- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menolak Lupa! Sikap Awal Pemerintah Hadapi Virus Corona.


TS
falesthine.f10
Menolak Lupa! Sikap Awal Pemerintah Hadapi Virus Corona.
Jurus Jokowi Lawan Virus Corona dengan Diskon Tiket Pesawat

Quote:
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan memberikan diskon harga tiket pesawat, dan membebaskan pajak hotel dan restoran, untuk melawan dampak ekonomi dari virus corona. Wabah penyakit dari Wuhan itu telah memukul bisnis pariwisata di dunia, tak terkecuali di Indonesia, lantaran peringatan perjalanan yang dikeluarkan banyak negara.
Beberapa tujuan wisata populer, seperti Bali dan Yogyakarta, mulai 'teriak' kunjungan turis wisatawan mancanegara yang sepi. Hal tersebut terlihat dari banyaknya jumlah pemesanan hotel yang dibatalkan, termasuk penangguhan penerbangan beberapa maskapai asing ke Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut pemerintah menggelontorkan insentif Rp443,39 miliar untuk memberikan diskon 30 persen tiket pesawat ke 10 destinasi wisata. Insentif itu akan dirasakan oleh 25 persen penumpang per pesawat. Diskon akan berlaku sejak Maret-Mei 2020.
Tak cuma untuk maskapai, pemerintah juga menggelontorkan subsidi kepada pemerintah daerah berupa hibah Rp3,3 triliun untuk pembebasan pajak hotel dan restoran terhadap pengusaha. "Kami beri dukungan untuk 10 destinasi wisata untuk tidak memungut pajak hotel dan restoran," ujar Ani, Selasa (25/2) kemarin.
Bila insentif untuk maskapai berlaku tiga bulan, berbeda halnya dengan pengusaha hotel dan restoran yang mendapatkan insentif untuk jangka waktu enam bulan ke depan.
Ketua Umum Asosiasi Perjalanan Wisata (Asita) Nunung Rusmiati menyambut hangat niat baik pemerintah untuk menekan dampak virus corona terhadap sektor pariwisata. Ia juga memuji kebijakan pemerintah tersebut tepat sasaran.
"Kami senang. Saat ini, travel agent (agen perjalanan) konvensional redup penjualan tiketnya, karenanya banyak main di inbound-outbound sekarang. Ditambah lagi, online travel agent yang izin usaha dan pembayaran pajaknya juga kami tak tahu bagaimana," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (26/2).
Hanya saja, Nunung sedikit menyayangkan karena insentif diskon tiket pesawat berlaku cuma untuk 10 destinasi. Padahal, destinasi wisata di Indonesia jumlahnya banyak di 34 provinsi. Karenanya, menurut dia, 10 destinasi itu kurang efektif menyembuhkan pukulan virus corona terhadap sektor pariwisata secara keseluruhan.
"Asita saja membawahi 7.000 anggota. Mungkin nanti jadi pertanyaan juga dari anggota kami yang lainnya, kenapa Bandung tidak? Kenapa daerah lain tidak?" imbuhnya.
Ketua PHRI DKI Jakarta Krishandi juga menyambut hangat kebijakan pemerintah, yang membebaskan pajak hotel dan restoran. "Rencananya bagus karena kami saat ini juga dalam posisi lapar lah, lapar tamu," tutur dia.
Namun, senada dengan Nunung, Krishandi merasa pemerintah perlu memperluas daerah yang menerima insentif. Bahkan, ia usul pemerintah lebih baik mengurangi pungutan pajak hotel dan restoran secara menyeluruh, ketimbang membebaskan pajak secara selektif.
Ekonom CORE Piter Abdullah berpendapat pemerintah sepantasnya memperhitungkan dampak insentif di sektor pariwisata itu. Misalnya, apakah kebijakan fiskal itu hanya memberikan efek jangka pendek atau bisa berdampak lebih besar.
Sebab, insentif hanya dirasakan di sektor tertentu. Cakupannya pun tidak merata dan tidak bersifat jangka menengah atau panjang. "Menurut saya, bukan lagi insentif efektif atau tidak. Tetapi, memadai atau tidak untuk mempertahankan atau menjaga ekonomi tumbuh sesuai target pemerintah," jelasnya.
Seharusnya, Piter melanjutkan, pemerintah lebih khawatir dengan ancaman dampak besar terhadap ekonomi RI dari virus corona. Artinya, optimalisasi pasar domestik merupakan langkah tepat untuk saat ini. "Pasar domestik itu ukurannya dua, konsumsi dan investasi. Nah sementara, konsumsi Indonesia saja itu terus menurun," terang dia.
Ia menyarankan pemerintah untuk mengurangi kebijakan-kebijakan yang memberatkan tingkat konsumsi, seperti cukai minuman berpemanis dan plastik.
"Jadi, terlepas dari insentif fiskal pemerintah, kebijakan sifat menyeluruh ini sebaiknya jangan sampai bersifat negatif mengurangi daya beli masyarakat. Bisa dilihat, kebijakan justru menggerus daya beli masyarakat, seperti kebijakan menerapkan cukai. Sekarang ini kan banyak sekali cukai yang direncanakan pemerintah, cukai rokok, kendaraan bermotor, sekarang mau ada cukai plastik, minuman manis" pungkasnya.
Sumber
Beberapa tujuan wisata populer, seperti Bali dan Yogyakarta, mulai 'teriak' kunjungan turis wisatawan mancanegara yang sepi. Hal tersebut terlihat dari banyaknya jumlah pemesanan hotel yang dibatalkan, termasuk penangguhan penerbangan beberapa maskapai asing ke Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut pemerintah menggelontorkan insentif Rp443,39 miliar untuk memberikan diskon 30 persen tiket pesawat ke 10 destinasi wisata. Insentif itu akan dirasakan oleh 25 persen penumpang per pesawat. Diskon akan berlaku sejak Maret-Mei 2020.
Tak cuma untuk maskapai, pemerintah juga menggelontorkan subsidi kepada pemerintah daerah berupa hibah Rp3,3 triliun untuk pembebasan pajak hotel dan restoran terhadap pengusaha. "Kami beri dukungan untuk 10 destinasi wisata untuk tidak memungut pajak hotel dan restoran," ujar Ani, Selasa (25/2) kemarin.
Bila insentif untuk maskapai berlaku tiga bulan, berbeda halnya dengan pengusaha hotel dan restoran yang mendapatkan insentif untuk jangka waktu enam bulan ke depan.
Ketua Umum Asosiasi Perjalanan Wisata (Asita) Nunung Rusmiati menyambut hangat niat baik pemerintah untuk menekan dampak virus corona terhadap sektor pariwisata. Ia juga memuji kebijakan pemerintah tersebut tepat sasaran.
"Kami senang. Saat ini, travel agent (agen perjalanan) konvensional redup penjualan tiketnya, karenanya banyak main di inbound-outbound sekarang. Ditambah lagi, online travel agent yang izin usaha dan pembayaran pajaknya juga kami tak tahu bagaimana," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (26/2).
Hanya saja, Nunung sedikit menyayangkan karena insentif diskon tiket pesawat berlaku cuma untuk 10 destinasi. Padahal, destinasi wisata di Indonesia jumlahnya banyak di 34 provinsi. Karenanya, menurut dia, 10 destinasi itu kurang efektif menyembuhkan pukulan virus corona terhadap sektor pariwisata secara keseluruhan.
"Asita saja membawahi 7.000 anggota. Mungkin nanti jadi pertanyaan juga dari anggota kami yang lainnya, kenapa Bandung tidak? Kenapa daerah lain tidak?" imbuhnya.
Ketua PHRI DKI Jakarta Krishandi juga menyambut hangat kebijakan pemerintah, yang membebaskan pajak hotel dan restoran. "Rencananya bagus karena kami saat ini juga dalam posisi lapar lah, lapar tamu," tutur dia.
Namun, senada dengan Nunung, Krishandi merasa pemerintah perlu memperluas daerah yang menerima insentif. Bahkan, ia usul pemerintah lebih baik mengurangi pungutan pajak hotel dan restoran secara menyeluruh, ketimbang membebaskan pajak secara selektif.
Ekonom CORE Piter Abdullah berpendapat pemerintah sepantasnya memperhitungkan dampak insentif di sektor pariwisata itu. Misalnya, apakah kebijakan fiskal itu hanya memberikan efek jangka pendek atau bisa berdampak lebih besar.
Sebab, insentif hanya dirasakan di sektor tertentu. Cakupannya pun tidak merata dan tidak bersifat jangka menengah atau panjang. "Menurut saya, bukan lagi insentif efektif atau tidak. Tetapi, memadai atau tidak untuk mempertahankan atau menjaga ekonomi tumbuh sesuai target pemerintah," jelasnya.
Seharusnya, Piter melanjutkan, pemerintah lebih khawatir dengan ancaman dampak besar terhadap ekonomi RI dari virus corona. Artinya, optimalisasi pasar domestik merupakan langkah tepat untuk saat ini. "Pasar domestik itu ukurannya dua, konsumsi dan investasi. Nah sementara, konsumsi Indonesia saja itu terus menurun," terang dia.
Ia menyarankan pemerintah untuk mengurangi kebijakan-kebijakan yang memberatkan tingkat konsumsi, seperti cukai minuman berpemanis dan plastik.
"Jadi, terlepas dari insentif fiskal pemerintah, kebijakan sifat menyeluruh ini sebaiknya jangan sampai bersifat negatif mengurangi daya beli masyarakat. Bisa dilihat, kebijakan justru menggerus daya beli masyarakat, seperti kebijakan menerapkan cukai. Sekarang ini kan banyak sekali cukai yang direncanakan pemerintah, cukai rokok, kendaraan bermotor, sekarang mau ada cukai plastik, minuman manis" pungkasnya.
Sumber
Menparekraf Ramal Insentif Pariwisata Undang 736 Ribu Wisman


Quote:
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memproyeksi Indonesia bakal kedatangan tambahan wisatawan mancanegara sebesar 736 ribu orang dalam tiga bulan ke depan, Maret-Mei 2020. Hal ini seiring dengan insentif yang diberikan oleh pemerintah untuk mendatangkan wisatawan mancanegara sebesar Rp298 miliar di tengah penyebaran virus corona.
Ia menyatakan tambahan wisatawan mancanegara itu akan mendatangkan devisa ke kantong negara sebesar Rp13 triliun. Dengan kata lain, ada tambahan pendapatan bagi negara dari insentif yang digelontorkan untuk sektor pariwisata.
"Dengan insentif Rp298 miliar akan memberikan dampak untuk menarik wisatawan sebanyak 736 ribu wisatawan," ungkap Wishnutama di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (25/2).
Ia menuturkan akan banyak wisatawan mancanegara yang datang dari berbagai negara, seperti Australia dan Eropa. Dengan demikian, menurunnya turis asal China karena virus corona akan digantikan oleh wisatawan dari negara lain.
"Kami akan fokus ke pasar-pasar lain, seperti Australia dan Eropa yang biasanya mengeluarkan dana besar di Indonesia per kedatangan," terang dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp298,5 miliar untuk menarik wisatawan mancanegara. Anggaran itu termasuk untuk promosi melalui influencer.
Secara total, pemerintah mengalokasikan dana hingga Rp10 triliun untuk berbagai insentif fiskal demi meredam dampak virus corona ke ekonomi domestik.
Selain insentif untuk menarik wisatawan mancanegara, pemerintah juga memberikan kompensasi kepada PT Pertamina (Persero) sebesar Rp265,5 miliar atas diskon avtur yang diberikan mulai Maret hingga Mei 2020 mendatang.
Kemudian, pemerintah mengucurkan dana untuk PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) sebesar Rp256 miliar.
Sebab, pemerintah memerintahkan pengelola bandara itu untuk menurunkan pasengasr service charge (PSC) atau Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) sebesar 20 persen.
Catatan Redaksi: Judul artikel ini diubah pada Rabu (26/2) pukul 19.18 WIB. Sebelumnya berjudul "Menparekraf Ramal Diskon Tiket Pesawat Undang 736 Ribu Wisman".
(aud/sfr)
Sumber
Mengenal Influencer yang Akan Diguyur Rp72 Miliar oleh Jokowi


Quote:
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengguyur dana Rp72 miliar untuk influencer. Bayaran untuk influencer diharapkan mampu menangkal dampak virus corona terhadap sektor pariwisata Indonesia.
Influencer itu apa sih?
Dirangkum dari berbagai sumber, influencer adalah orang yang bisa memberi pengaruh di masyarakat. Di era saat ini, influencer banyak berseliweran di media sosial, seperti youtuber, selebgram, selebtwit, beautyblogger, travelblogger dan key opinion leader.
Sesuai namanya, mereka menggunakan platform media sosial YouTube, Instagram, Twitter, dan lain-lain untuk melancarkan usahanya. Medium itu digunakan untuk mengunggah (posting) gambar atau video.
Umumnya, influencer memiliki banyak pengikut setia. Influencer ini digandeng sebagai rekan pemilik bisnis, mulai dari skala kecil, menengah dan besar. Salah satu tujuannya untuk mempromosikan produk dan meningkatkan brand awareness.
Ujung-ujungnya, influencer ini diharapkan dapat membantu rekan bisnis mereka untuk meningkatkan penjualan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan anggaran Rp72 miliar untuk influencer akan merogoh kocek APBN 2020.
Pemerintah juga akan menggelontorkan Rp103 miliar untuk promosi, Rp25 miliar untuk kegiatan wisata, Rp98,5 miliar untuk maskapai dan agen perjalanan.
Anggaran sejumlah Rp298 miliar itu digelontorkan untuk meredam dampak virus corona terhadap sektor pariwisata Indonesia. Seperti diketahui, banyak negara mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning), dan maskapai penerbangan menghentikan sementara jadwal terbang mereka.
Beberapa daerah di Indonesia mengklaim mulai merasakan dampaknya tercermin dari sepinya jumlah kunjungan wisatawan. Di Yogyakarta, pemerintah daerah setempat mengaku banyak wisatawan mancanegara yang membatalkan pemesanan hotel.
Sementara di Bali, banyak maskapai asing tujuan Bali yang menangguhkan penerbangan mereka. Singapore Airlines misalnya, membatalkan penerbangan tujuan Bali hingga Mei 2020.
Sumber
Influencer itu apa sih?
Dirangkum dari berbagai sumber, influencer adalah orang yang bisa memberi pengaruh di masyarakat. Di era saat ini, influencer banyak berseliweran di media sosial, seperti youtuber, selebgram, selebtwit, beautyblogger, travelblogger dan key opinion leader.
Sesuai namanya, mereka menggunakan platform media sosial YouTube, Instagram, Twitter, dan lain-lain untuk melancarkan usahanya. Medium itu digunakan untuk mengunggah (posting) gambar atau video.
Umumnya, influencer memiliki banyak pengikut setia. Influencer ini digandeng sebagai rekan pemilik bisnis, mulai dari skala kecil, menengah dan besar. Salah satu tujuannya untuk mempromosikan produk dan meningkatkan brand awareness.
Ujung-ujungnya, influencer ini diharapkan dapat membantu rekan bisnis mereka untuk meningkatkan penjualan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan anggaran Rp72 miliar untuk influencer akan merogoh kocek APBN 2020.
Pemerintah juga akan menggelontorkan Rp103 miliar untuk promosi, Rp25 miliar untuk kegiatan wisata, Rp98,5 miliar untuk maskapai dan agen perjalanan.
Anggaran sejumlah Rp298 miliar itu digelontorkan untuk meredam dampak virus corona terhadap sektor pariwisata Indonesia. Seperti diketahui, banyak negara mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning), dan maskapai penerbangan menghentikan sementara jadwal terbang mereka.
Beberapa daerah di Indonesia mengklaim mulai merasakan dampaknya tercermin dari sepinya jumlah kunjungan wisatawan. Di Yogyakarta, pemerintah daerah setempat mengaku banyak wisatawan mancanegara yang membatalkan pemesanan hotel.
Sementara di Bali, banyak maskapai asing tujuan Bali yang menangguhkan penerbangan mereka. Singapore Airlines misalnya, membatalkan penerbangan tujuan Bali hingga Mei 2020.
Sumber
Yang lalu biarlah berlalu, mari kita berharap dan berdoa supaya virus Corona dapat diatasi dengan baik oleh pemerintah. Selain itu marilah tetap menjaga kesehatan, rajin mencuci tangan, hidup beraih dan makan makanan bergizi.
Taati himbauan pemerintah pusat, pemerintah daerah untuk meminimalisir dampak virus Corona ini. Untuk pejabat diharapkan jadi contoh yang baik buat rakyatnya, jangan mengeluarkan statement dan kegiatan kontrapoduktif seperti terjadi beberapa waktu yang lalu.
Optimis Indonesia bisa melewati ini dengan baik! Keep clean.
Taati himbauan pemerintah pusat, pemerintah daerah untuk meminimalisir dampak virus Corona ini. Untuk pejabat diharapkan jadi contoh yang baik buat rakyatnya, jangan mengeluarkan statement dan kegiatan kontrapoduktif seperti terjadi beberapa waktu yang lalu.
Optimis Indonesia bisa melewati ini dengan baik! Keep clean.






4iinch dan 19 lainnya memberi reputasi
18
6.3K
Kutip
97
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan