Ketika itu aku di ajak temanku untuk berziarah di gunung merapi tepatnya di puncak bukit turgo. Waktu menunjukan pukul 9 malam temanku pun datang ke rumahku. Aku segera menyiapkan bekal yang diperlukan, karena dimalam hari saya membawa senter untuk penerangan.



Singkat cerita
Kemudian aku pun berangkat bersama rombongan. Setelah sampai dilokasi saya turun dari motor dan berwudhu dulu, jadi sebelum naik kepuncak di sarankan untuk berwudhu.

Setelah semua sudah berwudhu lalu kami mulai naik kepuncak bukit turgo. Saya merasa takut karena jalan setapak itu terletak ditengah hutan. Pelan pelan saya langkahkan kaki ku, senter mulai saya hidupkan. Kanan dan kiri terdapat jurang.

Setelah sekian lama berjalan tiba tiba temanku terpeleset, makjebluggg. Untung saja tidak masuk kejurang. Kami tetap melanjutkan perjalanan walaupun banyak rintangan yang ada didepan.

Jarak dari parkiran ke puncak turgo atau tempat ziarah sekitar kurang lebih 1km. Tetesan keringat mulai membasahi tubuhku.

Lalu aku memutuskan untuk istirahat dulu, aku ambil sebotol air minum untuk memuaskan nafsu tenggorokanku. Setelah selesai istirahat aku mulai berjalan lagi untuk menuju puncak. Dan tiba tiba lagi di tengah jalan ada 2 ekor ular kobra yang menghadang, tapi gakpapa ular itu masih kecil. Lalu kami diamkan saja, dan membiarkan ular itu pergi.

Aku teringat dulu temanku berkata, bahwa ketika dia melewati hutan ini dia pernah dengar suara harimau. Saya jadi ketakutan, tapi karena saya bersama rombongan jadi saya tetap melanjutkan perjalanan.

Setelah sekian lama berjalan ditengah hutan, akhirnya kami pun sampai ditempat ziarah. Di puncak bukit turgo hanya terdapat satu makam saja yaitu makan syeh jumadil qubro. Setelah semuanya duduk dipinggir makam acara pun dimulai. Acara yang pertama yaitu pembacaan maulid simthudduror dan dilanjut tahlil.

Angin sepoi sepoi berhembus menyelimuti tubuhku. Rasa dingin yang begitu tajam disertai gelapnya malam, akhirnya aku pun tertidur.

Singkat waktu
Alhamdulillah kami sampai diparkiran. Karena besoknya aku sekolah, lalu aku mengajak temanku untuk pulang kerumah. Waktu sudah menunjukan pada pukul 2 pagi. Perjalanan pulang begitu lama, aku pun sampai dirumah pada pukul 3 pagi. Kemudian aku bergegas untuk tidur.

1 tahun kemudian aku jatuh sakit. Yaitu setiap aku buang air kecil selalu terasa sakit. Aku sudah berusaha mencari obat kesana kemari tidak sembuh sembuh juga.

Akhirnya saya bertemu dengan orang yang bisa meruqyah. Lalu saya disarankan untuk datang ke majelis jogja. Kemudian saya mendatangi majelis itu bersama keluarga saya. Setelah sudah mulai acara ruqyahnya. Saya disuruh untuk agak mendekat ke ustadz nya.

Lalu saya ditanya oleh ustadz itu, dulu kamu melakukan apa kok sampai bisa sakit. Lalu saya bilang, dulu saya pas ziarah kencing dihutan tepatnya di depan gua. Setelah panjang lebar ngobrol. Tangan ustadz itu menunjuk ke arah ku seperti menarik sesuatu, entah apa yang dilakukan.

Dan ternyata ustadz itu menarik makhluk gaib yang ada di tubuhku. Lalu makhluk gaib itu dimasukan ketubuh mediator. Tiba tiba mediator itu memberontak seperti orang kesurupan. Lalu ustadz itu tanya kepada makhluk itu, kamu yang buat sakit anak itu? makhluk itu bilang iya. Lalu ustadz itu tanya lagi, kenapa kamu bisa masuk ke tubuh itu? makhluk itu jawab, dia telah merusak rumahku, dia kencing sembarangan dirumahku. Lalu ustadz itu tanya, kamu golongan apa? makhluk itu jawab saya siluman harimau.



Singkat cerita ternyata yang membuat sakit tubuhku adalah siluman harimau itu. Karena saya telah merusak rumahnya yang ada di depan gua itu. Kata siluman itu dia hidup pada jaman sunan gunung jati.

Jadi di depan gua itu ada siluman harimau penghuni merapi. Mungkin kalau ada orang yang bisa melihat makhluk gaib, bisa lihat siluman yang ada di depan gua itu.

Sumber : Klik 1[URL=https://images.app.goo.gl/yw6yR8q1XErBL9Bp8]Klik 2[/URL]