Rasanya ane cukup geregetan ingin membuat thread tentang film horor yang ada kaitannya dengan kasus NF seorang remaja usia 15 tahun yang tega membunuh bayi tak berdosa di Sawah Besar. Sepertinya kasus pembunuhan ini pun juga menjadi kasus yang menjadi sorotan warganet dan tentunya bikin tercengang sama halnya dengan kasus pelecehan seksual oleh Reynhard Sinaga.

Soalnya jujur saja nih, TS adalah salah satu penikmat film horor gitu. Dulu ane pertama kali tertarik nonton film horor lebih tepatnya sinetron horor Indonesia yang berjudul Di Sini Ada Setan. Menurut TS sinetron ini adalah sinetron horor terbaik dan aura horornya ngena banget buat TS. Kemudian diikuti juga ane seneng nonton acara yang berbau misteri di tengah malam yang judulnya KISMIS (kumpulan kisah-kisah misteri). Apakah Gansist ada yang pernah menontonya? Berarti kita satu angkatan bro 😁.

Namun, ane justru kurang suka nonton film thriller yang ada unsur pembunuhannya gitu sih, karena bagi ane pembunuhan itu lebih sadis dan menyeramkan ketimbang hantu yang muncul tiba-tiba. Terus, nyali ane juga cukup ciut untuk sekadar nonton adegan berdarah-darah yang bisa membuat ane bakalan kehilangan nafsu makan.

Nah Gansist, di balik keseruan film horor yang bisa memacu adrenalin ini, ternyata punya dampak negatif khususnya bagi mental anak-anak. Jadi, sebaiknya jangan nonton film horor saat sedang bersama dengan anak kecil. Berikut ini adalah 3 dampak negatif film horor bagi anak di bawah umur.

Kalau mengalami gangguan tidur saat menonton film horor ini orang dewasa pun juga pasti mengalaminya seperti yang TS rasakan. Terutama misal sesaat sebelum pergi tidur ane nonton film horor pasti tuh masih terbayang-bayang saja di ingatan. Terlebih lagi kalau sosok penampakan hantunya benar-benar menyeramkan duh malahan jadi nggak bisa tidur dah. Apalagi kalau hal ini terjadi pada pada anak kecil yang punya imajinasi lebih tinggi bisa saja mereka akan mengalami gangguan tidur yang lebih parah dan bahkan konon bisa bertahan lama sampai mingguan. Duh, lebih baik dedek tuh dibacain dongeng saja sebelum tidur biar bobonya nyenyak 😁.

Nah, untuk dampak yang terakhir ini sepertinya cukup masuk di akal apabila dikaitkan dengan kasus NF. Pasalnya NF juga usianya masih 15 tahun dan belum bisa dikatakan dewasa. Anak-anak memang belum bisa membedakan antara fiksi atau realita dalam film horor dan belum mampu membedakan mana yang baik atau buruk.

Padahal film horor itu kan lebih banyak adalah hasil karangan manusia yang dijadikan film. Yang ditakutkan adalah anak-anak justru akan merekam setiap adegan di film horor dan selanjutnya mempraktekannya di dunia nyata. Kemudian dalam adegan film horor terutama yang thriller horor biasanya mengandung unsur adegan kekerasan yang bisa membuat anak berperilaku agresif dan dampak negatifnya ini mungkin sama seperti yang terjadi pada kasus NF yang lagi ramai ini. Duh, jangan sampai deh kejadian ini terulang lagi dan peran orang tua benar-benar harus ekstra hati-hati dalam mengawasi buah hatinya, terutama pas lagi main gagdet tuh.