Hello warga kaskur semuanya, semoga kalian bahagia karena kembali membaca thread TS yang Tamvan, rajin membaca, dan suka menabung untuk menikah nanti hehe. Btw, ada yang sudah kangen sama TS belum? Semoga saja ada hehe (kecup online, ueeekkk)
Pada kesempatan kali ini, TS ingin ngebahas sesuatu hal yang sensitif sekaligus bikin TS agak cenat cenut pengen mengkritisi pemerintah (khususnya pemerintah daerah setempat).
Thread kali ini, dibuat atas dasar beredarnya video pasien dalam pengawasan (PDP) asal Kota Padang Sidempuan melalui akun facebook (Erni Aqila Abyan) yang mengeluh pelayanan rumah sakit tempatnya di karantina kurang nyaman. Mulai dari nasi keras, ruangan tidak layak hingga ingin minum saja harus menunggu 2 jam. Pasien ini pun diketehui telah hamil 24 minggu atau 6 bulan.
Quote:
Dalam thread ini juga TS tidak ingin salah memberikan informasi kepada kalian, misal terjadi kekeliruan tolong segera kasih tau ya. Isi thread ini juga bersifat sensitif menurut TS.
Langsung yuk kita bahas 4 Fakta Terkait Pasien PDP Asal Kota Padang Sidempuan:
Quote:
1. Telah Meninggal
Fakta pertama yang harus TS beritahukan kepada kalian, bahwasanya pasien PDP ini telah meninggal.
Permintaan almarhum untuk dapat dipindahkan ke Rumah Sakit Adam Malik dikabulkan oleh pemerintah setempat. Namun sayang takdir berkata lain, setibanya di rumah sakit tersebut ia lebih dulu dipanggil oleh Maha kuasa.
Opini TS : Mari kita doakan semoga, almarhumah dapat diberikan tempat terbaik disisi yang Maha Kuasa. TS pun secara pribadi berharap, kejadian ini menjadi cubitan keras kepada pemerintah untuk dapat memberikan pelayanan semaksimal mungkin terutama yang ada di daerah-daerah.
2. Mengaku Pelayanan Rumah Sakit Daerah Padang Sidempuan Kurang Melalui Video Live Facebook
Seperti yang sudah TS tuliskan dibagian pembuka, Ibu Hamil PDP Corona ini sempat mengeluhkan pelayanan rumah sakit daerah Padang Sidempuan. Keluhan itu, ia sampaikan melalui live facebook (Erni Aqila Abyan).
Dalam video berdurasi 1 menit 41 detik ia sempat mengatakan "ni ruangan rumah sakit yang tidak layak dipakai. Minta minum saja, 2 jam kemudian baru datang". Selain itu, ia juga mengeluhkan pelayanan terkait nasi yang diberikan pihak rumah sakit dan mengatakan "Ini bagaimana mau makan, nasinya keras. Orang yang sehat saja tidak bisa makan ini, apalagi yang sakit seperti saya".
Opini TS : Ya allah sedih, liat video ibu ini. Tak bisa dipungkuri, fasilitas kesehatan tidak merata terutama di daerah-daerah. Yah mau bagaimana lagi, keadaan kita memang sedemikian rupa.
Selain itu, TS merasa ibu tersebut seperti tidak enjoy berada disana, yang mana hal tersebut bertolak belakang dengan pendapat dari pasien-pasien yang telah sembuh dari corona yaitu kuncinya adalah rileks dan enjoy selama mengalami perawatan.
Semoga mendapatkan tempat terbaik disisi mu...Aamin
3. Meminta Bantuan Kepada Walikota Padang Sidempuan di Akun Facebooknya
Selain menyampaikan keluhannya melalui video di Akun Facebooknya, Ia juga sempat menuliskan permintaannya kepada wali kota Padang Sidempuan agar bisa dirujuk ke rumah sakit di Medan melalui akun facebooknya. Sejak thread ini dibuat, status tersebut sudah mendapati 1.5 ribu komentar, 776 share dan 3,8 ribu like.
Permintaanya pun sudah dikabulkan, namun sayang takdir berkata lain seperti yang sudah TS tuliskan di fakta ke-1. Setibanya di Rumah Sakit Adam Malik Medan, ia telah dipanggil oleh sang pencipta.
4. Terinfeksi Virus Corona dari Jakarta
Sumber : Pixabay
Secara pribadi TS tidak mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh almarhumah selama di Jakarta. Namun dari salah satu sumber yang TS baca, ia termasuk dari 1.292 pelaku perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 yang didata Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Padang Sidempuan. Ia pulang dari Jakarta pada tanggal 19 Maret lalu.
Opini TS : Untuk warga kaskus yang memiliki niat berpergian baik ke zona merah (terinfeksi corona) atau zona hijau (daerah aman), tolong dipikir kembali. Keadaan sekarang sedang sangat-sangat dimungkinkan kita melakukan perjalanan jauh. Mari terus bersabar dengan terus tetap berada di rumah
Ungkapan Penutup
Masih banyak rapor merah yang harus dibenahi, yah bukan rahasia umum lagi, Banyak ketidakadilan baik dari segi infrastruktur, kesehatan hingga pendidikan di Indonesia (tidak usah disebutkan). Namun pada kasus kali ini, segi kesehatan yang sedang menjadi sorotan.
Badai Corona yang sedang melanda Indonesia membutuhkan kerja sama serta koordinasi baik dari pusat hingga ke daerah. Sangat disayangkan jika kita flashback beberapa bulan lalu, sebelum virus itu pertama kali ditemukan di Indonesia, pemerintah sudah gembar-gembor menyatakan tidak ada ada virus corona (takabur duluan and see now?). Astagfirullah...
Semoga aja badai virus yang sedang menerpa ini segera usai dan tak lupa mari kita doakan almarhum dan saudara-saudara kita yang lain bisa melalui semua cobaan ini
Sumber Tulisan : 1, 2, 3, 4, 5, 6
Sumber Video : Twitter
Sumber Gambar: Screenshot Pribadi
Tolong Bantu
Rate dan Share
