Bismillah

Hello guys, kali ini aku mau berbagi cerita yang berbau horor.

Cerita ini bukan non fiksi belaka, because aku pribadi juga pernah mengalaminya sendiri serta keluarga pun punya cerita mereka sendiri. So, simak baik-baik ya guys🙃

Ini tentang rumahku yang berada di kota Megapolitan Jakarta. Lokasinya lebih ke perkampungan bukan komplek Elite. Nah, konon sejarah dari sejarah tanah yang sudah di bangun banyak perumahan padat ini dulunya adalah rawa-rawa, lalu terdapat juga sumur tua yang terbengkalai.

Katanya—tanah ini bekas kuburan— banyak kejadian yang di alami oleh warga setelah tinggal di tanah ini.



Berawal dari cerita Bapak, dulu ada kejadian mistis ada warga di kejar hantu perempuan daster putih rambut terurai panjang menutupi punggung, tahu 'kan sosok itu kalo bukan selain Kuntilanak. Bapak juga pernah di tertawai oleh sosok satu itu saat menjalankan ibadah shalat di rumah. Sereem, tentu tahu bagaimana ciri khas suara hantu itu? Bikin bergidik. Lagi, tentang sumur tua itu ada di bangunan rumah ini—rumah yang kutempati selama ini— rumahku dibangun di atas sumur tua.

Aku percaya apa yang diceritakan oleh Bapak tentang kisah dulu, karena mataku sendiri melihat hantu tersebut. Kejadian itu pada saat berusia 6 tahun, masih di sekitar rumah. Belakang rumah terdapat saluran air atau got, pukul tujuh malam kalo sekarang di jam segitu masih sore beda pada jaman 90-an setelah ba'da magrib sudah sepi merayap. Anak-anak sudah kena omel nggak boleh main keluar ntar di culik. Ya, aku lahiran tahun 90-an jadi pada waktu itu mengalami hal mistis sekitar rumah.

Apakah kau ingin tahu wujud kuntilanak? Aku akan mengungkapkan apa mataku lihat dari sosok itu. Malam itu aku mengikuti kakak perempuan kebelakang mau ambil janur dengan cahaya lilin karena gelap yang tersimpan di belakang, di sebelah ada kamar mandi milik tetangga, lalu terdapat tumpukan balok disampingnya kamar mandi tersebut di atas saluran air. Tiba-tiba aku merasakan ada yang seorang di belakangku, lalu menengok ke belakang … dan rasa takut menjalar ke tubuh.

Ya, ketakutan itu telah membuatku terpaku.

Rambut panjang sepunggung menghalang separuh wajah, sekitar matanya hitam besar; tanpa bola mata menatapku dengan baju daster putih panjang menggantung berdiri di atas balok. Belum sempat melihat keseluruhan aku mengambil seribu langkah pulang kerumah yang hanya 5 langkah.

Takut, tapi penasaran itulah aku. Aku balik lagi untuk melihat memastikan nggak salah lihat ternyata itu hantu masih betah di sana, kakakku juga masih di sana. Lagi lagi aku mengambil seribu langkah dan mengadu apa yang barusan di lihat. Ini Real! Wujudnya hantu itu nggak punya bola mata, nggak ada kelopaknya juga.

Itu bukan hal pertama, kejadian kedua saat mati lampu dan penampakannya ada di dalam rumah. Nggak terbayang 'kan? Rumahmu kedatangan tamu tak di undang. Saat itu aku dalam gendongan belakang Abang yang sedang nyalakan lilin dan keluarga lainnya di tengah pintu dapur. Tak ingat kenapa posisiku digendong saat itu, setengah sadar mataku tak sengaja melihat sosok bayangan di tembok dalam kegelapan menatap kami. Menyeramkan! Apa aku di incar makhluk seram itu? Oh tidak, aku tak mau di culik.

Sebab itu, kenapa anak-anak waktu dulu di larang keluar dan di perhatikan karena takut di bawa hantu.

Tak hanya itu, temanku yang berapa langkah dari rumah juga mengalami kejadian mistis. Dia sering melihat orang terbang di depan rumahnya. Aku si penasaran tapi takut mau minta bukti pernyataan cerita temanku.

Malam itu pukul tujuh, aku main kerumahnya sebelum magrib hanya menunggu waktu yang di ceritakan itu. Menjelang magrib pintu rumahnya di tutup rapat serta jendela di sisi pintu. Waktu telah tiba, aku ditarik untuk melihat sesuatu yang terjadi diluar. Kami mengintip di balik jendela. Dua laki-laki asing berjalan menghadap depan rumah temanku lalu perlahan mereka melayang ke atas dan hilang. Aku yang melihat kejadian itu langsung nggak berani pulang, memilih pulang pagi.

Dulu, tempatku masih kental dengan hal mistis. Masih ada orang melakukan pesugihan. Babi ngepetpun ada, berawal dari cerita kakak perempuanku yang tertua di siang bolong sedang nongkrong di depan rumah mendengar kehebohan diluar lalu seekor babi datang menyeruduk lalu menembus tembok.

Sekarang udah jaman Milenial, tahun 2020. Rumah-rumah sudah berdempetan, banyak orang masih beraktivitas malam-malam. Perlahan hal mistis berkurang tenggelam oleh keberanian anak-anak jaman sekarang.

Mereka —makhluk halus— memilih pindah daripada kena bulan-bulanan warga.

Itulah kisah mistis di kotaku, yang pernah kualami dan orang-orang di tempat tinggalku.

Terima kasih sudah membaca.