Selamat malam kaskuser dan pembaca setia akun Katakhoi. Selamat beristirahat dari segala penat dan selamat merebahkan diri dari segala lelah yang merundungi.

Najwa Shihab. Siapa orang Indonesia yang tidak mengenal beliau? Mulai dari segala penjuru, hampir semua orang mengenalnya. Bahkan, tidak cukup sampai situ. Nama Najwa Shihab sudah mulai dikenal oleh orang-orang yang berada di negara luar sana. Sosok perempuan inspiratif yang terlahir pada tanggal 16 september 1977 ini dengan pesonanya yang luar biasa dan kecerdasannya yang patut diacungi jempol, itu benar-benar pantas dijadikan sebagai teladan untuk semua perempuan.

Berbagai prestasi telah ditorehkannya dan tidak hanya sekadar prestasi, namun kata-kata yang beliau ucapkan seringkali seperti menjadi cambuk yang membuka pikiran-pikiran yang terlanjur sempit. Entah itu karena dogma-dogma dari lingkungan sekitar ataupun hal lainnya. Tidak hanya bagi saya, mungkin bagi banyak orang di luar sana juga sepakat bahwa sosok Najwa Shihab ini memang begitu luar biasa dengan cara berpikir dan kemampuan berbicaranya.

Tanpa dijabarkan lebih luas, quotes ini sudah benar-benar menjelaskan secara gamblang bahwa selembar ijazah tidak berarti apa-apa jika kepedulian dan kepekaan terhadap lingkungan dan terhadap sesama manusia tidak turut serta dipupuk. Secara kasat mata, quotes ini sudah menampar secara tidak langsung bagi mereka yang hanya bermodalkan selembar ijazah yang bukanlah suatu bukti dari seseorang pernah berpikir, melainkan seseorang hanya pernah duduk di bangku pendidikan.

Dalam hidup bersosialisasi, manusia tidak membutuhkan ijazah sebagai pengakuan. Akan tetapi manusia membutuhkan rasa peduli dan kepekaan terhadap manusia lainnya. Selain itu juga, quotes ini menjelaskan bahwa yang menjadi kerukunan atas kelangsungan hidup manusia bukanlah selembar ijazah, melainkan kepedulian dan kepekaan satu sama lain.

Egoisme masih menjadi perdebatan di antara pemikiran-pemikiran yang ingin untung sendiri dan ingin untung sama-sama. Kebencian menjadi jalan terakhir saat rasa tidak suka jauh lebih tinggi dibanding rasa suka. Quotes ini secara tidak langsung menjelaskan bahwa egoisme dan kebencian adalah lawan dari rasa kemanusiaan yang berbentuk solidaritas dan kepedulian.

Dan memang benar, dalam kehidupan bersosialisasi egoisme dan kebencian itu sangatlah tidak dibenarkan. Dan jika dipikir-pikir memang tidak ada untungnya sama sekali. Manusia dengan segala kebutuhannya pasti membutuhkan manusia lainnya untuk saling membantu dan mencukupi. Dan di sinilah perlunya merajut kepedulian dan solidaritas satu sama lain.

Quotes ini sangat cocok untuk generasi muda zaman sekarang yang kerjaannya cuma rebahan dan menginginkan sesuatu yang instan. Secara tidak langsung, quotes ini menjelaskan bahwa usia seseorang terlalu ringkas dan terlalu sempit jika dilewatkan tanpa melakukan perubahan. Dan definisi perubahan di sini itu sangatlah luas. Perubahan untuk dirinya sendiri, perubahan untuk orang lain, dan perubahan yang lebih luas lagi. Karena hal inilah mengapa sosok Najwa Shihab begitu banyak dikagumi oleh berbagai kalangan.

Nah, itulah penjelasan tentang 3 quotes dari sosok Najwa Shihab yang mampu merobek sempitnya pola pikir. Semoga setelah membaca quotesnya, pola pikir kita semakin luas dan terbuka dalam kehidupan bersosialisasi ini.