- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pocong Ngeband


TS
vigojinggo
Pocong Ngeband
Quote:


Kisah ini merupakan pengalaman asli seorang pemilik studio musik yang diganggu sesosok pocong dari kuburan sebelah yang suka numpang ngeband malam malam.
Beginilah kisahnya....
Mas Didik dulunya adalah seorang rocker yang disegani di scene permusikan kota Malang , tapi saat musik alay mulai ngetren Mas Didik terpaksa harus menggantung gitarnya karena tak ada lagi orderan manggung buat bandnya yang biasa memainkan lagu lagu rock lawas , setelah pensiun ngeband Mas Didik akhirnya membuka sebuah studio musik di ruko sewaan yang bersebelahan dengan komplek kuburan di daerah Sumbersari , kata warga sekitar komplek kuburan itu dikenal angker karena sudah sering terjadi penampakan sosok pocong atau kuntilanak , rumor keangkeran kuburan itu membuat Mas Didik sedikit takut tetapi ia mencoba untuk mengabaikannya agar ia bisa merasa tenang menunggui studionya yang buka hingga lewat tengah malam.
Baru sebulanan Mas Didik membuka studio sama sekali tak ada kejadian yang aneh aneh , justru studionya malah laris dibooking anak anak band yang kebanyakan adalah mahasiswa dari berbagai kampus , bahkan saking ramainya studio Mas Didik baru tutup menjelang shubuh dan dibuka lagi selepas dhuhur , begitulah operasional harian studio Mas Didik yang omsetnya kian lama kian menggunung , hanya tinggal ongkang ongkang menunggui studio pundi pundi rupiah sudah masuk sendiri ke kantongnya Mas Didik , tak heran kalau dalam waktu singkat ia bisa membeli peralatan musik bermerk top seperti microphone Shure , gitar Ibanez , keyboard Korg Triton hingga set drum elektrik yang harganya sangat mahal , wajar kalau anak anak band semakin banyak yang keranjingan ngejam di studionya.
Tiap hari suara musik selalu terdengar dari ruangan studio yang berada di lantai 2 , sementara Mas Didik biasanya hanya duduk duduk di lantai 1 sambil sesekali ngobrol dengan anak anak band yang sedang antre menunggu waktu bookingan , begitulah suasana sehari hari studio musik Mas Didik yang sama sekali tak pernah sepi disambangi anak anak band dari berbagai aliran musik , mulai anak punk , anak metal , anak emo hingga anak dangdut semuanya keranjingan ngejam di studionya Mas Didik yang punya peralatan serba wah , bahkan meskipun tarif bookingan dinaikkan tetap saja anak anak band itu tak pindah ke studio lain yang bertebaran di seantero kota Malang.
Beberapa bulan kemudian mulai ada kejadian aneh di studio Mas Didik , kata anak anak band yang sedang latihan ada suara misterius yang tiba tiba ikut bernyanyi saat mereka sedang ngejam lagunya Koes Plus , mereka bilang suara misterius itu terdengar melalui salah satu mic yang tak dipakai buat nyanyi.
Mas Didik : " beneran tha ? "
Anak Band 1 : " iya mas , suaranya serak serem banget tadi "
Anak Band 2 : " kita kan lagi mainin musiknya trus suaranya itu kedengeran ikut nyanyi juga mas "
Mas Didik : " mungkin halusinasi thok iku "
Anak Band 1 : " sumpah mas suaranya kedengeran dari ampli mic , serak serem banget makanya kita langsung udahan aja "
Anak anak band yang biasa ngejam lagu jadul itu akhirnya pulang setelah ada suara misterius yang katanya ikut bernyanyi bersama mereka , Mas Didik sendiri masih tak percaya kalau di studionya ada kejadian aneh seperti ini sehingga dia memilih untuk cuek cuek saja menyikapinya.
Hari hari berikutnya Mas Didik kembali dibuat heran dengan anak anak band yang sedang latihan di studionya , ada yang bilang keyboardnya tiba tiba bunyi sendiri atau stand mic tiba tiba jatuh sendiri , bahkan ada juga yang ketakutan gara gara kenop ampli berputar sendiri hingga membuat sound musik jadi tak karuan , mendengar pengakuan anak anak band itu membuat Mas Didik teringat lagi dengan rumor keangkeran komplek kuburan di sebelah studionya , jangan jangan dedemit dari kuburan itu yang sering mengganggu anak anak band ngejam saat malam malam.
Mas Didik semakin pusing dengan berbagai kejadian aneh yang belakangan makin sering terjadi di studionya , gara gara itu omset studionya jadi turun drastis karena anak anak band di Malang sudah banyak yang mendengar keangkeran studionya Mas Didik , tak heran kalau lama lama studionya jadi sepi hingga Mas Didik frustasi sendiri memikirkan omsetnya yang terus menurun.
Pada suatu malam Mas Didik duduk termangu di kursinya , dengan muka kusut ia menunggui studionya yang sudah sepi tak lagi disambangi anak anak band seperti biasanya , sambil termangu ia terus menghisap rokoknya hingga habis berbatang batang , lama kelamaan iapun tertidur karena sudah terlalu pusing memikirkan masalah studionya yang kian sepi.
" Dug jess !!.. dug jess !!.. " suara drum yang terdengar gaduh dari lantai 2 seketika membuat Mas Didik terbangun , walaupun masih kaget ia berusaha menenangkan diri agar tidak terlalu syok dengan suara drum yang masih terus terdengar itu " dug dug tak !!... dug dug tak !!... jess !!.. jess !!.. " begitu gaduh suara drum itu terdengar dari ruangan studio di lantai 2 hingga iapun memutuskan untuk mengeceknya , jangan jangan ada orang yang nyelonong masuk dan iseng memainkan drum saat dirinya sedang tertidur.
Dengan tergesa Mas Didik menaiki anak tangga menuju lantai 2 , tapi sebelum ia sampai di ruangan studio suara drum itu tiba tiba tak terdengar lagi , begitu Mas Didik membuka pintu ruangan studio ternyata tak ada seorangpun di dalam , sementara set drum yang tadi sempat berbunyi sendiri kini tampak berantakan seperti baru saja dimainkan dengan kasar.
" Woee !!.. jancook !!.. nek kate dolenan musik ngetoko nang ngarepku !!... ojo ilang ilangan ae !!... " Mas Didik mengumpat dengan kesal karena merasa dipermainkan sosok yang tak dapat ia lihat wujudnya , karena sudah terlanjur kesal ia langsung turun ke lantai 1 dan kemudian bersiap untuk segera pulang , tapi belum sempat ia menutup pintu rolling door tiba tiba terdengar suara nyanyian dari lantai 2 studionya " bukan lautan tapi kolam susu !!... kail dan jala cukup menghidupimu !!... " mendengar suara serak yang menyanyikan lagu Koes Plus itu langsung membuat Mas Didik bergidik , kali ini ia mulai ketakutan tapi sekaligus juga merasa penasaran dengan sosok tak kasat mata yang sedang menyanyikan lagu itu , akhirnya iapun memutuskan untuk kembali ke lantai 2 sambil berjalan sepelan mungkin , ia yakin sosok yang sedang berada di dalam ruangan studionya tak akan menghilang kalau tak merasa terusik , karena itulah ia terus berjalan berjingkat jingkat sambil menguatkan nyali menuju ruangan studio.
" Orang bilang tanah kita tanah surga !!.. tongkat kayu dan batu jadi tanaman !!.. " nyanyian suara serak itu masih terdengar saat Mas Didik sudah tiba di depan pintu ruangan studio " fuuh !!... fuuhh !!.. " setelah menghela nafas beberapa kali barulah ia memberanikan diri membuka pintu studio pelan pelan " sreeeek !!.. " begitu Mas Didik mengintip barulah ia menyadari bahwa sosok yang sedang menyanyikan lagu Koes Plus itu ternyata adalah sesosok Pocong.

" Jaa !!... jaampuut !!... ooocooongg !!.... pocooongg !!!.. " seketika Mas Didik berteriak histeris saat melihat sosok Pocong di dalam ruangan studio , sekejap kemudian sosok pocong itu langsung menghilang sementara Mas Didik malah tergeletak pingsan di depan pintu ruangan studio , hingga keesokan harinya ia dibangunkan oleh beberapa warga setempat yang curiga melihat pintu rolling door masih terbuka " maas !!.. maas tangi mas !!.. opo'o samean iki mas ?!.... " begitu terbangun raut muka Mas Didik masih tampak pucat dan ketakutan , setelah diberi minum barulah ia menceritakan kejadian semalam kepada warga yang menolongnya.
Seminggu setelah kejadian menyeramkan itu Mas Didik memutuskan untuk pindah tempat , ia sudah tak mau lagi menempati ruko sebelah kuburan itu walaupun jangka sewanya masih tersisa lama , apa boleh buat lebih baik membuka studio di tempat lain saja daripada terus terusan diganggu sosok pocong yang suka ngeband.
penulis : vigo vampiro
narasumber : mas didik
waktu kejadian : 2009
Diubah oleh vigojinggo 24-03-2020 22:30






redrices dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2K
Kutip
47
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan