hmei72480Avatar border
TS
hmei72480
Corona Akhirnya Masuk RI, Bagaimana Kesiapan Obatnya?
Jakarta, CNBN Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan ada dua orang Indonesia yang positif terjangkit virus corona (COVID-19) pada Senin (2/3). Pemerintah sudah mencoba mengantisipasi jauh-jauh hari soal risiko penyebaran virus corona termasuk kesiapan obat-obatnya.

Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), Vidjongtius sempat menanggapi risiko penyebaran virus corona bila masuk di Indonesia, termasuk kesiapan obat-obatnya.

"Obat-obatan saya yakin ada, kita siapkan, kita banyak mendengar penjelasan dari Kemenkes, kementerian sudah menyiapkan rumah sakit. dan beberapa instalasi nasional disiapkan 100, secara kapasitas memungkinkan dan memadai," kata Vidjongtius kepada CNBC Indonesia, pekan lalu.



PILIHAN REDAKSI
115 Orang Dipantau Terkait Virus Corona, Ini Kata Dinkes DKI
Jokowi: Dua Orang Positif Corona di RI


Presiden Jokowi mengonfirmasi korban pertama virus corona di Indonesia. Ada dua orang warga, ibu dan anak.

"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," kata Jokowi tanpa menjelaskan lebih detail, Senin (2/3/32020).

Dengan terkonfirmasinya kasus corona ini ada 66 negara yang terjangkiti corona. Saat ini menurut data arcGis pukul 11:27 WIB ada 89.071 kasus corona secara global.

Sebelumnya, perusahaan farmasi BUMN yakni PT Bio Farma (Persero) memproyeksikan butuh waktu sekitar 15 tahun untuk menemukan vaksin untuk menangkal virus korona jenis baru. Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit.

Namun, untuk virus korona, menurut Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir memang memerlukan waktu yang tidak sebentar.

"Rata-rata membuat vaksin baru dari proses riset sampai dengan produk jadi yang dikomersialkan itu membutuhkan waktu hingga 15 tahun," kata Honesti di Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Menurut dia, saat ini BUMN Farmasi sudah melakukan kerja sama dengan lembaga riset yang sudah melakukan tahapan penelitian tertentu dalam pembuatan vaksin baru, sehingga, penemuan vaksin korona bisa menjadi lebih cepat.

"Kita bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset yang mungkin sudah sampai pada tahapan proses tertentu dalam pembuatan vaksin baru. Jadi kita tidak perlu lagi memulai proses dari awal," ungkap Honesti.

SUMBER : https://www.cnbcindonesia.com/market...siapan-obatnya
chisaa
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
4
956
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan