Motivasi Diri untuk Hidup Lebih Berarti




Sebagai manusia biasa, tentunya pernah mengalami keterpurukan dalam hidup. Apapun itu penyebabnya, jangan biarkan dan perturutkan keterpurukan itu.

Untuk itu kita butuh sekali ada yang mampu memberikan motivasi, sehingga kita dapat bangkit kembali. Ada beberapa hal yang dapat memotivasi diri kita, supaya kita dapat bangkit kembali:

1. Adanya Mahabbah atau Cinta


Ketika seseorang itu memiliki cinta, ada cinta, menggenggam cinta pada sesuatu, umumnya seseorang itu akan lebih siap menjadi budak dari sesuatu yang dicintainya. Misalkan:

A. Ahli hisab atau perokok supaya bisa tetap merokok dia bisa rela untuk tidak makan sekalipun, meski uang yang dikeluarkan untuk merokok itu tidaklah sedikit.

B. Anak-anak yang suka layang-layang meski panas terik jam 12 siang, meskipun orang tuanya nanti akan marah-marah karena tidak bersegera pulang, ia akan tetap bermain sampai puas.

C. Orang zaman sekarang yang jadi budak HP akan rela mengeluarkan uang seberapapun asalkan kuotanya tetap banyak, kemanapun tidak akan tertinggal Hp nya.

D. Orang yang mau berangkat ibadah haji itu seperti budak Allah. Jika dipikir-pikir, beribadah haji maupun umrah itu mengeluarkan banyak uang, berdesak-desakan saat tawaf, ber capek-capek saat sa'i, berpanas-panas saat wukuf, akan tetapi tetap saja dilakukan dan diperjuangkan karena itu bagian dari kecintaan kepada rabbnya.

Untuk itu, ketika diri sedang putus asa, cobalah mencari sesuatu, mengamalkan sesuatu yang membuat Dia semakin cinta kepada kita. Ketika kita benar-benar mencintaiNya, maka Ia akan lebih lagi mencintai kita.

2. Pengharapan Kepada Rabbnya


Pengharapan dan Roja' adalah motivasi yang dapat kita lakukan sendiri tanpa harus menunggu motivasi dari orang lain, karena dengan berharap, memiliki harapan seperti kita shalat, lalu ketika berhaji ataupun ibadah-ibadah yang lain maka tentulah harus menjaga harapan kita untuk mencari ridho Allah semata.

3. Takut dan Khawatir


Seseorang akan sanggup dan memaksakan dirinya ketika takut atau ada perasaan pada diri khawatir akan apapun yang telah dikerjakannya itu tidak diterima dengan baik.

Biasanya karena takut ibadah-ibadahnya tidak diterima oleh Allah. Karena syarat diterimanya sebuah amal ibadah kita itu adalah pertama didasari dengan adanya iman dan ikhlas selain itu apa yang dikerjakan sesuai dengan tuntunan Rasulullah tidak asal mengerjakan yang dikatakan baik saja menurut manusia. Namun juga harus benar dihadapanNya.

4. Benar-benar memahami waktu-waktu yang dianugerahkan


Setiap manusia itu memiliki 3 waktu. Yaitu waktu lalu atau masa yang telah lalu masa lalu adalah masa yang tidak perlu dipikirkan, karena telah terlewat.

Yang kedua adalah waktu yang akan datang. Waktu yang akan datang tidak perlu dipikirkan karena masa yang akan datang itu adalah hal ghaib.

Yang perlu dipikirkan adalah waktu sekarang atau masa kini waktu kini adalah waktu yang harusnya kita pikirkan dengan mengisi waktu tersebut dengan amal-amal shaleh beribadah dan mengabdi kepada Allah.

Ibadah ini tidak sekedar pada shalat, puasa, haji dan zakat ataupun membaca Al Qur'an. Namun segala hal yang diridhoi oleh Allah itulah dikatakan ibadah.

Mengabdi kepada Allah, adalah pengabdian tertinggi bukti keimanan kita kepadaNya. Pengabdian terendah adalah berbuat baik kepada siapa saja.

Misalnya adalah menyingkirkan duri di tengah jalan, menyingkirkan atau membuang kulit pisang dengan ikhlas, mengingatkan teman yang perlu diingatkan, menutup keran air yang masih saja terbuka, itu semua juga contoh-contoh bentuk pengabdian.

Baiklah gansist sahabat kaskus, sampai sini dulu ya thread ane kali ini. Semoga hidup kita penuh kemanfaatan, Aamiin