cina
Jumat 20 Mar 2020 03:03 WIB
Rep: Fergi Nadira/ Red: Andi Nur Aminah

Salah satu sudut Kota Roma, Piazza Navona, tampak sepi, Rabu (18/3) akibat kebijakan lockdown. Italia mengalami krisis kesehatan akibat corona dan kekurangan tenaga medis.(AP Photo/Andrew Medichini)
Foto: AP Photo/Andrew Medichini
Dalam 24 jam terakhir, kematian akibat Covid-19 di Italia tercatat sebanyak 427 orang
REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Korban meninggal dunia akibat wabah virus corona baru atau Covid-19 di Italia memasuki angka yang sudah melampaui China sebagai pusat pandemi. Dalam 24 jam terakhir, kematian akibat Covid-19 di Italia tercatat sebanyak 427 sehingga menjadikan total kematian sebesar 3.405 per Kamis (19/3).
Angka harian itu menurun dari hari sebelumnya yang tercatat 475 kematian. Hingga Kamis, China mencatat kematian akibat pandemi ini sebanyak 3.245 selama virus muncul dari Desember tahun lalu. Sementara itu, wabah di Italia baru terungkap pada 21 Februari di utara negaranya.
Jumlah total kasus di Italia pun naik menjadi 41.035 dari sebelumnya sebanyak 35.713. Angka ini naik 14,9 persen. "Ini adalah tingkat pertumbuhan yang lebih cepat daripada yang terlihat selama tiga hari terakhir," kata Badan Perlindungan Sipil.
Pemerintah Italia akan memperpanjang masa karantina menyusul korban yang makin meningkat. Perdana Menteri Giuseppe Conte pada Kamis memastikan bahwa lockdown di Italia akan terus diberlakukan setelah tenggat berakhir. Semula penguncian skala nasional dijadwalkan berujung pada akhir Maret atau awal April.
Perpanjangan masa karantina wilayah Italia merupakan upaya pemerintah untuk memerangi Covid-19 di negara Eropa yang paling parah dilanda wabah tersebut. Dalam pernyataannya kepada surat kabar Corriere della Sera, Conte mengatakan, penutupan sekolah-sekolah dan universitas serta pembatasan keras pergerakan masyarakat akan perlu diteruskan.
Di seluruh dunia terdapat hampir 228 ribu infeksi dan lebih dari 9.200 kematian terjadi akibat pandemi yang mengejutkan dunia. Angka mengejutkan ini pun membuat perbandingan dengan periode-periode menyakitkan seperti Perang Dunia Kedua, krisis keuangan 2008, dan flu Spanyol 1918.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa resesi global dari dimensi rekor hampir pasti terjadi. "Ini adalah momen yang menuntut tindakan kebijakan yang terkoordinasi, tegas, dan inovatif dari ekonomi terkemuka dunia," kata Guterres kepada wartawan melalui konferensi video. "Kami berada dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan aturan normal tidak lagi berlaku," ujarnya menambahkan.
Angka Kematian Kasus Covid-19 di Italia Lampaui Cina
Jumat 20 Mar 2020 03:03 WIB
Rep: Fergi Nadira/ Red: Andi Nur Aminah

Salah satu sudut Kota Roma, Piazza Navona, tampak sepi, Rabu (18/3) akibat kebijakan lockdown. Italia mengalami krisis kesehatan akibat corona dan kekurangan tenaga medis.(AP Photo/Andrew Medichini)
Foto: AP Photo/Andrew Medichini
Dalam 24 jam terakhir, kematian akibat Covid-19 di Italia tercatat sebanyak 427 orang
REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Korban meninggal dunia akibat wabah virus corona baru atau Covid-19 di Italia memasuki angka yang sudah melampaui China sebagai pusat pandemi. Dalam 24 jam terakhir, kematian akibat Covid-19 di Italia tercatat sebanyak 427 sehingga menjadikan total kematian sebesar 3.405 per Kamis (19/3).
Angka harian itu menurun dari hari sebelumnya yang tercatat 475 kematian. Hingga Kamis, China mencatat kematian akibat pandemi ini sebanyak 3.245 selama virus muncul dari Desember tahun lalu. Sementara itu, wabah di Italia baru terungkap pada 21 Februari di utara negaranya.
Jumlah total kasus di Italia pun naik menjadi 41.035 dari sebelumnya sebanyak 35.713. Angka ini naik 14,9 persen. "Ini adalah tingkat pertumbuhan yang lebih cepat daripada yang terlihat selama tiga hari terakhir," kata Badan Perlindungan Sipil.
Pemerintah Italia akan memperpanjang masa karantina menyusul korban yang makin meningkat. Perdana Menteri Giuseppe Conte pada Kamis memastikan bahwa lockdown di Italia akan terus diberlakukan setelah tenggat berakhir. Semula penguncian skala nasional dijadwalkan berujung pada akhir Maret atau awal April.
Perpanjangan masa karantina wilayah Italia merupakan upaya pemerintah untuk memerangi Covid-19 di negara Eropa yang paling parah dilanda wabah tersebut. Dalam pernyataannya kepada surat kabar Corriere della Sera, Conte mengatakan, penutupan sekolah-sekolah dan universitas serta pembatasan keras pergerakan masyarakat akan perlu diteruskan.
Di seluruh dunia terdapat hampir 228 ribu infeksi dan lebih dari 9.200 kematian terjadi akibat pandemi yang mengejutkan dunia. Angka mengejutkan ini pun membuat perbandingan dengan periode-periode menyakitkan seperti Perang Dunia Kedua, krisis keuangan 2008, dan flu Spanyol 1918.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa resesi global dari dimensi rekor hampir pasti terjadi. "Ini adalah momen yang menuntut tindakan kebijakan yang terkoordinasi, tegas, dan inovatif dari ekonomi terkemuka dunia," kata Guterres kepada wartawan melalui konferensi video. "Kami berada dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan aturan normal tidak lagi berlaku," ujarnya menambahkan.


Polling
0 suara
Dari mana ???






infinitesoul dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.2K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan