- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pasien Suspect Corona Tewas Gegara FLU BABI, Ini Penjelasan RS Kariadi
TS
hanna.anisa
Pasien Suspect Corona Tewas Gegara FLU BABI, Ini Penjelasan RS Kariadi
Quote:
RSUP dr Kariadi Semarang memberikan penjelasan lebih rinci terkait meninggalnya pasien suspect virus Corona. Semula pihak RSUP dr Kariadi menyebut pasien itu meninggal karena bronkopneumonia, namun kini dipastikan karena terjangkit virus H1N1 atau flu babi. Begini penjelasannya.
Sebelumnya pihak medis sudah menjelaskan pasien pria berusia 37 tahun itu meninggal akibat bronkopneumonia (bronchopneumonia) yang bisa disebabkan berbagai hal. Hasil laboratorium Puslitbangkes Kemenkes RI menyebutkan gangguan paru-paru pasien itu karena H1N1.
"Kemarin ditanyakan penyebabnya apa. Ini dari hasil berikutnya dikeluarkan pemeriksaan lanjutannya adalah penyebabnya virus H1N1 atau flu babi. Sebenarnya kan juga flu yang biasa diderita oleh kita-kita," kata Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) RSUP dr Kariadi, dr Fathur Nur Kholis, di Semarang, Kamis (27/2/2020).
Ia menjelaskan, flu babi pernah mewabah pada tahun 2009-2010 dan masa pandeminya sudah lewat. Fathur mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan penularannya karena tubuh manusia saat ini sudah memiliki kekebalan tubuh terhadap flu babi.
"Nah, pada saat ini muncul, menginfeksi pada beliau, ini memang namanya H1N1 nama lainnya flu babi yang ada di Spanyol. Lha bapak ini juga ada riwayat dari sana. Sekali lagi ini adalah virus yang masa pandeminya sudah lewat sehingga tidak perlu terlalu paranoid atau takut karena itu merupakan flu yang biasa terjadi pada beberapa di antara kita. Kita Insyaallah sudah banyak mempunyai kekebalan terhadap virus H1N1," turur Fathur.
Jika demikian, kenapa pasien tersebut sampai meninggal? Fathur menjelaskan bahwa penyebab meninggalnya pasien itu adalah bronkopneumonia-nya, bukan virus flu babinya.
"Ini kematiannya bukan karena flu babinya, tetapi karena bronkopneumonia-nya yang berat. Memang dipicunya atau pemicunya adalah dari H1N1, tetapi kondisi pasien daya tahan tubuhnya tidak baik sehingga menyebabkan ada infeksi dan kerusakan organ lain yang mengikuti. H1N1 pada saat ini bukan virus yang mematikan, tetapi bisa menyebabkan terjadinya suatu flu," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-emerging (PINERE) DR dr Muchlis Achsan Udji Sofro, SpPD, KPTI, FINASIM menambahkan, keluarga maupun tetangga pasien yang meninggal tidak perlu khawatir karena sudah pasti negatif virus Corona.
"Jangan terlalu panik, karena kepanikan akan menurunkan daya tahan tubuh, jika turun, terkena virus apapun akan kalah," katanya.
Ia menjelaskan saat pasien datang ke RSUP dr Kariadi, statusnya pengawasan terhadap Covid-19 sehingga dilakukan perlakuan seperti perawat menggunakan baju pengaman bahkan hingga pemakaman. Keluarga juga diperlakukan khusus karena saat pasien meninggal, hasil laboratorium belum keluar.
"Pasien meninggal itu hasil positif atau negatif kami juga belum menerima, sehingga ketika pasien mau diantar ke kamar jenazah, pemulasaraan jenazah, penguburan jenazah belum ada hasilnya maka kami perlakukan kehati-hatian sesuai dengan prosedur," jelasnya.
"Ini yang belum dipahami masyarakat, sampai ada yang bingung kok membawa jenazah harus pakai pakaian lengkap, dibungkus. Ada yang bertanya corona negatif kok dibungkus," lanjutnya.
SUMBER
Sebelumnya pihak medis sudah menjelaskan pasien pria berusia 37 tahun itu meninggal akibat bronkopneumonia (bronchopneumonia) yang bisa disebabkan berbagai hal. Hasil laboratorium Puslitbangkes Kemenkes RI menyebutkan gangguan paru-paru pasien itu karena H1N1.
"Kemarin ditanyakan penyebabnya apa. Ini dari hasil berikutnya dikeluarkan pemeriksaan lanjutannya adalah penyebabnya virus H1N1 atau flu babi. Sebenarnya kan juga flu yang biasa diderita oleh kita-kita," kata Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) RSUP dr Kariadi, dr Fathur Nur Kholis, di Semarang, Kamis (27/2/2020).
Ia menjelaskan, flu babi pernah mewabah pada tahun 2009-2010 dan masa pandeminya sudah lewat. Fathur mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan penularannya karena tubuh manusia saat ini sudah memiliki kekebalan tubuh terhadap flu babi.
"Nah, pada saat ini muncul, menginfeksi pada beliau, ini memang namanya H1N1 nama lainnya flu babi yang ada di Spanyol. Lha bapak ini juga ada riwayat dari sana. Sekali lagi ini adalah virus yang masa pandeminya sudah lewat sehingga tidak perlu terlalu paranoid atau takut karena itu merupakan flu yang biasa terjadi pada beberapa di antara kita. Kita Insyaallah sudah banyak mempunyai kekebalan terhadap virus H1N1," turur Fathur.
Jika demikian, kenapa pasien tersebut sampai meninggal? Fathur menjelaskan bahwa penyebab meninggalnya pasien itu adalah bronkopneumonia-nya, bukan virus flu babinya.
"Ini kematiannya bukan karena flu babinya, tetapi karena bronkopneumonia-nya yang berat. Memang dipicunya atau pemicunya adalah dari H1N1, tetapi kondisi pasien daya tahan tubuhnya tidak baik sehingga menyebabkan ada infeksi dan kerusakan organ lain yang mengikuti. H1N1 pada saat ini bukan virus yang mematikan, tetapi bisa menyebabkan terjadinya suatu flu," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-emerging (PINERE) DR dr Muchlis Achsan Udji Sofro, SpPD, KPTI, FINASIM menambahkan, keluarga maupun tetangga pasien yang meninggal tidak perlu khawatir karena sudah pasti negatif virus Corona.
"Jangan terlalu panik, karena kepanikan akan menurunkan daya tahan tubuh, jika turun, terkena virus apapun akan kalah," katanya.
Ia menjelaskan saat pasien datang ke RSUP dr Kariadi, statusnya pengawasan terhadap Covid-19 sehingga dilakukan perlakuan seperti perawat menggunakan baju pengaman bahkan hingga pemakaman. Keluarga juga diperlakukan khusus karena saat pasien meninggal, hasil laboratorium belum keluar.
"Pasien meninggal itu hasil positif atau negatif kami juga belum menerima, sehingga ketika pasien mau diantar ke kamar jenazah, pemulasaraan jenazah, penguburan jenazah belum ada hasilnya maka kami perlakukan kehati-hatian sesuai dengan prosedur," jelasnya.
"Ini yang belum dipahami masyarakat, sampai ada yang bingung kok membawa jenazah harus pakai pakaian lengkap, dibungkus. Ada yang bertanya corona negatif kok dibungkus," lanjutnya.
SUMBER
FLU BABI ..... MANGERIKAN & HARAM
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.5K
Kutip
7
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan