- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Kakek Asal Nepal yang Masih Bersemangat untuk Bersekolah


TS
sellicestone
Kisah Kakek Asal Nepal yang Masih Bersemangat untuk Bersekolah

Foto : Kathmandu Post
Quote:
Durge Kamiadalah seorang kakek asal negeri diatas awan, Nepal. Hidup sebatang kara di distrik terpencil, Syangja. Ia menikmati hidup serba keterbatasannya di dalam rumah yang tak disinari listrik. Pada tahun ini Kami genap berusia 73 tahun. Namanya mulai dikenal dunia saat sebuah channel YouTube membuat video mini dokumenter nya pada tahun 2017. Mini dokumenter tersebut menceritakan akan kegigihan Kami dalam menjalani hidup terutama menimba ilmu.
Kakek Kami setiap hari biasa bangun pagi-pagi untuk membuat sarapan sebagai bekal dirinya menuju sekolah. Pasalnya sang Kakek Kami harus berjalan kaki selama 1 jam 20 menit menuju sekolahnya. Dengan sebilah tongkat untuk membantu nya melewati bukit dan semak-semak, Kakek Kami tetap bersemangat setiap harinya. Sekolah mulai pukul 10 siang sampe 4 sore. Pelajaran favoritnya adalah IPS. Ia menuturkan meski gurunya di sekolah berusia jauh lebih muda darinya, namun kakek Kami tetap menghormati nya. Ia sangat antusias dan bersikap seperti layaknya murid 'normal' lainnya saat di kelas.

Kakek Kami pun tak sungkan untuk bermain sepakbola atau voli saat waktu istirahat tiba bersama teman-teman sekelasnya. "Saya merasa sangat senang dan nyaman ketika melakukan permainan ini". Ujar Kami. Perjalanan pulang sekolah biasanya memakan waktu lebih lama, sekitar 2 jam. Dan setelah sesampainya di rumah, Kami biasa menghabiskan waktu 2 jam untuk belajar dan mengerjakan PR. Lalu ia tidur dan bersiap mengulangi rutinitas melelahkan ini esok harinya.
Dia ingin terus bersekolah di masa-masa mendatang. Karena pada saat ia kecil dulu, sekolah menurutnya tidaklah terlalu penting. Ia baru sadar saat ia tua. Maka dari itu ia ingin menjadi inspirasi bagi anak-anak dan para pemuda untuk terus bersekolah.
Kabar terbaru memberitakan, Durge Kami kini hendak menggapai jenjang pendidikan perguruan tinggi. Namun dari berbagai kampus yang telah coba ia ikuti seleksi, belum ada satupun keberuntungan yang menaunginya. Tapi ia tetap tidak menyerah. Ia akan terus berusaha untuk duduk di bangku perguruan tinggi."Saya tidak bermimpi menjadi seorang doktor ataupun insinyur seperti kebanyakan teman kelas saya. Keinginan saya adalah untuk membuktikan bahwa asalkan ada kemauan, usia bukanlah halangan untuk menempuh pendidikan tinggi. Dan seandainya saya bisa benar-benar menjadi inspirasi bagi anak-anak muda atau orang tua lainnya, maka kesusahan hidup yang saya alami ini tidaklah berarti". Pungkas Kakek Kami penuh keyakinan.
Kakek Kami setiap hari biasa bangun pagi-pagi untuk membuat sarapan sebagai bekal dirinya menuju sekolah. Pasalnya sang Kakek Kami harus berjalan kaki selama 1 jam 20 menit menuju sekolahnya. Dengan sebilah tongkat untuk membantu nya melewati bukit dan semak-semak, Kakek Kami tetap bersemangat setiap harinya. Sekolah mulai pukul 10 siang sampe 4 sore. Pelajaran favoritnya adalah IPS. Ia menuturkan meski gurunya di sekolah berusia jauh lebih muda darinya, namun kakek Kami tetap menghormati nya. Ia sangat antusias dan bersikap seperti layaknya murid 'normal' lainnya saat di kelas.

Foto : Kathmandu Post
Kakek Kami pun tak sungkan untuk bermain sepakbola atau voli saat waktu istirahat tiba bersama teman-teman sekelasnya. "Saya merasa sangat senang dan nyaman ketika melakukan permainan ini". Ujar Kami. Perjalanan pulang sekolah biasanya memakan waktu lebih lama, sekitar 2 jam. Dan setelah sesampainya di rumah, Kami biasa menghabiskan waktu 2 jam untuk belajar dan mengerjakan PR. Lalu ia tidur dan bersiap mengulangi rutinitas melelahkan ini esok harinya.
Dia ingin terus bersekolah di masa-masa mendatang. Karena pada saat ia kecil dulu, sekolah menurutnya tidaklah terlalu penting. Ia baru sadar saat ia tua. Maka dari itu ia ingin menjadi inspirasi bagi anak-anak dan para pemuda untuk terus bersekolah.
Kabar terbaru memberitakan, Durge Kami kini hendak menggapai jenjang pendidikan perguruan tinggi. Namun dari berbagai kampus yang telah coba ia ikuti seleksi, belum ada satupun keberuntungan yang menaunginya. Tapi ia tetap tidak menyerah. Ia akan terus berusaha untuk duduk di bangku perguruan tinggi."Saya tidak bermimpi menjadi seorang doktor ataupun insinyur seperti kebanyakan teman kelas saya. Keinginan saya adalah untuk membuktikan bahwa asalkan ada kemauan, usia bukanlah halangan untuk menempuh pendidikan tinggi. Dan seandainya saya bisa benar-benar menjadi inspirasi bagi anak-anak muda atau orang tua lainnya, maka kesusahan hidup yang saya alami ini tidaklah berarti". Pungkas Kakek Kami penuh keyakinan.
~ 終わり ~
Credit :
Great Big Story | The Kathmandu Post
Great Big Story | The Kathmandu Post
Diubah oleh sellicestone 27-03-2020 08:39






4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.4K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan