MEDAN (bareskrim.com) | Angka pelanggaran lalu lintas di Sumatera Utara (S Sumut) masih tinggi. Hal ini dipicu karena masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam tertib lalu lintas, termasuk kurang tegas dan humanisnya anggota Polri dalam menertibkan dan menindak pelanggar lalulintas.

“Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut diselenggarakanlah operasi simpatik toba,” kata Kapolda Sumut Irjen Ngadino pada acara pembukaan pelaksanaan pelatihan pra Operasi Simpatik Toba 2016 di aula Catur Prasetya Mapolda, Kamis (25/2/2016).

Di sisi lain, kata Kapolda, kita juga menghadapi kenyataan bahwa rasio jumlah kendaraan setiap hari semakin bertambah dan tidak sebanding dengan kapasitas jalan yanga ada.

“Dengan pelatihan Pra Operasi Simpatik Toba 2016 Polda Sumut beserta jajaran siap melaksanakan revitalisasi penerapan kawanan tertib lalu lintas (KTL), guna menciptakan lokasi penggal jalan yang tertib marka, rambu, parkir serta pengguna jalan untuk menciptakan kamseltibcar lantas di wilayah Provinsi Sumatera Utara,” ucap jenderal bintang dua ini.

Dikatakan, pelaksanaan Ops Simpatik Toba 2016 ini bertujuan untuk memantapkan kesiapan dalam melaksanakan operasi dan mewujudkan kesamaan pola pikir dan pola tindak pada saat Operasi Simpatik Toba 2016.

Selengkapnya di... http://bareskrim.com/2016/02/25/kata-kapolda-anggota-kurang-tegas-tindak-pelanggar-lalulintas/