- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Istana Tak Sudi Jokowi Digugat Gegara Corona


TS
SyifaHerlina
Istana Tak Sudi Jokowi Digugat Gegara Corona

Quote:
KORPORAT.COM, JAKARTA– Istana tak terima Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap lalai tangani wabah Corona (Covid-19) yang menyebabkan kerugian bagi pelaku UMKM hingga ia digugat oleh sejumlah orang yang mengaku sebagai pedagang eceran.
Tenaga Ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, gugatan itu tidak tepat. Menurutnya, pemerintah tidak bisa dituding lalai dalam hal memitigasi Corona, lantaran pemerintah harus memutuskan kebijakan dengan penuh kehati-hatian.
“Pemerintah nggak bisa serta-merta dalam membuat masalah kemudian kalau ambil keputusan kan tidak bisa tergesa-gesa, nggak bisa tanpa ada data. Jadi kalau gara-gara Corona kemudian pemerintah disebut lalai ngurusin Corona dia musti kasih tau tingkat lalai kayak gimana, karena dalam posisi sekarang nggak bisa lagi orang saling menyalahkan, dan nggak bisa orang benar sendiri kemudian menuduh sana-sini salah,” kata Ngabalin, Rabu (1/4/2020).
Lagipula ibuh Ngabalin, wabah virus Corona ini merupakan musibah berkala luas, sehingga dia berharap para penggugat memahami jika yang terdampar bukan hanya sektor perdagangan saja.
“Memang COVID-19 ini buatan manusia, atau buatan pemerintah, atau buatan siapa? Kalau dia anggap bahwa itu merugikan dagangannya, ya minta sana sama Corona kalau begitu, kan Corona yang merugikan dia, kalau dia menganggap bahwa gara-gara Corona, kemudian dia gugat Presiden, logikanya dipakai apa? Apa logikanya?” ujar dia.
Sebelumnya seorang warga mewakili pedagang eceran bernama Enggal Pamukty secara resmi telah menggugat Presiden Jokowi ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Enggal menilai pemerintah telah lalai mengantisipasi penyebaran wabah Corona hingga ia mengalami keruguan secara materil.
“Kalau saja pemerintah pusat sejak awal serius menangani teror Covid-19 ini, tentu saya dan kawan-kawan pedagang eceran dan UMKM lainnya masih bisa mencari nafkah sehari-hari,” kata dia setelah menyapaikan gugatan di Jakarta Rabu (1/4/2020).
Lebih lanjut, menurut Enggal, sejak awal Pemerintah pusat meremehkan wabah virus Corona sehingga tidak memaksimalkan upaya mitigasi. Padahal tegasnya, sejatinya pemerintah memiliki waktu yang cukup untuk mengantisipasi masuknya virus corona.
“Tiongkok sejak awal berani menutup Kota Wuhan dan sekaligus Provinsi Hubei yang berpenduduk 54 juta untuk memerangi teror Covid-19 tanpa memikirkan kerugian ekonomi. Bagi Pemerintah Tiongkok, nyawa rakyatnya jauh lebih daripada investasi. Ini yang tidak kita lihat pada kebijakan Jokowi,” kata dia
Tenaga Ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, gugatan itu tidak tepat. Menurutnya, pemerintah tidak bisa dituding lalai dalam hal memitigasi Corona, lantaran pemerintah harus memutuskan kebijakan dengan penuh kehati-hatian.
“Pemerintah nggak bisa serta-merta dalam membuat masalah kemudian kalau ambil keputusan kan tidak bisa tergesa-gesa, nggak bisa tanpa ada data. Jadi kalau gara-gara Corona kemudian pemerintah disebut lalai ngurusin Corona dia musti kasih tau tingkat lalai kayak gimana, karena dalam posisi sekarang nggak bisa lagi orang saling menyalahkan, dan nggak bisa orang benar sendiri kemudian menuduh sana-sini salah,” kata Ngabalin, Rabu (1/4/2020).
Lagipula ibuh Ngabalin, wabah virus Corona ini merupakan musibah berkala luas, sehingga dia berharap para penggugat memahami jika yang terdampar bukan hanya sektor perdagangan saja.
“Memang COVID-19 ini buatan manusia, atau buatan pemerintah, atau buatan siapa? Kalau dia anggap bahwa itu merugikan dagangannya, ya minta sana sama Corona kalau begitu, kan Corona yang merugikan dia, kalau dia menganggap bahwa gara-gara Corona, kemudian dia gugat Presiden, logikanya dipakai apa? Apa logikanya?” ujar dia.
Sebelumnya seorang warga mewakili pedagang eceran bernama Enggal Pamukty secara resmi telah menggugat Presiden Jokowi ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Enggal menilai pemerintah telah lalai mengantisipasi penyebaran wabah Corona hingga ia mengalami keruguan secara materil.
“Kalau saja pemerintah pusat sejak awal serius menangani teror Covid-19 ini, tentu saya dan kawan-kawan pedagang eceran dan UMKM lainnya masih bisa mencari nafkah sehari-hari,” kata dia setelah menyapaikan gugatan di Jakarta Rabu (1/4/2020).
Lebih lanjut, menurut Enggal, sejak awal Pemerintah pusat meremehkan wabah virus Corona sehingga tidak memaksimalkan upaya mitigasi. Padahal tegasnya, sejatinya pemerintah memiliki waktu yang cukup untuk mengantisipasi masuknya virus corona.
“Tiongkok sejak awal berani menutup Kota Wuhan dan sekaligus Provinsi Hubei yang berpenduduk 54 juta untuk memerangi teror Covid-19 tanpa memikirkan kerugian ekonomi. Bagi Pemerintah Tiongkok, nyawa rakyatnya jauh lebih daripada investasi. Ini yang tidak kita lihat pada kebijakan Jokowi,” kata dia
Jangan Macam2 ama om gua yaaa, Liat muka nya udah mulai marah noh!!!
Source : https://korporat.com/news/9277/istan...gegara-corona/


sebelahblog memberi reputasi
1
1.9K
Kutip
41
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan