Kaskus

Entertainment

iminimin7719Avatar border
TS
iminimin7719
Kelahiran 'Melik' di Bali, Anugerah yang Berisiko Kematian (Umur Pendek)
Kelahiran 'Melik' di Bali, Anugerah yang Berisiko Kematian (Umur Pendek)

Pulau dewata menyimpan banyak sekali kisah mistis yang seperti tak akan ada habisnya untuk diceritakan. Kehidupan spiritual masyarakatnya yang mayoritas beragama Hindu masih sangat kental. Masyarakat Bali rutin melakukan ritual keagamaan dan tradisi kebudayaan turun-temurun, terutama pada hari-hari tertentu yang dikeramatkan. Hal tersebut yang membuat Bali selalu memancarkan aura magis.

Kelahiran 'Melik' di Bali, Anugerah yang Berisiko Kematian (Umur Pendek)
Sumber gambar: Ini

Ada sebuah mitos yang beredar di kalangan masyarakat Hindu Bali. Kami mempercayai adanya kelahiran istimewa bagi orang tertentu. Orang tersebut merupakan manusia yang telah dipilih oleh Dewata, yang sejak lahir telah membawa ciri khas tersendiri.

"Melik" begitulah kami menyebut kelahiran istimewa tersebut. Orang-orang melik konon terlahir dengan kondisi tidak biasa, ada yang terlilit tali pusar saat lahir, ada yang sungsang, dan kondisi aneh lainnya.

Orang melik biasanya memiliki rerajahan atau tanda lahir yang menyerupai bentuk senjata para Dewa, seperti cakra, trisula, gada, dan lain sebagainya.

Secara kasat mata, orang melik konon memiliki ciri fisik di mana mereka memiliki lebih dari satu pusaran rambut di kepalanya. Ada pula orang melik yang memiliki tanda hitam di lidahnya. Ada juga yang berambut gimbal. Namun tanda melik pada setiap orang belum tentu sama atau terlihat secara kasat mata. Ada tanda tertentu yang mungkin hanya bisa dilihat dengan mata batin.

Kebanyakan orang melik memiliki indra keenam, meskipun tingkat kepekaannya mungkin berbeda-beda. Mereka disukai dan bisa didekati oleh segala jenis makhluk halus serta para dewa-dewi.

Kelahiran 'Melik' di Bali, Anugerah yang Berisiko Kematian (Umur Pendek)
Sumber gambar: Ini

Konon katanya apabila orang melik diasuh dengan baik oleh orang tuanya, mereka akan dapat mendatangkan rejeki dan kemashyuran bagi keluarga. Makanya, orang melik harus dijaga kesuciannya, tidak boleh makan makanan kotor dan tidak boleh berprilaku buruk.

Kepercayaan orang Bali bukannya tidak berdasar. Kepercayaan kami berdasarkan pada apa yang tertulis di dalam sastra lontar turun temurun. Menurut sastra, melik merupakan sebuah anugrah besar dari Yang Maha Kuasa, namun anugrah itu dibarengi dengan resiko yang sangat besar. Dalam beberapa kasus yang pernah saya dengar, banyak orang melik yang meninggal di usia muda dengan kematian yang "salah pati" (kematian yang tidak normal).

Orang yang melik bisa lebih mudah diketahui jika ia diterawang oleh sulinggih (orang pintar/pemuka agama). Semakin cepat diketahui, semakin baik. Sehingga dapat cepat dilakukan upacara pebayuhan atau penebusan bagi orang melik untuk menetralisir energi negatif yang ada bersamanya.

Kelahiran melik ini tidak terlepas dari ikatan karma masa lalu. Mungkin saja pada kehidupan sebelumnya, orang melik adalah penekun ilmu spiritual atau seorang yogi, sehingga pada kehidupan sekarang mereka terlahir membawa energi yang sama.

Kelahiran 'Melik' di Bali, Anugerah yang Berisiko Kematian (Umur Pendek)
Sumber gambar: Ini

Saya memiliki seorang teman sewaktu SMP. Kami duduk sebangku selama 3 tahun. Dia adalah orang yang ramah dan murah senyum, namun terkadang bisa mendadak menjadi pendiam. Sebut saja namanya Ayu, ia adalah anak semata wayang dalam keluarganya.

Ayu orangnya cerdas, dari kelas 1 sampai kelas 3, dia selalu berhasil menyabet gelar juara umum. Beberapa kali ia mewakili sekolah dalam lomba maupun olimpiade, selalu saja meraih juara.

Selain cerdas, paras wajah Ayu sangatlah manis. Tak heran, banyak siswa laki-laki satu sekolah yang terpesona dan mengejar-ngejar Ayu. Pernah ada dua laki-laki yang meminta saya agar mencomblangkannya dengan Ayu. Namun, dari sekian banyak lelaki yang mengejarnya, tidak ada satupun yang berhasil menarik perhatian Ayu. Bagi Ayu, semua laki-laki terlihat biasa saja.

Di balik segala kesempurnaan yang ia miliki, ada satu hal yang saya tidak sukai dari si Ayu ini. Dia sering sekali menceritakan kisah horror kepada orang penakut seperti saya ini.

Tidak tanggung-tanggung, kisah horror yang ia ceritakan adalah tentang apa yang ia alami sendiri. Ia mengaku sering melihat makhluk tinggi besar yang berdiri di pojok kamar tidurnya. Tak hanya itu, ia pun menceritakan bahwa dirinya sering mendengar bisikan wanita misterius yang tidak ada wujudnya. Mendengar ceritanya, saya hanya bisa bergidik ngeri.

Ayu pernah mengatakan kepada saya, bahwa dia melik. Namun pada saat itu, saya tidak terlalu menggubris perkataannya karena dulu saya tidak pernah tertarik membahas sesuatu yang sifatnya mistik.

Kebetulan saya tinggal satu desa dengan Ayu. Rumor yang beredar di sekitar tempat tinggal saya menyebutkan bahwa sewaktu masih kecil, Ayu pernah disembunyikan oleh memedi (lelembut yang menyerupai manusia) saat bermain petak umpet bersama teman-temannya. Itu artinya, Ayu pernah diajak ke dunia lain oleh makhluk astral.

Kelahiran 'Melik' di Bali, Anugerah yang Berisiko Kematian (Umur Pendek)
Sumber gambar: Ini

Beruntung Ayu berhasil ditemukan oleh warga yang pada saat itu kalang kabut membawa sesajen dan membunyikan gamelan yang gaduh untuk mencari Ayu. Ia pun ditemukan di dekat sungai dalam keadaan linglung, tepat saat matahari hendak terbenam. Sampai sekarang, saya tidak pernah menanyakan kisah itu kepada Ayu karena takut dirinya tersinggung.

Saat masih TK hingga kelas 5 SD, terhitung sudah 2 kali Ayu berganti nama. Orang tuanya mengatakan kalau sebelum berganti nama, Ayu sering sakit-sakitan. Kemudian seorang Balian (dukun) menganjurkan agar Ayu mengganti namanya.

Setelah lulus SMP, saya berpisah dengan Ayu. Kami bersekolah di SMA yang berbeda dan Ayu beserta keluarganya pindah ke Kota Denpasar. Saya jarang berkontak dengan Ayu, hingga 3 tahun kemudian salah seorang teman SMP menelepon. Ia memberi kabar mengejutkan bahwa Ayu telah meninggal dunia. Ia mengalami kecelakaan dan motornya terjun bebas ke jurang.

Mendengar kabar tersebut, seketika badan saya gemetar, jemari saya terasa sedingin es. Terpampang sebuah berita mengerikan di koran Bali Post pada hari itu. "Kecelakaan Maut, Motor Jatuh ke Jurang" kira-kira begitulah headline beritanya.

Esok malamnya saya dan teman-teman melayat ke rumah Ayu. Kami semua menangis tersedu-sedu di rumah duka. Itulah hari terakhir saya melihat jasad Ayu. Semoga beliau menyatu dengan Yang Maha Kuasa.

Demikianlah takdir seseorang tidak ada yang tahu. Meskipun sudah berganti nama berkali-kali, sudah pula dilakukan upacara penebusan melik. Namun Ayu tetap di ambil oleh Yang Maha Kuasa. Panjang atau pendek umur tidak ada yang tahu pasti, yang patut kita lakukan hanyalah berserah diri dan selalu berdoa memohon perlindungan Tuhan.
4iinchAvatar border
infinitesoulAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
9.2K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan