Tadi siang ceritanya lagi main ke rumah temen, pas banget di depan rumahnya ada seorang bapak pake topi, baju hitam, celana dasar duduk sambil kipas-kipas badan pake topinya.




Terik matahari sudah pasti membakar kulitnya. Di depan ia duduk terlihat banyak bergelantungan alat musik tradisional ini. Dia berjalan memikul alat musik ini, ada sekitar 40-50 lah...
Saya deketin, tanya:

"Pak dari mana?"

"Dari Jawa, Dik."

"Oh, Jawanya, Jawa mana, Pak?"

"Kebumen, Dik," sahutnya dengan bahasa yang agak kaku.

Aku duduk berjongkok di hadapannya, melihat-lihat alat musik tradisional ini. Aku bayangin kalau bapak aku yang jadi dia, berjalan berkilo-kilo meter, memikul beban yang cukup berat.

"Pak, coba mainin," pintaku masih berjongkok di hadapannya.

Bapak itu tersenyum, mengelap peluh di dahi menggunakan handuk yang tergantung di lehernya. Dengan semangat ia memainkannya. Selesai kami berbincang, kutanya berapa harganya. Dia menjelaskan dari yang paling kecil sampe yang besar.

Kebetulan bawa selembar uang untuk membeli sesuatu. Jadilah membeli alat musik ini. Awalnya kupikir cuma pengen bantu dia, supaya dagangannya laku. Nggak nyangka di rumah dua krucilku antusias memainkannya.

Alhamdulillah, nambah satu mainan bermanfaat di rumah. Selain anak lebih ceria memainkannya, anak juga mengenal salah satu alat musik tradisional dari Indonesia. GAMELAN MINI

Bapak itu juga memberi selembar kertas, sebagai not nya. Sambil main kujelaskan kalau alat musik ini namanya Gamelan, berasal dari Jawa. Semoga dagangan bapak itu habis, supaya dia ada uang untuk beli tiket pulang. Aminnn