- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Anak yang menarik perhatian dunia.


TS
noprirf
5 Anak yang menarik perhatian dunia.
Quote:
Siapa yang tak ingin berprestasi sejak dini? Tidak hanya kita, bahkan setiap orang pasti menginginkannya. Siapa juga yang ingin dibanggakan bahkan dikenal oleh semua orang. Kesulitan adalah keadaan, sedangkan kesuksesan ada dalam pilihan, siapa yang memilih, maka ia lah yang mendapatkannya.
Bertanya soal sukses, adakah yang tahu berapa lama agar menjadi sukses. Semuanya mungkin bisa berkaca pada makhluk ajaib ini.
A. Jamie Edwards
Seorang kepala sekolah Priory Academy di Lancashire bertanya kepada salah satu muridnya yang berbeda, "Apa ini akan meledakkan sekolah kita?". Dan sang murid menjawab, "Jangan khawatir, Pak. Ini hanya reaktor nuklir."
Jamie Edwards, seorang bocah berusia 13 tahun yang bersekolah di Priory Academy, membuat percobaan kimia di laboratorium sekolah; sebuah reaktor nuklir. Ia berhasil menciptakan reaksi fusi yang merupakan proses di inti matahari ke dalam ruangan laboratorium sekolah.
Edwards menjadi manusia termuda yang bisa menciptakan helium melalui reaksi fusi nuklir. Yang dapat menghantam dua atom hidrogen secara bersamaan. "Ini aman," ucapnya santai pada kepala sekolahnya.
"Saya sedikit terkejut, dan saya akui saya merasa gugup ketika Jamie mempraktekkan ini, dan ia meyakinkan pada saya bahwa ini aman," kata sang kepala sekolah Jim Hourigan, seperti dikutip DailyMail, Jumat (7/3/2014).
Penelitian yang berhasil menciptakan reaktor nuklir ini menelan dana sumbangan hingga 3 ribu poundsterling. Sejumlah ilmuwan lain di seluruh dunia melakukan apa yang diciptakan oleh Edwards, namun dalam skala yang lebih besar, untuk menciptakan energi besar sebagai sumber daya.
Awalnya, Edwards merasa tergugah rasa ingin tahunya dan tertantang oleh karena seorang bocah berusia 14 tahun yang menciptakan reaktor nuklir. Dia adalah Taylor Wilson, remaja yang hanya beda selisih satu tahun dengan Edwards di Nevada yang menciptakan reaktor nuklir.
Edwards berhasil memecahkan rekor baru, sebagai bocah termuda pembuat reaktor nuklir dalam usia 13 tahun. Reaktor nuklir ini berhasil ia selesaikan seminggu sebelum ulang tahunnya yang ke-14.
Mulanya Edwards mendatangi laboratorium perusahaan nuklir untuk meminta bantuan melakukan penelitian. Tapi orang-orang dewasa itu mengira Edwards hanya bergurau.
Begitu pula nasib yang ia terima ketika mendatangi departemen pendidikan. Hingga akhirnya ia mendapat dana dari kepala sekolah dan mengerjakan penelitiannya dengan diawasi para ahli.
"Ini adalah sebuah pencapaian, dan ini benar-benar nyata. Saya tak percaya, bahkan teman-teman saya mengira saya gila," kisahnya. Pada 5 Maret 2014 kemarin, Edwards mendemonstrasikan hasil karyanya kepada para ahli. Ia menciptakan reaksi fusi dan berhasil menciptakan bintang dalam sebuah toples kaca.
B. Keily Setiawan
Pernahkah kalian mendengar nama Keily Setiawan? Bila kalian belum mengenalnya maka kalian minimal mengenal nama bocah ajaib ini. Tentu ia salah seorang yang patut dibanggakan. Bagaimana tidak, dalam usianya yang belia yang hanya 9 tahun, ia sudah bisa menerbitkan secara online buku karyanya sendiri oleh perusahaan sejagat raya Apple. Buku itu sendiri di distribusikan oleh iTunes hingga ke 32 negara pada 28 April lalu.
Ia bisa dikatakan relatif muda. Ia hanyalah siswi kelas empat yang berumur 9 tahun (sekarang 12 tahun). Judul bukunya adalah “Chen Chen Goes to Space”. Jangan permah mengira agar sebuah buku bisa langsung diterima oleh para produsen, sebab mererka pasti punya penilaian ketat akan buku yang ingin mereka pilih.
Lalu apa sih yang menarik dari buku itu? Buku karya Keily ini merupakan sebuah cerita tentang kelinci yang ingin jadi seorang astronot, ia membuatnya dalam dua bahasa (What? dua bahasa!!!) yaitu mandarin dan inggris dilengkapi dengan ilustrasi yang dibuat keily sendiri
renungan, anak kecil aja sudah bisa membuat sebuah cerita dari dua bahasa sekaligus ditambah dengan ilustrasi. Maka sudah pasti kita sendiri bisa melakukan hal yang lebih.
Keily sendiri, dengan bahasa Inggris yang lancar, menuturkan kepada wartawan bahwa buku Chen Chen Goes to Space dia tulis sebagai hadiah kepada adiknya yang baru lahir. Karakter kelinci dia pilih karena shio adiknya dilambangkan oleh binatang itu.
"Saya senang karena buku ini mendapat banyak komentar bagus. Salah satunya seorang ibu di Amerika yang mengatakan bahwa dia mengunduh Chen Chen Goes to Space untuk dibacakan kepada anaknya, ibu tersebut juga merekomendasikan buku ini," kata Keily.
Pada mulanya Apple menolak buku Keily karena berbahasa Mandarin. Keily, atas saran dari gurunya, kemudian menambahkan bahasa Inggris.
Sebelumnya, pada Senin lalu anak Indonesia juga berprestasi di Olimpiade Fisika se-Asia di India dengan meraih dua emas, satu perak, dan dua perunggu.
McBryde mengatakan bahwa penulis kecil seperti Keily bisa menerbitkan buku karena teknologi internet yang semakin maju dan merevolusi cara orang menulis dan membagi informasi.
"Dulu, hanya orang dewasa yang dapat menerbitkan buku karena proses penerbitan yang begitu rumit, namun sekarang dengan bantuan teknologi, anak-anak seperti Keily juga bisa menulis buku," kata dia.
McBryde, kepada Antara, mengatakan bahwa sekolah-sekolah tidak perlu takut untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan yang diajarkan kepada anak.
Sebelumnya, majalah Time dalam edisi "10 Ideas That Are Changing Your Life" melaporkan bahwa teknologi internet yang memungkinkan setiap orang menyimpan dan mencari informasi telah mengurangi kemampuan analisis dan berpikir kritis.
"Karena orang berharap dapat menemukan informasi suatu fakta di internet, mereka cenderung untuk tidak mengingat fakta tersebut, tetapi justru mengingat di mana atau kata kunci apa yang dapat membantu menemukan fakta itu," tulis Time mengutip penelitian dari Universitas Columbia Amerika Serikat.
Dalam penelitian tersebut, ratusan orang diberi pertanyaan, "Adakah bendara sebuah negara yang hanya berwarna satu?". Sebagian besar partisipan tidak berpikir tentang bendera namun justru tentang komputer dan koneksi internet.
Partisipan dalam penelitian itu kemudian dibagi dalam dua kelompok diminta untuk mengetikkan beberapa kalimat di komputer. Para peneliti mengatakan kepada kelompok pertama bahwa informasi tersebut akan disimpan dan berkata pada grup kedua sebaliknya.
Saat diminta untuk mengingat kembali kalimat yang diketik, grup kedua berhasil memperoleh nilai yang lebih baik. "Hasil pada grup pertama terjadi pada sebagian orang saat ini. Kita tidak lagi merasa perlu untuk menginternalisasikan sebuah informasi karena sudah ada mesin pencari," tulis Time.
Padahal menurut penelitian tersebut, kemampuan analisis dan berpikir kritis hanya bisa dibangun jika ada banyak informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang
Apa yang terjadi pada Keily menurut McBryde adalah sanggahan terhadap penelitian tersebut. "Keily mendemonstrasikan kemampuan analisis, daya imajinasi, dan pemikiran kritis dalam buku ini, meskipun dia belajar di sekolah yang sangat terintegrasi dengan teknologi," kata dia.
Oleh karena itu, McBryde menyarakankan agar sekolah-sekolah di Indonesia untuk mengajarkan penggunaan teknologi internet pada para siswanya, agar budaya menulis dikalangan anak muda dapat tumbuh berkembang.
"Tidak perlu takut dengan teknologi internet yang dikritik karena dapat menurunkan konsentrasi atau daya pikir kritis. Keily adalah contohnya. Mereka yang menolak teknologi adalah orang tua yang tidak siap dengan kenyataan baru," kata dia.
C. Sindhuja Rajamaran
Di saat remaja seumurannya menghabiskan waktu dengan bermain atau bergosip tentang remaja pria, Sindhuja Rajamaran yang berumur 14 tahun justru berkarier sebagai CEO termuda dan animator 2D (dua dimensi). Aktivitasnya ini membuatnya mendapatkan gelar Guinness World Record sebagai CEO termuda di dunia.
Sindhuja terlahir dari keluarga mencintai dunia kartun. Ayahnya seorang pembuat karikatur yang pertama kali mengenalkan Sindhuja karikatur digital. Sedangkan, adiknya adalah penulis haiku (puisi pendek) termuda di India.
Kini Sindhuja menjalankan perusahaan animasi bernama Seppan. Dari membuat film animasi pendek dengan mengangkat isu global warming dan TBC sampai membuat desain kartu ucapan untuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Sindhuja yakin telah mencapai banyak hal. Di usia belia, ia telah menguasai banyak software komputer, seperti Flash, Photoshop,Corel Painter, After Effects dan Maya.
Saat ini, gadis ini mengepalai perusahaan yang karyawannya berusia 18 sampai 25 tahun untuk membuat iklan digital animasi.
Semua kelebihan pada gadis ini di dapat dari sang Ayah, Tamil Nadu. Ayahnya yang seorang duta dari CorelDRAW, software pengolah gambar, didatangi oleh the Indian Territory Manager of Corel. Saat itu, Dia mengetahui bahwa Sindhuja dapat menggambar dengan Corel sejak 11 tahun.
"Saya diundang pada beberapa acara produk Corel dan merasa sangat bangga sebagai pembuat karikatur digital dan kartun termuda," ujar gadis ini, seperti dikutip oleh laman Times of India.
Saat ini, Sindhuja sangat berkeinginan memiliki rumah produksi sendiri dan membuat film-film berkualitas yang diakui secara global. Dia membuat dirinya sebagai pencipta lapangan pekerja bagi para ahli dan pemula.
D. Rafi Abdurrahman Ridwan
Rafi Abdurrahman Ridwan Desainer Indonesia Termuda, Luar biasa. Hanya itu yang bisa kami ucapkan saat menemui sosok muda bertalenta ini. Tahun 2011 menjadi pembuka karir bocah 9 tahun ini di ranah mode tanah air. Ya, Rafi merupakan desainer termuda di Indonesia (atau bahkan di dunia) dengan barisan karya yang tidak bisa disebut main-main.
Sketsa desain Rafi Abdurrahman tak bisa disejajarkan dengan coretan anak-anak lainnya, karena detail, motif, hingga aksesori ikut bermain-main di benak kakak dua orang adik ini. Koleksi busana perdananya yang bertajuk 'Echoes of Heritage' dipamerkan di hari terakhir pagelaran Jakarta Fashion Week tahun ini. Corak batik dan kombinasi warna bertubrukan di tangan bocah penyandang tunarungu itu, dipoles dan dihias hingga menjadi jajaran adibusana yang apik. Dua obsesi terbesarnya, yaitu menggelar fashion show dan bisa merasakan suara lewat operasi gendang telinga, telah terwujud tahun ini.
Ia bukan anak yang terlahir istimewa. Ia sudah menjadi tunarungu sejak kecil. Hingga usia 8 bulan, penglihatan Rafi juga terganggu. Saat hamil, sang bunda, Shinta Ayu Handayani, 31 tahun, terserang virus Rubella. Virus ini menyerang janin dan bisa mengganggu fungsi jantung, penglihatan, dan pendengaran.
Walau ia biasa, namun dengan sabar sang bunda terus memperhatikan perkembangannya. karena segala hal mampu mengubah banyak hal. Kini ia sudah menjadi anak yang hebat, namun tetaplah ia anak polos nan belia. Mungkin kalimat ini membuat kita lebih banyak berfikir. berikut penggalan surat yang pernah ia tulis
:
Semoga kamu sukses. Tak ada yang lebih indah selain bersyukur, bukan.
E. DJ Jack Hill
Anda suka musik? tapi apakah kalian kenal dengan DJ muda satu ini? Ya, ia adalah DJ Jack Hill. usianya relatif muda dengan usia yang baru menginjak 12 tahun. Di usia tersebut ia berhasil memecahkan rekor sebagai produser rekaman termuda sejagat. Jack pun sukses merilis single baru berjudul Club DJ, yang merupakan hasil ciptaannya sendiri.
"Itu (memecahkan rekor dunia) adalah sesuatu yang ingin saya lakukan selama ini, sehingga saya senang karena telah menyelesaikannya," kata Jack sebagaimana dilansir World Record Academy (23/12).
Jack juga menambahkan bahwa ia memang ingin mendirikan label rekaman sendiri, agar bisa merilis lebih banyak lagu ke pasaran musik.
Kini, bocah berbakat itu tengah menjalankan disko solo pada Sabtu malam dan memiliki acara sendiri pada hari Minggu pukul 7 pagi waktu setempat di sebuah stasiun radio lokal, Nova 107,7 FM. Wow...Salut deh!

Jangan pernah menunda sesuatu. Kalau mereka bisa, kita pasti juga bisa. Tak ada kata tidak bila belum pernah mencobanya. Mereka sudah menunjukkan sesuatu pada dunia, bagaimana dengan anda.
Bertanya soal sukses, adakah yang tahu berapa lama agar menjadi sukses. Semuanya mungkin bisa berkaca pada makhluk ajaib ini.
A. Jamie Edwards
Spoiler for Jamie Edwards:

Seorang kepala sekolah Priory Academy di Lancashire bertanya kepada salah satu muridnya yang berbeda, "Apa ini akan meledakkan sekolah kita?". Dan sang murid menjawab, "Jangan khawatir, Pak. Ini hanya reaktor nuklir."
Jamie Edwards, seorang bocah berusia 13 tahun yang bersekolah di Priory Academy, membuat percobaan kimia di laboratorium sekolah; sebuah reaktor nuklir. Ia berhasil menciptakan reaksi fusi yang merupakan proses di inti matahari ke dalam ruangan laboratorium sekolah.
Edwards menjadi manusia termuda yang bisa menciptakan helium melalui reaksi fusi nuklir. Yang dapat menghantam dua atom hidrogen secara bersamaan. "Ini aman," ucapnya santai pada kepala sekolahnya.
"Saya sedikit terkejut, dan saya akui saya merasa gugup ketika Jamie mempraktekkan ini, dan ia meyakinkan pada saya bahwa ini aman," kata sang kepala sekolah Jim Hourigan, seperti dikutip DailyMail, Jumat (7/3/2014).
Penelitian yang berhasil menciptakan reaktor nuklir ini menelan dana sumbangan hingga 3 ribu poundsterling. Sejumlah ilmuwan lain di seluruh dunia melakukan apa yang diciptakan oleh Edwards, namun dalam skala yang lebih besar, untuk menciptakan energi besar sebagai sumber daya.
Awalnya, Edwards merasa tergugah rasa ingin tahunya dan tertantang oleh karena seorang bocah berusia 14 tahun yang menciptakan reaktor nuklir. Dia adalah Taylor Wilson, remaja yang hanya beda selisih satu tahun dengan Edwards di Nevada yang menciptakan reaktor nuklir.
Edwards berhasil memecahkan rekor baru, sebagai bocah termuda pembuat reaktor nuklir dalam usia 13 tahun. Reaktor nuklir ini berhasil ia selesaikan seminggu sebelum ulang tahunnya yang ke-14.
Mulanya Edwards mendatangi laboratorium perusahaan nuklir untuk meminta bantuan melakukan penelitian. Tapi orang-orang dewasa itu mengira Edwards hanya bergurau.
Begitu pula nasib yang ia terima ketika mendatangi departemen pendidikan. Hingga akhirnya ia mendapat dana dari kepala sekolah dan mengerjakan penelitiannya dengan diawasi para ahli.
"Ini adalah sebuah pencapaian, dan ini benar-benar nyata. Saya tak percaya, bahkan teman-teman saya mengira saya gila," kisahnya. Pada 5 Maret 2014 kemarin, Edwards mendemonstrasikan hasil karyanya kepada para ahli. Ia menciptakan reaksi fusi dan berhasil menciptakan bintang dalam sebuah toples kaca.
B. Keily Setiawan
Spoiler for Keily setiawan:

Quote:
Spoiler for Buku:

Pernahkah kalian mendengar nama Keily Setiawan? Bila kalian belum mengenalnya maka kalian minimal mengenal nama bocah ajaib ini. Tentu ia salah seorang yang patut dibanggakan. Bagaimana tidak, dalam usianya yang belia yang hanya 9 tahun, ia sudah bisa menerbitkan secara online buku karyanya sendiri oleh perusahaan sejagat raya Apple. Buku itu sendiri di distribusikan oleh iTunes hingga ke 32 negara pada 28 April lalu.
Ia bisa dikatakan relatif muda. Ia hanyalah siswi kelas empat yang berumur 9 tahun (sekarang 12 tahun). Judul bukunya adalah “Chen Chen Goes to Space”. Jangan permah mengira agar sebuah buku bisa langsung diterima oleh para produsen, sebab mererka pasti punya penilaian ketat akan buku yang ingin mereka pilih.
Lalu apa sih yang menarik dari buku itu? Buku karya Keily ini merupakan sebuah cerita tentang kelinci yang ingin jadi seorang astronot, ia membuatnya dalam dua bahasa (What? dua bahasa!!!) yaitu mandarin dan inggris dilengkapi dengan ilustrasi yang dibuat keily sendiri
renungan, anak kecil aja sudah bisa membuat sebuah cerita dari dua bahasa sekaligus ditambah dengan ilustrasi. Maka sudah pasti kita sendiri bisa melakukan hal yang lebih.
Keily sendiri, dengan bahasa Inggris yang lancar, menuturkan kepada wartawan bahwa buku Chen Chen Goes to Space dia tulis sebagai hadiah kepada adiknya yang baru lahir. Karakter kelinci dia pilih karena shio adiknya dilambangkan oleh binatang itu.
"Saya senang karena buku ini mendapat banyak komentar bagus. Salah satunya seorang ibu di Amerika yang mengatakan bahwa dia mengunduh Chen Chen Goes to Space untuk dibacakan kepada anaknya, ibu tersebut juga merekomendasikan buku ini," kata Keily.
Pada mulanya Apple menolak buku Keily karena berbahasa Mandarin. Keily, atas saran dari gurunya, kemudian menambahkan bahasa Inggris.
Sebelumnya, pada Senin lalu anak Indonesia juga berprestasi di Olimpiade Fisika se-Asia di India dengan meraih dua emas, satu perak, dan dua perunggu.
McBryde mengatakan bahwa penulis kecil seperti Keily bisa menerbitkan buku karena teknologi internet yang semakin maju dan merevolusi cara orang menulis dan membagi informasi.
"Dulu, hanya orang dewasa yang dapat menerbitkan buku karena proses penerbitan yang begitu rumit, namun sekarang dengan bantuan teknologi, anak-anak seperti Keily juga bisa menulis buku," kata dia.
McBryde, kepada Antara, mengatakan bahwa sekolah-sekolah tidak perlu takut untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan yang diajarkan kepada anak.
Sebelumnya, majalah Time dalam edisi "10 Ideas That Are Changing Your Life" melaporkan bahwa teknologi internet yang memungkinkan setiap orang menyimpan dan mencari informasi telah mengurangi kemampuan analisis dan berpikir kritis.
"Karena orang berharap dapat menemukan informasi suatu fakta di internet, mereka cenderung untuk tidak mengingat fakta tersebut, tetapi justru mengingat di mana atau kata kunci apa yang dapat membantu menemukan fakta itu," tulis Time mengutip penelitian dari Universitas Columbia Amerika Serikat.
Dalam penelitian tersebut, ratusan orang diberi pertanyaan, "Adakah bendara sebuah negara yang hanya berwarna satu?". Sebagian besar partisipan tidak berpikir tentang bendera namun justru tentang komputer dan koneksi internet.
Partisipan dalam penelitian itu kemudian dibagi dalam dua kelompok diminta untuk mengetikkan beberapa kalimat di komputer. Para peneliti mengatakan kepada kelompok pertama bahwa informasi tersebut akan disimpan dan berkata pada grup kedua sebaliknya.
Saat diminta untuk mengingat kembali kalimat yang diketik, grup kedua berhasil memperoleh nilai yang lebih baik. "Hasil pada grup pertama terjadi pada sebagian orang saat ini. Kita tidak lagi merasa perlu untuk menginternalisasikan sebuah informasi karena sudah ada mesin pencari," tulis Time.
Padahal menurut penelitian tersebut, kemampuan analisis dan berpikir kritis hanya bisa dibangun jika ada banyak informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang
Apa yang terjadi pada Keily menurut McBryde adalah sanggahan terhadap penelitian tersebut. "Keily mendemonstrasikan kemampuan analisis, daya imajinasi, dan pemikiran kritis dalam buku ini, meskipun dia belajar di sekolah yang sangat terintegrasi dengan teknologi," kata dia.
Oleh karena itu, McBryde menyarakankan agar sekolah-sekolah di Indonesia untuk mengajarkan penggunaan teknologi internet pada para siswanya, agar budaya menulis dikalangan anak muda dapat tumbuh berkembang.
"Tidak perlu takut dengan teknologi internet yang dikritik karena dapat menurunkan konsentrasi atau daya pikir kritis. Keily adalah contohnya. Mereka yang menolak teknologi adalah orang tua yang tidak siap dengan kenyataan baru," kata dia.
C. Sindhuja Rajamaran
Spoiler for Sindhuja Rajamaran:

Di saat remaja seumurannya menghabiskan waktu dengan bermain atau bergosip tentang remaja pria, Sindhuja Rajamaran yang berumur 14 tahun justru berkarier sebagai CEO termuda dan animator 2D (dua dimensi). Aktivitasnya ini membuatnya mendapatkan gelar Guinness World Record sebagai CEO termuda di dunia.
Sindhuja terlahir dari keluarga mencintai dunia kartun. Ayahnya seorang pembuat karikatur yang pertama kali mengenalkan Sindhuja karikatur digital. Sedangkan, adiknya adalah penulis haiku (puisi pendek) termuda di India.
Kini Sindhuja menjalankan perusahaan animasi bernama Seppan. Dari membuat film animasi pendek dengan mengangkat isu global warming dan TBC sampai membuat desain kartu ucapan untuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Sindhuja yakin telah mencapai banyak hal. Di usia belia, ia telah menguasai banyak software komputer, seperti Flash, Photoshop,Corel Painter, After Effects dan Maya.
Saat ini, gadis ini mengepalai perusahaan yang karyawannya berusia 18 sampai 25 tahun untuk membuat iklan digital animasi.
Semua kelebihan pada gadis ini di dapat dari sang Ayah, Tamil Nadu. Ayahnya yang seorang duta dari CorelDRAW, software pengolah gambar, didatangi oleh the Indian Territory Manager of Corel. Saat itu, Dia mengetahui bahwa Sindhuja dapat menggambar dengan Corel sejak 11 tahun.
"Saya diundang pada beberapa acara produk Corel dan merasa sangat bangga sebagai pembuat karikatur digital dan kartun termuda," ujar gadis ini, seperti dikutip oleh laman Times of India.
Saat ini, Sindhuja sangat berkeinginan memiliki rumah produksi sendiri dan membuat film-film berkualitas yang diakui secara global. Dia membuat dirinya sebagai pencipta lapangan pekerja bagi para ahli dan pemula.
D. Rafi Abdurrahman Ridwan
Spoiler for Rafi Abdurrahman Ridwan:

Rafi Abdurrahman Ridwan Desainer Indonesia Termuda, Luar biasa. Hanya itu yang bisa kami ucapkan saat menemui sosok muda bertalenta ini. Tahun 2011 menjadi pembuka karir bocah 9 tahun ini di ranah mode tanah air. Ya, Rafi merupakan desainer termuda di Indonesia (atau bahkan di dunia) dengan barisan karya yang tidak bisa disebut main-main.
Sketsa desain Rafi Abdurrahman tak bisa disejajarkan dengan coretan anak-anak lainnya, karena detail, motif, hingga aksesori ikut bermain-main di benak kakak dua orang adik ini. Koleksi busana perdananya yang bertajuk 'Echoes of Heritage' dipamerkan di hari terakhir pagelaran Jakarta Fashion Week tahun ini. Corak batik dan kombinasi warna bertubrukan di tangan bocah penyandang tunarungu itu, dipoles dan dihias hingga menjadi jajaran adibusana yang apik. Dua obsesi terbesarnya, yaitu menggelar fashion show dan bisa merasakan suara lewat operasi gendang telinga, telah terwujud tahun ini.
Ia bukan anak yang terlahir istimewa. Ia sudah menjadi tunarungu sejak kecil. Hingga usia 8 bulan, penglihatan Rafi juga terganggu. Saat hamil, sang bunda, Shinta Ayu Handayani, 31 tahun, terserang virus Rubella. Virus ini menyerang janin dan bisa mengganggu fungsi jantung, penglihatan, dan pendengaran.
Walau ia biasa, namun dengan sabar sang bunda terus memperhatikan perkembangannya. karena segala hal mampu mengubah banyak hal. Kini ia sudah menjadi anak yang hebat, namun tetaplah ia anak polos nan belia. Mungkin kalimat ini membuat kita lebih banyak berfikir. berikut penggalan surat yang pernah ia tulis

Quote:
“ Tuhan Yang Maha Baik, kalau orang-orang itu bisa pergi ke Milan, Paris, London, dan New York, kenapa aku tidak bisa? Aku tidak tahu suara itu apa. Tapi, kata mama suara itu seperti warna. Tuhan, Engkau pasti bisa mendengar suara, bahkan sampai ke hatiku. Kabulkan doa-ku ya,“
Semoga kamu sukses. Tak ada yang lebih indah selain bersyukur, bukan.
E. DJ Jack Hill
Spoiler for DJ Jack Hill:

Anda suka musik? tapi apakah kalian kenal dengan DJ muda satu ini? Ya, ia adalah DJ Jack Hill. usianya relatif muda dengan usia yang baru menginjak 12 tahun. Di usia tersebut ia berhasil memecahkan rekor sebagai produser rekaman termuda sejagat. Jack pun sukses merilis single baru berjudul Club DJ, yang merupakan hasil ciptaannya sendiri.
"Itu (memecahkan rekor dunia) adalah sesuatu yang ingin saya lakukan selama ini, sehingga saya senang karena telah menyelesaikannya," kata Jack sebagaimana dilansir World Record Academy (23/12).
Jack juga menambahkan bahwa ia memang ingin mendirikan label rekaman sendiri, agar bisa merilis lebih banyak lagu ke pasaran musik.
Kini, bocah berbakat itu tengah menjalankan disko solo pada Sabtu malam dan memiliki acara sendiri pada hari Minggu pukul 7 pagi waktu setempat di sebuah stasiun radio lokal, Nova 107,7 FM. Wow...Salut deh!
Spoiler for Pesan dar TS:

Jangan pernah menunda sesuatu. Kalau mereka bisa, kita pasti juga bisa. Tak ada kata tidak bila belum pernah mencobanya. Mereka sudah menunjukkan sesuatu pada dunia, bagaimana dengan anda.
Diubah oleh noprirf 19-04-2014 07:40






swiitdebby dan 2 lainnya memberi reputasi
3
4.6K
Kutip
41
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan