- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Setelah Masker, Giliran Jahe, Kunyit, Temulawak Dibanderol Harga Selangit


TS
mows
Setelah Masker, Giliran Jahe, Kunyit, Temulawak Dibanderol Harga Selangit
Quote:
Setelah Masker, Giliran Jahe, Kunyit, Temulawak Dibanderol Harga Selangit
Rabu, 4 Maret 2020 12:59
Reporter : Nur Fauziah

Rabu, 4 Maret 2020 12:59
Reporter : Nur Fauziah

Merdeka.com - Sejumlah empon-empon atau rempah tradisional kini mengalami lonjakan harga. Kenaikan harga ditemui di beberapa pasar. Seperti di Pasar Kemiri Muka Depok, pedagang membanderol temulawak Rp40.000/kg.
"Sekarang harganya (temulawak) Rp40.000/kg, biasanya saya jual cuma Rp10.000/kg," kata Suyadi salah satu pedagang Pasar Kemiri, Rabu (4/3).
Selain temulawak harga rempah-rempah yang juga melonjak adalah jahe, sereh dan kunyit. Namun kenaikan harga rempah-rempah tersebut tidak sesignifikan harga temulawak. "Jahe harganya sekarang Rp40.000/kg dari Rp20.000/kg. Sereh Rp10.000/kg dari Rp6.000/kg dan kunyit Rp12.000/kg dari 5.000/kg," paparnya.
Permintaan rempah-rempah tersebut diakui Yadi terjadi lonjakan sejak dua hari lalu atau bersamaan dengan diumumkan adanya dua warga Depok yang terkena virus Covid-19. "Sejak senin banyak yang nyari (beli) mungkin karena ada yang kena (Corona) kemarin," ceritanya.
Dirinya terpaksa menaikkan harga jual karena harga dari Pasar Induk sudah naik. "DI Induk saja harga Rp40.000 (temulawak) langka barangnya. Ada tapi sedikit. Jadi ya saya jualnya juga sesuai harga karena naik jadi saya naikkan juga," tuturnya.
Kenaikan harga rempah tradisional juga ditemui di Pasar Palmerah, Jakarta Barat.
Salah satu pembeli, Tri harus mengocek kantong dalam-dalam untuk satu kilogram jahe. "Abis dari pasar Palmerah harga jahe Rp80.000/kg, temulawak Rp40.000/kg," ungkap Tri.
1 dari 1 halaman
Empon-empon Disebut Mampu Tangkal Virus Corona
Empon-empon sendiri disebut-sebut mampu menangkal virus corona yang sedang mewabah di sejumlah belahan dunia ini. Demikian diungkapkan Guru Besar Biologi Molekuler Unair Chaerul Anwar Nidom yang menemukan penangkal virus.
Nidom yang juga alumnus Unair ini berhasil menemukan penangkal virus corona dari sari rempah-rempah (curcuma). Nidom mengatakan, untuk menghadapi virus corona, masyarakat bisa mengatasinya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung curcuma.
"Di beberapa tempat saya tawarkan apa yang bisa digunakan untuk menangkal virus corona. Kita bisa mengatasinya dengan mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung curcuma seperti jahe, kunyit dan temulawak," ujar Nidom, Selasa (18/2).
Penemuan Nidom semakin menambah deretan panjang prestasi akademisi dan alumnus Unair di tingkat publik. Bahkan penemuan ini diapresiasi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah yang juga alumnus Unair ini dengan mengunggah hasil temuan ini di akun sosial medianya.
Selain Profesor Nidom, masih banyak alumnus-alumnus Unair yang telah berperan besar dalam membawa nama baik almamaternya. Sebut saja Audrey Maximilian Herli, alumnus dari program studi S1 Sistem Informasi FST Unair berhasil masuk ke dalam jajaran 30 Under 30 Forbes Indonesia. CEO sekaligus Co-founder dari start-up Riliv ini berhasil menjadi salah satu dari 30 tokoh muda berpengaruh di Indonesia.
Di pemerintahan, ada nama Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Dokter Terawan. Khofifah juga merupakan Alumni Unair.
Rektor Unair Prof. Nasih mengatakan, prestasi Khofifah sudah diakui secara nasional maupun internasional. Sehingga dinobatkan sebagai alumni berprestasi tahun 2019 lalu.
"Dia (Khofifah) pantas menerima penghargaan ini. Sumbangsihnya kepada negara sudah tidak diragukan lagi," ucap Nasih. [merdeka.com]
Quote:
Harga Rempah-Rempah Naik Akibat Virus Corona, Ini Kata Mendag
Liputan6.com
04 Mar 2020, 16:15 WIB

Liputan6.com
04 Mar 2020, 16:15 WIB

Sejumlah harga bahan baku pangan kembali mengalami lonjakan pasca virus corona menyebar di Indonesia. Beberapa di antaranya yaitu harga temulawak, jahe, sereh dan kunyit.
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto mengaku belum mengetahui harga rempah-rempah tradisional mengalami kenaikan.
"Ya nanti, itu akan kita lihat, saya rasa itu enggak ada yang (naik)," kata Agus di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (4/3).
Agus mengatakan bahan baku pangan tetap akan digalakan produksinya. Lalu akan terus dipantau hambatan dan diprioritaskan.
"Ini juga kan dalam pantauan," ujar Agus.
Sebelumnya, sejumlah empon-empon atau rempah tradisional kini mengalami lonjakan harga. Kenaikan harga ditemui di beberapa pasar. Seperti di Pasar Kemiri Muka Depok, pedagang membanderol temulawak Rp40.000 per kg.
"Sekarang harganya (temulawak) Rp40.000 per kg, biasanya saya jual cuma Rp10.000 per kg," kata Suyadi salah satu pedagang Pasar Kemiri, Rabu (4/3).
Selain temulawak harga rempah-rempah yang juga melonjak adalah jahe, sereh dan kunyit. Namun kenaikan harga rempah-rempah tersebut tidak sesignifikan harga temulawak.
"Jahe harganya sekarang Rp40.000 per kg dari Rp20.000 per kg. Sereh Rp10.000 per kg dari Rp6.000/kg dan kunyit Rp12.000 per kg dari 5.000 per kg," paparnya.
Permintaan rempah-rempah tersebut diakui Yadi terjadi lonjakan sejak dua hari lalu atau bersamaan dengan diumumkan adanya dua warga Depok yang terkena virus Covid-19.
"Sejak senin banyak yang nyari (beli) mungkin karena ada yang kena (Corona) kemarin," ceritanya.
Dirinya terpaksa menaikkan harga jual karena harga dari Pasar Induk sudah naik. "DI Induk saja harga Rp40.000 (temulawak) langka barangnya. Ada tapi sedikit. Jadi ya saya jualnya juga sesuai harga karena naik jadi saya naikkan juga," tuturnya.
Kenaikan harga rempah tradisional juga ditemui di Pasar Palmerah, Jakarta Barat.
Salah satu pembeli, Tri harus mengocek kantong dalam-dalam untuk satu kilogram jahe. "Abis dari pasar Palmerah harga jahe Rp80.000/kg, temulawak Rp40.000 per kg," ungkap Tri. (Liputan6.com)
Quote:
Harga Temulawak Tembus Rp100 Ribu per Kilogram
dody soebagio • 04 Maret 2020 16:18

dody soebagio • 04 Maret 2020 16:18

Masyarakat Indonesia mulai melakukan pencegahan korona. Agar terhindar dari virus yang belum ditemukan obatnya itu. Salah satunya dengan minum ramuan rempah-rempah. Akibatnya permintaan rempah-rempah tinggi. Membuat harganya melonjak tinggi. Bahkan kenaikan mencapai 100 persen. Di Pasar Santa, Jakarta Selatan harga jahe naik dari Rp40 ribu/kg menjadi Rp70 ribu/kg. Temulawak naik dari harga Rp25 ribu/kg kini tembus Rp100 ribu. Meski harga naik, pembeli tetap tinggi.
(Medcom.com)
Quote:
Ayo dong pak Menteri, coba katrol kembali harga pasar.
Jangan sampai kalah sama pemain2, tengkulak dan juga makelar harga di pasar.
Gimana mau maju ekonomi kita kalau harga dilapangan di permainkan seenaknya.
Emang Kevarat mereka yang mempermainkan harga dan stock karena suatu gosip bisa menyembuhkan.
Jangan sampai kalah sama pemain2, tengkulak dan juga makelar harga di pasar.
Gimana mau maju ekonomi kita kalau harga dilapangan di permainkan seenaknya.
Emang Kevarat mereka yang mempermainkan harga dan stock karena suatu gosip bisa menyembuhkan.
Diubah oleh mows 04-03-2020 17:18






nona212 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.5K
Kutip
43
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan