Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Xi Jinping sepertinya tengah "murka". Pasalnya sejumlah media barat menggunakan frasa "virus China" untuk menggambarkan wabah corona.

Dalam pertemuan mingguan dengan wartawan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, menegaskan penggunaan frasa tersebut menimbulkan stigma buruk bagi negeri Tirai Bambu. Wabah ini memang muncul di China tapi bukan berarti asli dari China.

"Sangat tak bertanggung jawab," tegasnya sebagaimana dikutip dari Xinhua, Kamis (5/3/2020).

Zhao pun menjelaskan badan kesehatan dunia PBB, World Health Organization (WHO) juga sudah memberi nama virus dengan COVID-19. Penggunaan geografi tertentu bisa menimbulkan stigma yang buruk.

Penyebaran virus, kata dia, adalah isu global. Ia pun mengklaim sumber asli dari mana corona berasal masih dicari.

"Apa yang harus kita lawan adalah "informasi tentang virus" atau "(hal) politik tentang virus"," ujarnya lagi.

Ia mengatakan media internasional tersebut memang memiliki niat buruk ke negeri tersebut. Dengan menggunakan frasa "virus China" untuk menyalahkan China sebagai pembuat penyakit.

Sebagaimana dikutip dari arcGis by Johns Hopkins CSSE hari ini pukul 12:33, ada 95.416 kasus manusia terinfeksi corona. Sekitar 80.409 kasus ada di China daratan.

Saat ini ada 3.285 kematian. Sedangkan total yang sembuh berjumlah 53.278.

Virus ini berawal dari kota Wuhan, Provinsi Hubei, China bagian tengah. Wabah ini menjadi viral sejak akhir Desember 2019 lalu.

sumur

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...na-virus-china

hahaiyaaa cilakaaa luewaa welass waaa winne ngamukk waa