Tangerang, IDN Times - Korban meninggal akibat virus corona atau COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Pengrajin peti jenazah di Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten, pun kebanjiran pesanan.

Pengrajin peti jenazah bernama Saring Siswanto mengatakan sejauh ini ia sudah memproduksi delapan peti jenazah untuk rumah sakit di Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang.

Ada sedikit perbedaan untuk peti jenazah korban COVID-19. Seperti apa?

Simak wawancara IDN Times dengan pengrajin peti jenazah.

1. Peti jenazah khusus korban COVID-19 terdiri dari tiga lapisan




Saring peti jenazah untuk korban wabah virus corona sedikit berbeda dari peti jenazah pada umumnya, khususnya di bagian dalam.

"Cuman untuk dalamannya itu ada lapisan aluminium foil, kain putih, dan plastik wrap," kata dia saat ditemui IDN Times, Rabu (25/3).

2. Saring sudah menerima pesanan delapan peti jenazah dari Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan



Saring menjelaskan selama tiga hari terakhir, ia terus memproduksi peti jenazah untuk korban COVID-19. Sejauh ini, sudah ada delapan peti jenazah yang sudah dibawa ke RSUD Balaraja Kabupaten Tangerang dan rumah sakit di Kota Tangerang Selatan.

"Dari delapan peti mereka masing-masing nyetok empat peti. Saat ini, baru rumah sakit itu yang pesan. Mereka juga stok untuk kebutuhan di Banten, jadi di Serang sana kalau mau peti ngambilnya nanti di Balaraja," ujar dia.

3. Tiga lapisan di dalam didesain agar aroma dan cairan dari jenazah tidak keluar dari peti jenazah



Menurut Saring, peti jenazah untuk korban virus corona serupa dengan kualitas peti jenazah untuk pengiriman jenazah melalui penerbangan. Peti jenazah ini kedap udara, sehingga aroma atau cairan yang keluar dari jenazah tidak tembus ke luar peti.

"Kaya ini kan nanti yang bawa peti matinya petugas ya, jadi pasti ke situ amannya (safety). Selain itu juga nanti peti matinya akan dibungkus lagi oleh plastik lagi," kata pria 51 tahun itu.

4. Saring menjual peti jenazah seharga Rp1,2 juta hingga Rp1,5 juta



"Dan pembuatannya paling cepat itu satu hari satu peti," ucap dia.


https://www.idntimes.com/news/indone...ampaign=lineND


Jadi inget kemarin dimana dng jahatnya si fpi hti pks 212 yg nakut2in jkt58 dng ayat&mayat saat dukung si anies baswedan

ternyata sekarang mayat korban corona tdk perlu dimandikan&disholatkan