Meninggal atau kematian tidak bisa dipisahkan dari takdir, bayangkan seseorang yang cukup fit bisa di temukan meninggal tanpa adanya tanda-tanda sakit.

Seperti kisah Asraf yang meninggal setelah berolahraga, membuat masyarakat tersentak kaget ternyata sehat tak menjamin akan hidup lebih lama. Siapapun, dan dimanapun mereka bisa saja meninggal.



Seperti kisah bapak pedagang es keliling yang menghembuskan nafas terakhirnya ketika berdagang dengan motornya, dia ditemukan oleh seorang warga sudah meninggal masih di atas motornya tepatnya di Jalan Dusun Talunongko, Desa Ledokombo, Kecamatan Sumber.

Pedagang ini bernama Misyanto, ketika itu salah seorang warga yang bernama Suwoco ingin mendahului kendaraan yang berada di depannya. Tetapi di klakson beberapa kali Misyanto tetap tak bergeming, maka ia pun segera memeriksa keadaan.

Lalu ketika melihat keadaan korban yang tak bergerak ia pun memanggil warga sekitar, lalu warga pun segera memanggil perangkat desa. Barulah di laporkan ke Polisi. Setelah polisi di TKP dapat di pastikan Misyanto telah kehilangan nyawanya.



Korban hanya bersandar ke speedometer, belum di ketahui penyebab pasti si pedsgang es ini meninggal karena keluarga enggan untuk di optopsi. Jasadnya langsung dimakamkan, karena Misyanto memang punya riwayat penyakit.

Kisah Misyanto mwmbuat banyak netizen terharu, sebab si bapak meninggal ketika mencari rejeki untuk keluarganya. Namun pesan saya sudah banyak kejadian mereka yang bekerja lebih banyak di kendaraan meninggal secara mendadak.



Itu disebabkan oleh kelelahan namun terlalu dipaksakan, untuk itu istirahatlah sejenak. Walau meninggal atau mati itu adalah takdir dan urusan Tuhan, setidaknya kita memelihara jasad agar bisa lebih lama bertahan di dunia dengan cara hidup sehat.

Perbanyaklah konsumsi vitamin, air mineral jangan ngoyo kalau sedang bekerja. Akibatnya tekanan darah naik, debaran jantung bisa tidak menentu maka yang terjadi selanjutnya metabolisme tubuh pun rusak. Jelas resikonya meninggal, untuk itu semoga masyarakat sadar istirahat itu perlu.



Tubuh kita bukan robot, yang di paksa bekerja hari demi hari. Jangan sampai kisah ini terus berulang, karena sudah banyak memakan korban.

Referensi klik
Pic google