TS
Cahayamira
Puisi
Lamunan
Oleh : Cahaya
Gemercik air terdengar indah
Membuat mata semakin tertuju pada satu arah
Dengan lamunan, ia semakin membuat ku terasa nyaman
Tidak beranjak seperti hidup tiada beban..
Di atas batu besar yang di baluti lumut
Mengalir deras air tiada surut
Duduk aku bersimpuh
Memikirkan diri yang terasa begitu rapuh..
Mengalir setetes air dari balik pelipis mata
Aku masih betah dengan tatapan satu arah
Entah apa yg sedang berkecamuk di dalam minda
Di sini, di atas batu ini, di bawah aliran air sungai ini menjadi tempat nyaman ku ingin meneriak kan suara..
Tangis ku pecah, tiada bergema
Melepas rasa yang tak seharus ada
Suara burung itu berkicau
Kualih kan pandang ku mencari di mana mereka berada
Di dahan pohon tertinggi kah? Atau terbang tinggi membawa cita..
Gugur sehelai daun tepat di muka ku..
Lamunan ku telah buyar
Aku tidak lagi gusar
Kenapa aku harus lemah? kenapa aku harus rapuh?
Kenapa tidak ku coba segera memecahkan lamunan ku
Yang menghabiskan sepersekian menit waktu ku..
Ku coba melompat dari batu besar tempatku bersimpuh
Menenteng sepasang alas kaki, menapaki batu kecil di dalam air yang jernih..
Aku harus kembali ke jalan menuju kota
Menggali mimpi yg belum menjadi nyata
Dan akan kembali ke tempat ini saat hati gundah tiada tara
Cahaya, perbatasan kota, 02 Maret 2020
Oleh : Cahaya
Gemercik air terdengar indah
Membuat mata semakin tertuju pada satu arah
Dengan lamunan, ia semakin membuat ku terasa nyaman
Tidak beranjak seperti hidup tiada beban..
Di atas batu besar yang di baluti lumut
Mengalir deras air tiada surut
Duduk aku bersimpuh
Memikirkan diri yang terasa begitu rapuh..
Mengalir setetes air dari balik pelipis mata
Aku masih betah dengan tatapan satu arah
Entah apa yg sedang berkecamuk di dalam minda
Di sini, di atas batu ini, di bawah aliran air sungai ini menjadi tempat nyaman ku ingin meneriak kan suara..
Tangis ku pecah, tiada bergema
Melepas rasa yang tak seharus ada
Suara burung itu berkicau
Kualih kan pandang ku mencari di mana mereka berada
Di dahan pohon tertinggi kah? Atau terbang tinggi membawa cita..
Gugur sehelai daun tepat di muka ku..
Lamunan ku telah buyar
Aku tidak lagi gusar
Kenapa aku harus lemah? kenapa aku harus rapuh?
Kenapa tidak ku coba segera memecahkan lamunan ku
Yang menghabiskan sepersekian menit waktu ku..
Ku coba melompat dari batu besar tempatku bersimpuh
Menenteng sepasang alas kaki, menapaki batu kecil di dalam air yang jernih..
Aku harus kembali ke jalan menuju kota
Menggali mimpi yg belum menjadi nyata
Dan akan kembali ke tempat ini saat hati gundah tiada tara
Cahaya, perbatasan kota, 02 Maret 2020
Diubah oleh Cahayamira 06-03-2020 10:34
nona212 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
692
9
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan