credit: google

Berita perkembangan pasien karena virus corona semakin hari semakin bertambah, baik yang berstatus ODP, PDP, maupun yang telah ditetapkan sebagai pasien positip covid-19 di negara ini.

Sungguh hal yang sangat membuat hati berduka. Upaya pemerintah dan semua pihak untuk mengajak warganya tinggal di rumah masih terus didengungkan dan semakin tegas, guna memutus mata rantai perkembangan virus ini.

Walau demikian masih saja banya orang yang belum mengindahkan anjuran ini dengan berbagai alasan, utamanya mencari nafkah keluarga.

Pemerintah memang tidak bisa mengambil kebijakan lockdown skala nasional, karena mempertimbangkan hajat hidup rakyat Indonesia yang sedemikian besar, dan tak mungkin ditanggung oleh negara sendirian.

Satu-satunya cara adalah negara dan rakyat harus sama-sama bersatu memerangi virus ini, karena ini bukanlah masalah politik yang membutuhkan macam-macam trik. Ini adalah bencana untuk kita semua.

Di tengah terus bertambahnya korban virus corona ini, kebutuhan medis baik APD maupun tim kesehatan juga mengalami kekurangan.

Antara penyediaan alat, tim kesehatan dan pasien yang harus dirawat tidaklah imbang. Ini membuat kita khawatir tentunya. Karena kita sangat membutuhkan keberadaan paramedis itu di garda terdepan.

Namun, ada kabar menggembirakan yang datang dari mahasiswa fakultas kedokteran di tengah kekurangan tim medis ini.

Menurut ketua komisi X DPR yang membidangi pendidikan, Syaiful Huda mengatakan, "Jika ada 15.000 mahasiswa kedokteran dari 154 kampus seluruh Indonesia siap menjadi relawan medis."

Lanjutnya, "Mahasiswa ini berasal dari 82 fakultas kedokteran Universitas dan 72 Politekhnik Kesehatan."

Ia berharap rekrutmen yang dilakukan oleh kemendikbud ini dengan satgas covid-19 ini bisa dipetakan sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan tentunya kemampuan dari mahasiswa.

Para relawan juga harus dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri agar tidak terinveksi saat telah bertugas nanti.

Agan sista pasti udah tahu, jika selama ini para dokter dan tim kesehatan yang berdiri di garda depan kebanyakan adalah para senior yang betul-betul paham akan kondisi penyakit ini.

Oleh karenanya jika ada rekrutmen relawan kesehatan harus benar-benar dipersiapkan secara mental, fisik, dan pengetahuannya tentang penanganan pasien maupun yang berhubungan dengan covid-19 ini.

Kita semua gak berharap, para mahasiswa yang membantu bertugas malah berubah status menjadi pasien karena kekurang pahaman tentang penyakit yang penularannya sangat cepat ini.

Kita semua berharap semoga tim medis selalu diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan tugas mereka saat ini.

Kita semua pasti paham, bagaimana lelahnya mereka saat ini. Untuk itu mari kita membantu meringankan tugas mereka dengan tetap berada di rumah jika tidak ada kepentingan yang betul-betul mendesak.

Semoga Pandemi ini segera berakhir, dan kita semua bisa kembali beraktifitas normal tanpa rasa takut dan cemas.

Sumber : opini pribadi
referensi