sumber gambar

Terminal bus di kota Padang sangat menyengat bau asap dan kendaraan serta matahari yang bersinar lantang membuat mata terasa pedih.

Dari balik kabut pekat asap kendaraan minculah sosok temanku ia bernama Surya, tempat ku nanti akan menginap di wilayah Sumatera Barat ini.

"Indra, sudah lama kau tiba" ia menyebut namaku.

"Lumayanlah Sur"

"Ayuklah kita naik mobilku saja, perjalanan dari sini masih jauh menuju kampungku"

"Ohhh ok Sur, Siap Juragan"

Yah aku dikenal dengan nama Indra, dulu aku dan Surya bersahabat di Jakarta. Tapi semenjak Surya selesai kuliah pertanian ia pun ingin membangun kampungnya. Percuma bila kita punya ilmu tak di manfaatkan, namun karena aku berbeda jurusan aku lebih memilih kerja di Jakarta.

Saat ini waktunya aku ambil cuti dan mengunjungi Sobat lama di Sumatera Barat.

Hamparan bukit dan juga hijaunya ranah minang menghiburku dalam perjalanan, namun hari sudah memasuki waktu Isya perjalanan menuju kampung kawanku pun belum juga sampai. Perjalanan keluar masuk hutan menambah suasana adventure yang keren, dan inilah Indonesia.

Tiba-tiba dari arah berlawanan ada sosok kepala terbang, ususnya terburai yang mengagetkan karena laju kendaraan sedang tinggi sosok itu tertabrak mobil surya. Aku sempat melihat tatapan matanya yang khas, terkesan tajam namun cenderung membulat.

"Brakkk... " Surya segera rem mendadak.

Bulu kudukpun berdiri ketika kejadian tersebut, mobil surya sedikit penyok tapi sosok kepala itu menghilang. Hanya ada bercak darah yang tertinggal. Terlihat Surya berdo'a kepada Tuhan, agar di jauhkan dari mahluk yang menganggu dari golongan hitam.

Kami pun kembali melanjutkan perjalanan dalam diam. Tak berani untuk berkata-kata. Setelah sampai dibrumah Surya tak ada percakapan berarti mungkin kami sama-sama syok.

#########

Paginya setelah ada kopi di meja aku pun memberanikan diri untuk bertanya.

"Mahluk apa itu yang kemarin kita tabrak Sur?"

"Palasik Kuduang"

"Jin atau manusia?"

"Manusia dengan ilmu hitam, kalau ia berkeliaran dekat sini di takutkan ada bayi yang meninggal"

"Palasik itu makan bayi?"

"Mitosnya begitu"



"Kalau ia manusia aku melihat sosok yang mirip dengan yang kita tabrak kemarin, seorang ibu-ibu wajahnya tidak mempunyai cekungan di antara bibir dan hidung"

"Benar, itu cirinya! Kamu lihat dimana?"

"Di depan rumah kamu, tadi kulihat sedang menggoda seorang bayi"

"Astaga..."

Tiba-tiba dari arah rumah depan terlihat seorang ibu muda berteriak "Tolong-tolong" kami pun beranjak keluar serta warga desapun berkerumun.

Lalu aku melihat bayi yang digendongnya menangis karena badannya yang panas, lambat laun tubuhnya lemas dan ada cekungan di keningnya. Warga desa pun mulai berbisik "Palasik... Palasik...."

Andai aku tahu lebih cepat tentang ilmu hitam ini, mungkin aku masih bisa menolong nyawa bayi tersebut. Namun itu sudah takdir, setidaknya jagalah anak kita terutama yang masih bayi dari orang asing siapapun dia.

Tak menutup kemungkinan kalau orang itu adalah "Palasik".


(Penulis boyo)