- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
I Love My Self More Than Everything


TS
nadiaalburhani
I Love My Self More Than Everything
I Love My Self More Than Everything
Aku terkahir sebagai perempuan, kodratku telah ditentukan, tapi bukan untuk dilecehkan, apalagi sampai direndahkan, tak banyak yang paham namun juga tak jarang yang mengecewakan, sakit hati seringkali menjadi makanankeseharian.
Wacana diatas merupakan perjalanan hidup yang aku alami, bertahun lamanya, mungkin bisa dibilang seusiaku, karena itulah hidup, uang memang bukanlh ukuran, namun segala sesuatunya mayoritas diukur dengan uang. Sempat aku ingin menyerah pada keadaan, tatkala aku tak sanggup memahami takdir Tuhan, disitulah peran syetan mulai kurasakan dan lemahnya keimanan mulai tampak kepermukaan.
Akal sehatku masih berfungsi tanpa kusadari, aku mulai merasakan kebodohan saat kutemukan diriku dalam kehampaan, lalu aku meminta, Tuhan ajari aku mencintai diriku sendiri melebihi apapun hingga aku memahami siapa aku sebenarnya dan untuk apa aku dilahirkan kedunia ?, aku tahu kemana aku harus kembali, namun aku belum memahami arti dan hakikat diri.
Hari terus berganti, waktupun berlalu begitu cepat, rasa sakit dan pedih yang aku alami akibat hinaan dan cacian membuatku sadar dan harus bangkit, sebab aku mencintai diriku sendiri, orang lain tidak memahamiku, dan itu bukan masalah, tapi aku harus memahami diriku sendiri melebihi siapapun, karena ini hidupku, aku yang harus memperjuangkannya, sampai akhirnya kutemukan satu fase, setelah melalui renungan yang panjang, aku menemukan diriku dengan caraku untuk bahagia, bahagia itu sebenarnya sederhana, yaitu "IKHLASH", namun ikhlash itulah yang begitu sulit untuk kita miliki.
Next...
Aku terkahir sebagai perempuan, kodratku telah ditentukan, tapi bukan untuk dilecehkan, apalagi sampai direndahkan, tak banyak yang paham namun juga tak jarang yang mengecewakan, sakit hati seringkali menjadi makanankeseharian.
Wacana diatas merupakan perjalanan hidup yang aku alami, bertahun lamanya, mungkin bisa dibilang seusiaku, karena itulah hidup, uang memang bukanlh ukuran, namun segala sesuatunya mayoritas diukur dengan uang. Sempat aku ingin menyerah pada keadaan, tatkala aku tak sanggup memahami takdir Tuhan, disitulah peran syetan mulai kurasakan dan lemahnya keimanan mulai tampak kepermukaan.
Akal sehatku masih berfungsi tanpa kusadari, aku mulai merasakan kebodohan saat kutemukan diriku dalam kehampaan, lalu aku meminta, Tuhan ajari aku mencintai diriku sendiri melebihi apapun hingga aku memahami siapa aku sebenarnya dan untuk apa aku dilahirkan kedunia ?, aku tahu kemana aku harus kembali, namun aku belum memahami arti dan hakikat diri.
Hari terus berganti, waktupun berlalu begitu cepat, rasa sakit dan pedih yang aku alami akibat hinaan dan cacian membuatku sadar dan harus bangkit, sebab aku mencintai diriku sendiri, orang lain tidak memahamiku, dan itu bukan masalah, tapi aku harus memahami diriku sendiri melebihi siapapun, karena ini hidupku, aku yang harus memperjuangkannya, sampai akhirnya kutemukan satu fase, setelah melalui renungan yang panjang, aku menemukan diriku dengan caraku untuk bahagia, bahagia itu sebenarnya sederhana, yaitu "IKHLASH", namun ikhlash itulah yang begitu sulit untuk kita miliki.
Next...
0
520
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan