Social Distancing? Kenapa tidak, apabila memang sedang terjadi wabah. Tak harus mati gaya. Ini salah satu yang bisa saya dan kalian lakukan.
Assalamuilakum warahmatullah wabarakatuh. Good evening everyone.
Saat ini hampir di seluruh wilayah tanah air bahkan negara-negara di dunia memberlakukan social distancingbagi semua warga negaranya, dalam rangka menghadapi wabah covid 19.
Dari banyak aktivitas yang dapat kita lakukan selama stay at home; mulai dari menulis, memasak, membaca, olahraga, work from home, berkebun, ada lagi yang bisa kita lakukan yaitu asyik bersama binatang peliharaan. Kecuali WFH, semua kegiatan sudah biasa kita lakukan, kali, yah. Namun demikian dengan adanya kesempatan mumpung lagi di rumah ini, waktu kita bersama si doi (baca pet) bisa menjadi lebih banyak.
Quote:
Bagi saya pribadi selain ayam kampung, yang mungkin untuk saya pelihara di rumah hanyalah kucing. Makanya, di thread event ini, saya mau bercerita tentang si Upus. Saya memanggilnya 'Pus' bukan Puspita tapi yah, apalagi ditambah Rini. Sebab yang itu nama saya.

Quote:
Tak tahu mengapa, setiap kucing yang saya panggil 'Pus' selalu menyahut 'meow'. Sebelum Upus yang ini, pernah datang tanpa diundang ke rumah dan pergi tanpa pamitan beberapa kucing dalam waktu yang tidak bersamaan. Entah milik siapa. Yang jelas kedatangannya untuk mencari dan meminta makanan. Semuanya saya panggil 'Pus' dan semuanya menyahut. Setelah itu, secara otomatis, kata itu menjadi namanya.
Quote:
Oh ya, untuk Upus yang ini saya tidak tahu, doi ini jenis kucing apa. Secara orang Indonesia, ye, asal bukan kucing kampung disebut 'kucing anggora'. Yah, anggap saja si Upus ini memang kucing anggora. Padahal ada beberapa jenis kucing berbulu panjang yang mirip dengan anggora. Sebut saja kucing Persia, Ragdoll, Maine Coondan lain-lain.
Quote:
Karakter si Upus ini sama seperti kucing pada umumnya. Manja. Suka menempel-nempel pada kaki atau bagian tubuh sang tuan yang mana saja.
Quote:
Soal kebersihan, seperti yang diremomendasikan dalam artikel-artikel tentang perawatan kucing, maka si Pus cukup mandi sebulan sekali. Untuknya, tersedia handuk khusus dan hair dryer. Padahal saya sendiri malah tidak pernah memakai pengering rambut. Ya, saya lebih suka kering alami. Untuk buang air kecil dan air besar, Upus sudah tahu harus di luar rumah. Dan di sana sengaja saya sediakan pasir.
Quote:
Sebagaimana ciri instingnya hewan ini, Upus senang bermain-main. Menggigit apa saja yang berada di dekatnya yang '
gigitable' maksudnya yang menarik untuk ia gigit. Salah satunya kaos kaki apabila lupa tak disimpan di tempat yang benar. Dari sini, mau tak mau seluruh penghuni rumah menjadi disiplin dengan sebuah benda yang disebut 'kaos kaki'. Terima kasih, Pus.

Quote:
Masalah makan, karena bukan kucing kampung maka makanannya, makanan kucing yang biasa dijual di supermarket, GanSist. Sehari cukup dua kali. Pagi dan sore. Menurut informasi yang saya baca, meskipun hanya seekor kucing tidak baik juga bila kegemukan.

Quote:
Yang bikin happymemelihara kucing ini, selain tikus jadi menjauh dari rumah juga tampangnya yang imut. Tatapan matanya juga seolah tanpa dosa. Saat kita merasa lelah, bosan, dan penat menatap wajah dan matanya bisa menjadi hiburan tersendiri.
Saat ini, mumpung lagi di rumah, ye, jadi ada kesempatan menyisir bulu Upus yang cantik sekali-kali.
Nah, ini tadi cerita saya bersama binatang piaraan selama harus di dalam rumah. Mana cerita Gansist? Semoga menginspirasi.
Thank you for reading my thread and see you next thread.
Quote:
Salam cantik dan bahagia. Puspita Rini 
North Kalimantan, April, 7, 2020.
Opini pribadi
Source pict: dokumen pribadi.