vasilizaitsevAvatar border
TS
vasilizaitsev
Pakar Grafolog Ungkap Analisis Tulisan Tangan ABG Pembunuh di Sawah Besar

Rilis gadis ABG berinisial NF (15 tahun), pembunuh balita APA (5 tahun) di Sawah Besar, Jakarta. Polisi menunjukkan salah satu gambar dan tulisan tangan pelaku yang menggambarkan ungkapan isi hatinya. [Suara.com/Alfian Winanto].
Pakar Grafolog, Deborah Dewi ungkap hasil analisis tulisan tangan dan gambar yang dibuat NF, pelaku pembunuhan balita di Sawah Besar.

Suara.com - Tragedi pembunuhan di Sawah Besar, Jakarta Pusat, dimana pelaku pembunuhan adalah gadis ABG berinisial NF (15 thn) yang merasa puas ketika membunuh balita berinisial APA (5 thn), menjadi sorotan publik.

Sejumlah pakar, seperti psikolog atau psikiater hingga dokter kesehatan jiwa pun menanggapi kasus ini. Tak terkecuali pakar grafolog, Deborah Dewi, yang memelajari karakter atau kepribadian seseorang dengan cara menganalisis tulisan tangan.

Bagi Deborah Dewi, kasus pembunuhan yang dilakukan seorang ABG di Sawah Besar ini tentu saja sangat memprihatinkan.

"Ini harusnya tidak hanya menjadi mimpi buruk keluarga korban, tapi juga bagi keluarga pelaku. Orang tua mana yang ingin membesarkan anaknya menjadi seorang pembunuh? Kecuali jika memang ada yang tidak wajar dengan orang tua tersebut," ujarnya kepada Suara.com melalui surat elektronik, Rabu (10/3/2020).


Rilis gadis ABG berinisial NF (15 tahun), pembunuh balita APA (5 tahun) di Sawah Besar, Jakarta, dimana polisi menunjukkan salah satu gambar dan tulisan tangan pelaku yang menggambarkan ungkapan isi hatinya. [Suara.com/Alfian Winanto]

Lebih lanjut Deborah Dewi berpendapat bahwa tidak semua orang yang pernah membunuh adalah seorang pembunuh. Hal ini bisa dilihat atau dianalisis dari ilmu grafologi, dimana tulisan tangan seseorang yang melakukan sebuah tindakan teledor dan secara tidak sengaja berimbas pada hilangnya nyawa orang lain, tentu berbeda dengan tulisan tangan seseorang yang memang memiliki dorongan perilaku menyimpang (untuk membunuh).

"Dengan ilmu Grafologi tanda-tanda tersebut bisa dibedakan dengan melihat indikator grafis tertentu pada tulisan tangan serta coretan gambar dimana keduanya merupakan gestur grafik seseorang yang menggambarkan pola perilaku dan karakter," terangnya merinci.

Setidaknya, kata Deborah Dewi, ada lima indikator grafis yang terdapat pada tulisan tangan seorang pembunuh secara bersamaan.

Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Itulah minimal 5 inidikator grafis yang secara bersamaan (tidak terpisah-pisah) muncul di balik tulisan tangan seorang pembunuh.

Adapun makna secara khusus yang terdapat pada tulisan tangan maupun coretan ABG “Slenderman” pembunuh balita di Sawah Besar, kata Deborah Dewi, menunjukkan kesedihan, kemarahan, gambar diri yang tidak stabil, sangat sensitif terhadap penolakan, memiliki intensitas emosi yang sangat kuat, berubah-ubah serta agresif.

"Sebagai orang tua, saya ikut prihatin dan berduka dengan tragedi ini, tidak hanya kepada keluarga korban namun juga kepada keluarga pelaku. Seandainya perilaku yang tidak biasa ini bisa terdeteksi sejak dini maka kemungkinan melayangnya nyawa seseorang masih bisa dicegah dengan penanganan perilaku patologis oleh tenaga kesehatan (mental)," ujar Deborah Dewi, Grafolog Indonesia dengan Standar Kompentensi Tenaga Kerja yang sudah di validasi di 83 negara (Standard Competence EC-0293 apostille by The Hague Convention).

Sumber : https://www.suara.com/health/2020/03...marahan?page=5
chrysalis99
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 35 lainnya memberi reputasi
34
20K
159
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan