Kieran Trippier vs Andrew Robinson. (Getty Images)

Atletico Madrid sukses menaklukkan keangkeran Anfield setelah mengalahkan Liverpool dengan skor 3-2 pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Kamis (12/3) dini hari WIB lalu.

Atletico berhak lolos ke perempat final Liga Champions musim 2019/20 dengan mengantongi kemenangan agregat 4-2.

Manajer Diego Simeone menjadi otak kemenangan Atletico dengan memasang garis pertahanan cukup dalam dan serangan balik efektif.

Namun, Simeone dikritik oleh manajer Liverpool karena menerapkan taktik parkir bus. Simeone pun sempat menyerang balik Klopp.

Kini giliran bek Atletico, Kieran Trippier menyerang balik klop dengan mengatakan timnya hanya berpikir untuk menang dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.

"Orang-orang memiliki persepsi bahwa kami adalah tim defensif, tetapi saya pikir mereka terlalu terbawa oleh cara kami bermain melawan Liverpool," kata bek Atletico dan Inggris itu kepada mirror.

Trippier menerangkan bahwa apa bila timnya bermain terbuka atau menyerang maka hasilnya akan berbeda, bisa saja mereka kalah telak.

Apalagi saat ini performa Liverpool lagi moncer. Maka dipakailah strategi alternatif untuk menghentikan laju Mochammad Salah dkk.

Trippier mengklaim tidak semua klub bisa bermain seperti timnya, Atletico memiliki penerapan taktik yang berbeda, hal adalah untuk meredam tekanan Liverpool karena dengan cara itu mereka akan kelelahan.

Dia pun menyadari kalau taktik bertahan Atletico akan menuai kritik bukan saja dari Liverpool sendiri tapi orang-orang yang menonton pertandingan tersebut.

Trippier membela bahwa timnya perlu untuk menerapkan jenis permainan itu. Meski akan menui kritik tapi timnya bisa memenangi pertandingan

Nyatanya emang Liverpool kelelahan dan frustrasi dengan taktik yang diterapkan oleh Atletico, yang memasang garis pertahanan cukup dalam dan serangan balik efektif.

Bisa dikatakan, Atletico lebih sering berada di wilayah permainan sendiri dibanding melakukan serangan ke area Liverpool. Mereka begitu rapat dipertahanan.

Mereka bermain sangat disiplin, koordinasi antar lini berjalan rapi dan tidak memberi ruang bagi Liverpool. Meskipun serangan pasukan Klopp begitu gencar.

Belum lagi kecermatan Simeone dalam melakukan pergantian pemain yang tak kalah jitunya untuk mendukung pola permainan Atletico di Anfield.

Sumber: mirror