- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Asma Nadia: Perempuan Inspiratif Dengan Hidup Penuh Cobaan
TS
alfath.official
Asma Nadia: Perempuan Inspiratif Dengan Hidup Penuh Cobaan
Sebagai seorang yang hobby menulis, saya cukup terinspirasi dengan seorang penulis wanita inspiratif.
Namanya Asmarani Rosalba, atau lebih dikenal sebagai Asma Nadia. Perempuan ini telah menerbitkan lebih dari 50 judul buku, dan sebagian karyanya telah best seller dan diangkat ke layar lebar dan layar kaca. Berbagai penghargaan pun telah ia dapatkan, mulai dari penghargaan nasional sampai internasional. Namun, hal itu tidak serta-merta membuatnya menjadi tinggi hati.
Sejujurnya dulu ane tidak terlalu peduli dengan beliau. Ane tidak menganggapnya hebat. Sampai dua hari lalu, ketika ane membaca postingannya di facebook. Ohya, ane belum ngasih tahu kalo Asma Nadia ini punya grup kepenulisan di Facebook yang dirintis bersama suaminya. Ane udah lama join tuh grup cuma untuk membaca karya-karya membernya. Ane sama sekali gak peduli dengan Asma Nadia. Namun, ketika ane membaca sebuah postingan beliau yang menegur member-membernya soal postingan yang kurang bermoral di grup, dari situ mulai timbul rasa respek ane ke beliau.
Teguran yang diberikan beliau berisi nasihat yang begitu dalam, tidak mendiskriminasi, tidak menggurui, kata-katanya berisi ajakan untuk setiap member menyadari kesalahannya masing-masing. Intinya kata-kata beliau tegas, tapi menenangkan.
Quote:
Selalu memelihara rasa tidak percaya diri menjadi kunci dirinya konsisten menulis
Sudah banyak perhargaan yang ia dapatkan baik penghargaan nasional dan regional di bidang kepenulisan. Seperti, Pengarang Terbaik Nasional, penerima Adikarya Ikapi Award tahun 2000, 2001, dan 2005, peraih Penghargaan dari Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) tahun 2005, Anugrah IBF Award sebagai novelis islami terbaik (2008), dan Peserta terbaik lokakarya perempuan penulis naskah drama yang diadakan FIB UI dan Dewan Kesenian Jakarta. Namun, Asma memutuskan untuk tetap memelihara rasa tidak percaya diri. Rasa tidak percaya diri dapat mendorongnya untuk tetap menulis, terus berkarya dan berproses menjadi lebih baik.
Menurut Asma, alasan utama menulis agar dapat meraih cinta dan ridha-Nya. Memberikan nilai edukasi tentang kebaikan dan kebenaran dalam berbagai hal. Ia menerapkan menulis setiap hari secara konsisten. Melakukan banyak riset dan gemar membaca, merupakan langkah awal menjadi penulis. Ia meyakini bahwa karya-karya yang dihasilkan sekarang merupakan akumulasi dari kegemarannya membaca yang dapat memperkaya wawasan.
Sejak saat itulah ane mulai mencari tahu lebih lanjut tentang beliau. Ternyata beliau adalah penulis besar dengan segudang prestasi. Bahkan beliau mempunyai forum lingkar pena dan penerbitan sendiri. Tidak hanya itu, beliau juga mempunyai anak-anak hebat yang telah menerbitkan buku-bukunya sendiri di usia belia.
Ane mencak-mencak sendiri membaca biografi perempuan hebat ini. Menyelam lebih jauh, ane pun menemukan fakta dibalik kesuksesan Asma Nadia.
Ternyata, oh ternyata, masa muda Asma Nadia tidak semulus karirnya saat ini. Masa kecil Asma dipenuhi kegetiran. Ia besar dalam himpitan ekonomi. Hidup tak pernah menetap di satu tempat, ia dan keluarganya selalu berpindah-pindah dari satu kontrakan ke kontrakan lainnya. Sampai-sampai beliau dan keluarganya pernah tinggal di samping rel kereta api.
Quote:
Karya fenomenalnya selalu mengedepankan kisah nyata tentang kehidupan
Lentera Kehidupan tahun 2000 menjadi buku pertama Asma Nadia. Humanisme, cinta dan kasih sayang, kesabaran, perempuan serta arti penting nilai agama dalam berinteraksi menjadi ciri khas karyanya dengan mengambil latar kisah nyata tentang kehidupan. Dalam membangun kisah dan penokohan, Asma sangat jarang menampilkan tokoh secara hitam dan putih.
Menurutnya tidak pernah ada manusia yang benar-benar sempurna baik protagonis ataupun antagonis. Ajaran agama juga lekat menjadi prinsip utamanya dalam membangun sebuah cerita. Pesan moral yang kuat dan menyentuh selalu ditampilkan pada setiap novelnya, seperti Bunda: Kisah Cinta Dua Kodi. Novel dan film ini diangkat dari kisah nyata seorang pengusaha muslimah terkenal bernama Ika Kartika.
Mencapai cita-cita yang diinginkan memang memerlukan tekad yang kuat. Tidak mudah dan harus mampu berjuang secara maksimal. Belajar dari Asma Nadia, bahwa dengan menulis ia mampu memberikan manfaat sekaligus inspirasi ke banyak orang. Semoga kita pun, demikian.
Memang, karya yang hebat lahir dari pengalaman yang tidak biasa. Kehidupan Asma dipenuhi hal-hal luar biasa, banyak ujian menimpanya, tetapi tak pernah membuatnya menyesali hidup. Ketika kecil Asma pernah mengalami gegar otak karena jatuh dari tempat tidur. Tidak cukup sampai di situ, jantung dan paru-parunya pun mulai bermasalah. Selama 10 tahun Asma mengkonsumsi obat-obatan untuk menyembuhkan penyakitnya.
Berat, sungguh berat untuk ditanggung, tetapi perempuan hebat ini bertahan dan terus berjuang hingga meraih kesuksesan. Membaca kisah Asma Nadia membuat ane merasa kerdil. Dengan segala kemalasan dan keluhan yang muncul dalam otak kerdil ane ini, padahal masalah hidup ane tak seberapa dibanding apa yang beliau alami. Namun, kisah beliau juga menginspirasi ane, mungkin sekarang ane kerdil, tapi bukan berarti ane tidak bisa, ane pasti bisa sukses seperti beliau. Asma Nadia seorang wanita pesakitan, dan ane seorang pria yan sehat wal afiat, kenapa tidak bisa?
Kita semua pasti bisa.
Semoga kisah Asma Nadia bisa menginspirasi kita semua agar tidak mudah menyerah dan terus berjuang. Fighting!
Sumber gambar dan informasi: Di sini
infinitesoul dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1K
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan