- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pandemi Corona, Komisi X Sarankan UN SMA-SMP Dihapus
TS
i.am.legend.
Pandemi Corona, Komisi X Sarankan UN SMA-SMP Dihapus
Pandemi Corona, Komisi X Sarankan UN SMA-SMP Dihapus
Komisi X DPR sarankan pemerintah untuk meniadakan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA dan SMP/Mts pada tahun ini. Langkah tersebut dilakukan demi mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19.
"Kami mendesak agar pemerintah menghapus pelaksanaan UN tahun ini karena wabah Corona yang kian meluas. Ada ratusan ribu hingga jutaan siswa yang terancam terpapar virus ini jika kita memaksakan agar pelaksanaan UN tetap dilakukan," kata Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda, dalam rilis yang diterima, Senin (23/3/2020).
Dia menjelaskan sesuai jadwal pelaksanaan UN tingkat SMA/MA digelar tanggal 30 Maret-2 April 2020. Sementara SMP/MTs mulai tanggal 20 April-23 April 2020.
"Kami sangat berharap agar kondisi penyebaran wabah korona dipertimbangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sehingga ada baiknya untuk menghindari bahaya lebih besar maka UN tingkat SMA/MA dan SMP/MTs dihapus saja," ujarnya.
Huda mengatakan sesuai dengan semangat Merdeka Belajar, UN tidak lagi menjadi parameter utama untuk menilai kemampuan akademis para siswa. UN hanya menjadi alat untuk memetakan kemampuan akademik para siswa.
"Selain itu UN juga tidak lagi menjadi penentu untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian tidak ada lagi alasan yang menguatkan pelaksanaan UN SMA/MA dan UN SMP/MTs di tengah meluasnya wabah yang mematikan ini," ujarnya.
Politikus PKB ini menilai pelaksanaan UN cukup diganti dengan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Nantinya pelaksanaan USBN ini diserahkan kepada masing-masing sekolah sesuai dengan kondisi dan perkembangan penanganan wabah Covid-19.
"Ini juga momentum untuk menyerahkan pelaksanaan ujian peserta didik tingkah menengah kepada sekolah sebagai satuan pendidikan. Nantinya soal ujian dibuat oleh guru mata pelajaran dengan memperhatikan muatan kurikulum dan standar kompentensi lulusan di sekolah," ujarnya.
sumber
******
Setuju. Itu jalan terbaik dan satu-satunya solusi. Apalagi wabah Corona ini semua tak akan pernah tahu kapan akan berakhir. Bisa bulan April, Mei, atau Juni.
Jika dipaksakan juga, mengapa kemarin itu gegabah menunda, padahal jika tetap dijalankan, kemungkinannya masih agak aman, karena yang datang ke sekolah hanya mereka yang UN.
Lagipula, semua pemerintah propinsi, terlebih-lebih Jakarta terlalu pelit untuk memberi masker gratis kepada siswa-siswi yang ingin UN serta memberi bantuan hand sanitizer bagi tiap sekolah yang mengadakan UN. Mereka terlalu budeg dan merasa lebih pintar, tak mau mendengar masukan-masukan dari masyarakat. Mereka lebih mementingkan bisa mendapat keuntungan dari penjualan masker yang dimarkup sekian persen. Mumpung ada wabah, kapan lagi cari untung? Kalau begini, apa bedanya dengan pihak-pihak yang menjual masker dengan harga tak wajar?
Masa libur (terpaksa) juga belum jelas apakah akan tetap masuk setelah 2 minggu belajar dirumah ataukah akan diperpanjang sampai batas waktu yang belum jelas, mengingat wabah corona ini bukannya mereda malah justru makin mengganas dan menyebar kemana-mana.
Mungkin waktu UN SMK ditunda, banyak yang nyinyir ketika TS menolak penundaan tersebut mengingat efek berantai yang akan terjadi jika terpaksa UN ditunda. Dan sekarang terbukti, UN bukan lagi akan ditunda, tapi UN harus dihapuskan. Dan program penghapusan UN yang seharusnya ditiadakan mulai tahun depan atau tahun 2021, mau tidak mau harus dipercepat mulai tahun ini.
Wabah corona di Indonesia ini baru intronya, belum masuk reffrain. Akan ada ledakan suspect dimana-mana akibat imbas dari kebodohan banyak masyarakat yang acuh pada anjuran pemerintah. Mereka abai seolah-olah akan kebal terhadap virus mematikan ini sehingga bukannya mereka memanfaatkan waktu libur panjang untuk menyelamatkan kehidupan mereka, mereka justru bersuka cita dangan jalan-jalan ke mall, ke tempat rekreasi dan pulang kampung!
TS tidak menginginkan wabah ini akan meluas, begitu juga pasti harapan kaskuser lain. Tapi kita tidak bisa berharap terlalu banyak mengingat banyak sekali orang-orang yang ditenggarai suspect telah wara-wiri kesana kemari dengan transportasi massal. Jadi, kemungkinan besar, akhir bulan ini atau awal April, ledakan penderita corona virus ini akan terjadi.
Lantas, kalau pada akhirnya wabah ini makin meluas, apakah UN akan tetap dijalankan? Sementara Menteri Pendidikan Nadiem Makarim telah menegaskan bahwa mulai tahun 2021 UN dihapus. Ya sudah, hapus saja mulai tahun ini, mengingat jadwal UN SMK dan SMA susulan seharusnya dimulai tanggal 7 hingga 8 April 2020. Tak mungkin juga UN SMA yang seharusnya dimulai tanggal 30 Maret hingga 2 Mei tetap dijalankan. Belum lagi UN SMP yang seharusnya diadakan pada pertengahan April.
Setuju UN dihapus tahun ini?
Atau sekarang yang kemarin setuju UN ditunda justru sekarang setuju UN tetap diadakan sesuai jadwal?
Koplak!
4iinch dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2.2K
46
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan