my.agathisAvatar border
TS
my.agathis
Baru Kemarin Keracunan Anjing, Kini 83 Jemaat Gereja di Sumut Keracunan Daging Babi
Kamis, 27 Februari 2020 08:54


Tribun Medan/Dedy


Puluhan warga Langkat alami keracunan setelah konsumsi daging babi menjalani perawatan medis. 


TRIBUNPADANG.COM - Peristiwa keracunan massal kembali terjadi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Setelah sebelumnya puluhan warga keracunan daging anjing, kini giliran jemaat gereja yang keracunan daging babi.
Peristiwa ini terjadi di Dusun I Tungkam Jaya, Desa Pangkalan Siatak, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Rabu (26/2/2020).
Dilasir dari Tribun Medan, setidaknya ada 83 orang yang mengalami keracunan setelah menyantap daging babi.

Para jemaat gereja menyantap daging babi saat mengikuti acara pesta dan doa bersama di gereja.
Para jemaat gereja yang mengalami keracunan kini menjalani perawatan medis dari Dinas Kesehatan Langkat.
Kapolsek Pangkalan Susu, AKP Ilham mengatakan, kondisi warga yang mengalami keracaunan makanan diketahui saat berobat dan mengeluh sakit.
Ilham menuturkan, warga Dusun I Tungkam Jaya Desa Pangkalan Siatak, baik yang Muslim maupun Kristen melakukan doa bersama untuk keselamatan warga di halaman gereja setempat.

Dalam doa bersama, jemaat gereja (warga beragama Kristen) menyajikan makanan berupa nasi dengan lauk olahan daging babi.
Sedangkan warga yang beragama Islam menyajikan makanan berupa nasi dan lauk ayam kampung.
Setelah acara doa bersama, warga pun menyantap menu yang disajikan masing-masing agama.


Setelah makan bersama selesai, maka seluruh warga kembali ke rumah masing-masing dan sebagian jemaat gereja ada yang membawa pulang makanan ke rumah.

"Sekira pukul 23.00 WIB, sejumlah warga yang beragama Kristen mengeluh sakit pada perut, muntah-muntah, pusing, mencret dan sebagian ada yang demam," katanya.



"Warga yang diduga keracunan makanan berkumpul di Gereja GKPI untuk diperiksa kesehatannya oleh tim medis dari Puskesmas Pangkalan Susu."

"Ada yang dirujuk ke RSU Pangkalan Brandan, yakni Paula (50), Edi (12), Herlina (40), Hotlen (68), Derita (50), Tumiar (70)," katanya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, warga tersebut keracunan setelah memakan saat pesta tersebut.



"Ada barang bukti sisa makanan yang berasal dari tempat acara doa bersama," ujarnya.

Berdasarkan hasil keterangan sementara warga yang mengalami keracunan, kata dia, diduga berasal dari makanan olahan nasi dan lauk daging babi.

Daging babi tersebut diolah oleh warga beragama Kristen saat acara doa bersama di halaman gereja HKBP.



"Sedangkan warga yang beragama Islam tidak mengalami keracunan makanan," pungkasnya.

Camat Pangkalan Susu, T Fahrizal menjelaskan, warganya keracunan makanan daging babi di acara pesta yang digelar di sebuah gereja.

Ia mengatakan, warga yang terdampak mengalami sakit perut.

"Mulai semalam ada acara pesta di gereja, mereka keracunan makanan santap daging babi, kan biasa lah acara pesta."

"Jadi ada 83 orang yang keracunan, 7 di RS Pertamina Brandan, 76 di rumah masing-masing sudah dirawat."

"Saya juga sedang di lokasi ini lihat warga. Tim Medis Langkat juga sudah ada," katanya.



Warga Keracunan Daging Anjing

Sebelumnya, sebanyak 32 warga Sumut mengalami keracunan setelah menyantap daging anjing.

Peristiwa tersebut terjadi di Dusun 3 Kandang Lombu, Desa Panombean Hutahurung, Kecamatan Jorlang Hataran.

Warga yang mengalami keracuran tersebut terpaksa mendapat perawatan di Puskesmas Tiga Balata, Kabupaten Simalungun, Jumat (21/2/2020).



Dari 32 orang yang mengalami kerancunan, sepuluh orang masih berusia anak-anak.

Pantauan tribun-medan.com, beberapa orang mendapatkan perawatan.

Perawat memberikan berbagai obat untuk perawatan.

Petugas kepolisian dengan kecamatan menyediakan makanan untuk pasien.

Tampak pasien banyak yang mual-mual.



Kristianus Naibaho warga yang membawa pasien menjelaskan pada hari Rabu (19/2/2020) dilaksanakan acara makan bersama.

Warga dengan gotong-royong membeli satu ekor anjing.



Daging anjing itu diolah jadi makanan khas Batak Toba seperti Na Pinadar, Rebus, dan Panggang.

Kristianus mengatakan, acara makan bersama ini memang rutin dilaksanakan untuk mempererat keakraban sesama warga.

Ia menjelaskan seluruh warga sudah mengalami sakit pada malam hari.



Lalu, pada Kamis (20/2/2020), warga yang keracunan sempat mendapatkan perawatan di bidan desa.

Namun, karena kesehatan semakin parah, warga dibawa ke Puskesmas Tiga Balata.

"Acara makan bersamanya itu hari Rabu."

"Pada malam hari udah ada yang mulai terasa mual-mual dan pusing."

"Hari Kamis, banyak warga juga udah berobat di bidan," ujarnya seraya mengatakan ketika itu tidak ikut makan bersama.



Kristian menduga keracunan ini bisa terjadi karena darah anjing yang menjadi bahan masakan kurang matang.

Ia menilai anjing itu dalam keadaan sehat.

"Mungkin darahnya kurang matang."

"Ada yang gak kena karena hanya makan sup."

"Anjingnya kita lihat sehat," katanya.

Pemilik anjing yang juga menjadi pasien yang mengalami keracunan mendapatkan perawatan di Puskesmas Tiga Balata, Jumat (21/2/2020). (Tribun Medan/Tommy Simatupang)

Pemilik anjing, Romiyanti Gultom, yang juga mengalami keracunan mengatakan sebelum dipotong anjingnya dalam keadaan sehat.

Ia menjual anjing itu ke warga karena terlihat galak.

"Kami jual itu karena memang galak."

"Anjing kami ini sering dibawa berburu babi hutan," katanya.

Romiyanti mengalami mual-mual, tensi tinggi, dan kebas pada seluruh tibuh. Ia juga mengaku sekujur tubuhnya ngilu.

"Kebas dan sakit tulang-tulangku," katanya.



Trisban Sidabutar mengalami mual dan kepala yang sangat pusing. Ia bersama anaknya makan bersama dalam acara itu.

"Memang ada anakku yang gak makan daging. Cuma makan sup aja," katanya.

Camat Jorlang Hataran Mariaman Samosir mengaku baru tahu ada kejadian keracunan olahan daging anjing.

Ia tengah mendata jumlah pasien yang tengah mendapatkan perawatan.

Samosir mengharapkan warga memasak daging dengan matang.

"Hari ini baru tahu sekarang."

"Enggak ada keluhan sekarang ini."



"Menurut masyarakat sehat."

"Kalau bindah (urusan beli ternak untuk dipotong) ini biasanya bagi kami."

"Harus dimasak dengan matang."

Koordinator Puskesmas dr Retawati memastikan pasien mengalami keracunan daging anjing.

Pihak puskesmas masih menangani seluruh pasien.(*)


 

Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Baru Kemarin Keracunan Anjing, Kini Giliran 83 Jemaat Gereja di Sumut Keracunan Daging Babi, https://padang.tribunnews.com/2020/02/27/baru-kemarin-keracunan-anjing-kini-giliran-83-jemaat-gereja-di-sumut-keracunan-daging-babi?fbclid=IwAR1jNNWjI48RSNcE9b4BcWmBYCy80mG58H0abOjUsJ_fK_XJzkiZRou3n4M.

Editor: Saridal Maijar

Diubah oleh my.agathis 28-02-2020 05:04
isu152
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 4 lainnya memberi reputasi
5
3.6K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan