Dan untuk event kali ini aku hendak memunculkan tokoh yang sangat inspiratif bagiku dan teruntuk banyaknya orang-orang, khususnya para nelayan kecil, yang sering berinteraksi dengan tokoh masyarakat yang sangat terkenal ini. Untuk sosok yang akan aku bicarakan ini, dia adalah sosok wanita tegar, kokoh dan sangat mandiri.

Siapakah dia?

Dia adalah mantan menteri kelautan dan perikanan dari kabinet kerja 2014-2019. Namanya Susi Pudjiastuti yang dilahirkan pada tanggal 15 Januari 1965.

Pasti kalian sudah lebih mengenalnya bukan?


Ya dia ibu Susi yang sekarang sudah berusia 55 tahun, yang mana sosok ini adalah seorang wanita yang terkenal dengan ketegasannya dalam memburu kapal-kapal yang menangkap ikan secara ilegal dan membuat takut para pemburu untuk bertandang ke dalam wilayah Indonesia. Dia seorang wanita yang tidak juga ingin bersantai-santai saja dalam menjalani masa tuanya. Namun masih energik dan aktif untuk beraktivitas dan menghasilkan banyak sekali pundi-pundi kekayaan.


Ibu susi juga pernah menjabat sebagai menteri, namun beliau juga adalah pemilik dan merangkap sebagai Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Produk. Yang bergerak di bidang perikanan, juga PT ASI Pudjiastuti Aviation bergerak dalam bidang penerbangan. Padahal dia bukanlah seorang lulusan sekolahan yang memiliki integritas seperti halnya dengan para tokoh-tokoh yang memang memiliki kepandaian dengan pembuktian di atas secarik kertas kepada universitas yang mumpuni.

Itulah kharisma dari aura positif ibu Susi yang tidak pernah kalian tau bukan?

Jika membicarakan wanita tangguh yang satu ini, sudah pasti kalian akan mengenal satu kata yang menjadi ciri khas andalan tersendiri, yang melekat dalam dirinya, yaitu "tenggelamkan"

Wanita ini terkenal dengan kebijakannya dan ketegasan terhadap sejumlah penangkapan ikan ilegal dari dalam negeri ataupun luar negeri.

Bagaimana? Keren bukan? Seorang wanita yang bahkan tanpa status titel itu mampu membuat kapal-kapal asing lari ketakutan.

Ya betapa mengejutkan sekali bukan? Apalagi wujudnya adalah seorang wanita, juga bukanlah lulusan dari perguruan tinggi ternama, namun semuanya ini tidak membuatnya minder dan menjauh dari pergaulan. Dia memiliki pemikiran yang luas untuk menata hidupnya sendiri.

Fakta mencengangkan dari seorang mentri kelautan dan perikanan, Susi Pudjiastuti ini adalah dalam pendidikan, dia pernah dikeluarkan dari sekolah karena keaktifannya dalam gerakan golput. Ternyata ibu Susi bersekolah hanya sampai kelas dua SMA saja, bahkan tidak pernah menamatkan sekolahnya.

Pada saat sudah keluar dari bersekolah, ibu Susi tidak tinggal diam dan hanya menanti seseorang akan menopang hidupnya. Namun dia mencoba untuk masuk dunia bisnis dan hidup mandiri.

Wow luar biasa bukan? Sudah pasti!

Dia berhasil hidup mandiri dengan jualan awalnya yaitu; bedcover, keliling kampung. Usianya masih 18 tahun ketika memulai berbisnis kecil-kecilan itu.

Kemudian mencoba-coba mencari modal awal yang diperoleh dari hasil menjual perhiasan, yaitu sebesar Rp 750.000 pada usia 20 tahun, pindah ke Cirebon dan mulai menekuni bisnis pengepul ikan.

Usia 31 tahun kemudian dia mencoba mendirikan pabrik dengan prodak unggulannya yaitu: lobster dan memakai merek Susi Brand. Usahanya maju pesat, sehingga dia mampu membeli pesawat, walaupun asal dana dari pinjaman sebuah Bank, namun kenekatannya ini semakin membawanya untuk lebih maju lagi. Dari waktu ke waktu usahanya semakin berkembang sehingga mampu merekrut banyak pegawai untuk membantunya.

Dan tak disangka-sangka, presiden Jokowi menemukannya dan menjadikan dia menjadi seorang menteri. Padahal dia hanya berizasah sampai SMP saja. Setelah menjabat sebagai menteri, barulah ibu Susi mendaftar untuk mendapatkan izasah melalui ujian paket C, di PKBM Bina Pandu Mandiri, kabupaten Ciamis pada tahun 2015. Dan lulus pada bulan Mei 2018.

Setelah menjabat sebagai menteri, ibu Susi melepaskan semua posisi di PT ASI dengan alasan ingin lebih maksimal dalam bekerja di-ke-pemerintahan. Namun saat pelantikan jabatan, sempat kontroversi karena kedapatan menghisap sebatang rokok juga memiliki sebuah tato.

Hal ini memang tidak lazim untuk seorang wanita, apalagi sebuah jabatan yang akan diembannya. Namun semuanya itu tidak membuat citranya nampak buruk.

Kekagumanku atas dirinya tidak kurang dari itu saja, apalagi langkahnya dalam menenggelamkan kapal mendapatkan respon positif dan negatif. Namun dia mampu melewatinya, walaupun pada akhirnya tumbang dan kembali menjadi Susi tanpa atribut pemerintahan. Namun dia tetap saja memiliki nilai di hati masyarakat, terutama yang mengenalnya.

Menteri koordinator bidang maritim Luhut Panjaitan mengkritik kebijakan Susi soal penenggelaman kapal. Luhut menginginkan peningkatan ekspor perikanan Indonesia dan pernyataan Luhut di dukung oleh presiden Jusuf Kalla agar kapal-kapal tersebut tidak ditenggelamkan namun dilelang. Untuk hal ini membuat perselisihan di antara mereka. Susi tetap kepada pendiriannya, menurutnya tindakan yang diambil sudah sesuai dengan undang-undang dan berdampak positif untuk peningkatan produksi perikanan masyarakat.



Namun untuk hal ini dia mendapatkan penghargaan dari WWF Internasional, dengan anugerah sebagai leader for a living planet awards.

Wow keren sekali bukan?

Dia adalah wanita yang gigih untuk membuat para penangkapan ikan ilegal tidak lagi berkeinginan mencari ikan dengan caranya yang salah. Yaitu dengan Alat penangkapan ikan pukat Hela (trawls) pukat tarik (Seine Nets) yang mana kedua alat tangkap ikan tersebut dinilai dapat merusak lingkungan ekosistem laut.

Kemudian Susi juga membatasi alat tangkap ikan cantrang yang bekerja dengan jaring-jaringnya yang panjang. Sehingga dapat dengan mudah menangkap banyak sekali ikan dalam sekali jaring. Hal ini dapat menyapu bersih dasar lautan juga merusak ekosistem. Kerugian alat centang juga berdampak kepada tangkapan ikan-ikan kecil, biota laut yang bukan seharusnya menjadi target tangkapan.

Dan keputusannya lagi-lagi memiliki pro dan kontra. Namun wanita tegar ini mampu melewatinya sekali lagi.

Nah begitulah kiranya penjelasan tentang sosok yang begitu menginspirasiku selama ini. Bagaimana dengan pendapat kalian?