Inggit garnasih, wanita tegar dan hebat menemani perjalanan soekarno selama 20 tahun. The real Perempuan Inspiratif yang menjadi Inspirasi bagi Perempuan







Soekarno memerdekakan indonesia pada 17 Agustus 1945. Dengan melewati berbagai rintangan dimasa muda akhirnya membuahkan hasil.

Dibalik pria yang sukses ada wanita hebat dibelakangnya yang mensupport ketika sang pria terpuruk, yang membangunkan sang pria ketika jatuh, yang menuntun sang pria menggapai apa yang ingin diraih.

ialah Inggit Garnasih, wanita kedua yang dinikahi soekarno sewaktu masih kuliah di bandung. Sebenarnya soekarno masih terikat pernikahan dengan istri pertamanya, Oetari. Begitupun dengan inggit yang masih menjadi istri sah haji sanusi.
Sanusi aktif dalam sarekat islam yang membuatnya sibuk dan tak banyak waktu bagi istrinya, perceraian inggit dan sanusi pun terjadi.

Singkatnya, soekarno bercerai dengan oetari dan inggit bercerai dengan sanusi. Lalu keduanya menikah dirumah orangtua inggit.

Dikarenakan soekarno masih berstatus mahasiswa aktif, maka soekarno tetap melanjutkan kuliahnya dengan dibiayai oleh inggit, termasuk seluruh aktivitas politik soekarno inggitlah yang membiayai.  Saat itu soekarno masih berusia 21 tahun.

Karena semakin gencarnya aktivitas politik soekarno, ditangkaplah ia di yogyakarta 29 desember 1929 dan di jebloskan ke penjara. Sang istri setia tetap menyemangati suaminya, menjenguknya dengan sedikit menyelipkan uang pada makanan yang dibawanya untuk soekarno membujuk penjaga sipil penjara untuk membelika surat kabar terbaru untuk dibaca didalam penjara.

Selain menyelipkan uang, inggit juga sering menyelipkan buku-buku yang diperlukan soekarno dalam perutnya, dengan berpuasa terlebih dahulu selama tiga hari agar buku itu dapat diselipkan pada perutnya untuk menghindar penjaga. 

Pada tahun 1933 soekarno dibuang ke ende, flores. Lalu dibuang lagi ke bengkulu pada 1938. Kesetiaan inggit selalu mengiringi setiap langkah soekarno kemanapun soekarno pergi.



Nasib naas menimpa inggit, di bengkulu soekarno mengenal sosok perempuan muda bernama "fatmawati" yang kemudian menjadi istri ke-3 soekarno. Tentunya inggit tak mau dimadu, maka sebelum menikahi fatmawati inggit meminta untuk diceraikan terlebih dahulu.

Bukan tanpa alasan soekarno menikahi fatmawati, semua demi mendapat keturunan karena dari inggit ia tidak dapat memiliki keturunan.

Perceraian inggit dan soekarno terjadi pada 1943 atau 2 tahun sebelum kemerdekaan republik indonesia. Miris memang setelah selama 20 tahun menemani sang proklamator namun di detik-detik terakhir harus tersingkir dan tak sempat untuk mendampingi soekarno memerdekakan republik ini.

Setelah Kemerdekaan Indonesia 1945 yang mendampingi Soekarno ialah fatmawati yang baru dikenalnya 2 tahun.  Sementara Inggit? di bandung menitikan air mata menahan perih dan haru melihat Soekarno berhasil menggapai kemerdekaan walau bersama perempuan lain. 

Meski Inggit jauh umurnya diatas soekarno, rupanya ajal tak mengenal umur. Soekarno berpulang lebih dulu dari inggit pada 21 Juni 1970. Inggit pergi menuju jakarta untuk melihat jasad mantan suaminya untuk terakhir kalinya. Inggit juga sejak lama telah memaafkan Soekarno dan Fatmawati yang telah merebutnya. Pada saat itu 7 februari 1984 pertemuan Inggit dan Fatmawati dijembatani oleh Ali Sadikin.

Setelah beberapa bulan pertemuan inggit dan fatmawati, Inggit pun menemui ajalnya menyusul Soekarno menuju surga yang telah dijanjikan tuhan. Tutup usia pada 96 tahun.