ReniHujan17Avatar border
TS
ReniHujan17
Uniknya Jodoh, Bertemu di Warung Bakso
Assalammualaikum


Wellcome to my thread

Hai, Gan!
Kali ini saya akan bahas tentang tema yang agak berat bagi para single. Apakah itu?

JODOH




Cukup satu kata tapi berat kalau dipikirkan, bikin galau, ya, gak? Misterius sekali kata itu, 'kan? Khusus buat jomlo pasti jawab iya, pisss 😂

Okelah, mari kita mulai pembahasannya. Banyak pendapat bilang, cari jodoh itu gampang-gampang susah. Eh, perlu diralat, bukan hanya cari tapi juga menemukan. Nah, loh! Kalau cari terus kapan nemunya. Ya, gak, sih, Gan?

Saya ada di pihak yang sependapat dengan pernyataan tersebut. Pengalaman pribadi dulu saat menanti hadirnya pendamping hidup, terasa sangat menguras hati dan pikiran. Terlebih saat diri ini menyandang status Jojoba alias jomlo-jomlo bahagia. Itu mah aslinya gak bahagia sepenuhnya, galau iya 🤣🤣

Status itu membuat banyak mata seolah berkata, "kamu yakin punya jodoh? Gandengan aja gak pernah punya." Wow, kata-kata yang makjleb ini, Gan. Bikin baper tetapi kenyataannya memang begitu. Tidak ada yang mau ngajakin saya pacaran dulu 😌

Siapa coba yang gak galau mikirin nyinyiran itu. Gimana kalau saya memang gak punya jodoh di dunia? Jadi perawan tua? Oh, No! Itu bakal jadi mimpi buruk sepanjang hidup. Sendiri memang pilihan, tetapi berdua sepertinya lebih baik. Betul, 'kan?

Jujur saja, dulu saat usia menginjak kepala dua, keinginan menikah begitu besar. Apalagi kalau ketemu teman yang sudah menikah saat kuliah. Wah, bisa bikin baper liatnya. Bagi saya, mereka itu romantis banget, ngerjain tugas kuliah ditemani pasangan halal. Menikah, satu impian yang bagus, patut diapresiasi. Namun, masalahnya cuma satu. Kagak ada calon, Gan. Jojoba, gitu.

Apalagi jika melihat pergaulan di lingkungan kampus yang menjadikan pacaran sebagai gaya hidup. Seolah yang gak punya pacar seperti saya ini, gak laku. Padahal kalau dilihat, muka saya lumayan manislah. Tidak dipungkiri, pemandang romantis yang sering tersaji di depan mata mampu membuat hati menjerit. Iri, Gan!

Predikat sebagai Jojoba membuat satu impian saya dipandang sebelah mata oleh teman-teman. Saat kuliah, saya punya impian jika wisuda sudah di dampingi oleh pendamping wisuda. Bukan pacar, tapi calon suami atau bahkan suami. Nah, impian ini menjadi bahan ledekan mereka. Jojoba ngimpi punya pendamping wisuda, bangun dulu, deh. Hiks, nyesek ya. Namun, entah kenapa saya begitu yakin dengan mimpi saya itu. Pasti akan terwujud suatu hari.

Memasuki masa penyusunan skripsi. Semangat menikah luntur. Keinginan segera bertemu jodoh seperti memudar. Gimana enggak, pikiran udah dipenuhi revisi draft skripsi. Saat itu rasanya saya sudah pasrah tentang jodoh. Tawakal sepenuhnya kepada Allah SWT. Jodoh sudah tertulis di Lauhul Mahfuz, tidak akan tertukar. Jika sudah saatnya, pasti akan bertemu di waktu yang tepat. Saya memilih fokus untuk bisa cepat lulus kuliah. Namun, ada satu hal yang aneh. Saya masih yakin akan wisuda ditemani pendamping wisuda.

Hingga suatu hari, saat akan bimbingan skripsi di dosen, saya tidak sengaja bertemu kakak tingkat. Sebut saja namanya Mbak Mawar. Kebetulan hari sudah malam, jadi saya cari teman untuk naik angkot menuju kos. Namun, Mbak Mawar terlanjur ada acara makan bakso bersama teman-teman sekelasnya di program magister. Saya ikut, dong, daripada pulang sendiri.



Ternyata, salah satu teman Mbak Mawar ada yang saya kenal. Namanya Sahran, dia dulu pendamping pesantren kilat saya saat baru masuk kampus. Hampir empat tahun tidak bertemu. Akhirnya kami ngobrol mengenang masa itu. Reuni dadakan gitu, deh.

Saat mau pulang, kami bertukar nomor telepon. Dan, sejak itu, kami mulai intens berkomunikasi. Tidak lebih dari satu bulan sejak bertemu, Sahran pun melamar saya. Saat bertemu kembali, tidak terpikir bahwa dia yang akan menjadi jodoh saya. Tidak hanya itu, dia pun menjadi pendamping wisuda, tepat sebulan setelah lamaran itu.

Rasanya tidak bisa dipercaya. Saat hati sudah pasrah akan jodoh, Allah dengan cara-Nya yang indah mempertemukan kami. Di sana, di Warung BAKSO.

Buat yang sedang galau menanti jodoh, ikhtiar dan tawakkal coba ditingkatkan. Insyaallah, dengan kekuatan doa, jodoh akan segera menghampiri.

Terima kasih sudah baca trit ini, Gan. Semoga ada yang bisa diambil hikmahnya.

Malang, 5 Maret 2020

Referensi: pengalaman pribadi

Sumber Gambar: 1, 2
nurulnadlifa
NadarNadz
nona212
nona212 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
3.3K
74
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan