TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Warga Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, kabupaten Sukoharjo memiliki cara sendiri yang unik untuk memerangi penyebaran virus corona.
Warga desa bergotong royong untuk membuat bilik penyemprotan disinfektan untuk disemprotan ketubuh orang yang masuk kedalam bilik tersebut.
Kepala Desa (Kades) Tegalsari, Nugroho Dwi Susilo membenarkan jika di Desanya membuat bilik proteksi mengantisipasi virus corona.
Dia menuturkan, ide bilik proteksi ini berawal dari idenya bersama warga desa.
"Ide bilik proteksi ini kemudian ditindaklanjuti oleh pemuda desa, hingga akhirnya terwujud," kata Nugroho dihubungi TribunSolo.com, Rabu (25/3/2020).
Nugrogo menjelaskan, ada beberapa warga yang tidak bisa menerapkan program stay at home, karena terpaksa harus bekerja diluar rumah.
Ada juga warga yang keluar rumah untuk membeli kebutuhan pokok mereka.
"Semua yang keluar dari desa ketika kembali masuk harus melalui bilik proteksi tersebut, untuk antisipasi pencegahan penyebaran corona," jelasnya.
Nugroho menjelaskan, pembuatan bilik penyemprotan ini cukup mudah dan murah, dengan menggunakan peralatan yang mudah didapatkan.
Bahan membuat bilik proteksi ini adalah plastik, kayu, kipas blower yang ada air campuran disinfektan.
Ukuran bilik ini adalah 1,5 meter x 2 meter x 2.5 meter.
"Biaya pembuatannya hanya memakan ongkos sebesar Rp 500 ribu," terangnya.
Saat ini baru ada dua bilik proteksi di desa tersebut.
"Ada dua di desa kami (bikin proteksi)," papar Nugroho.
Selain itu, warga juga dibagikan cairan disinfektan untuk disemprotkan ke rumah warga.
Selain itu, Komunitas Relawan (Komrel) Sukoharjo juga membuat bilik penyemprotan tubuh.
Mereka membuatnya dengan menggunakan pipa pralon.
Bilik penyemprotan itu diletakan di Mako SAR Sukoharjo. (*)
https://solo.tribunnews.com/2020/03/...udah-dan-murah