Setelah 5 tahun pembangunan, Amazon Go Grocery dibuka pada hari selasa (26 Feb) di kota Seattle. Dengan luas hampir 1000m2, toko tersebut mempunyai stok sekitar 5000 item termasuk bahan-bahan makanan.



Pembeli dapat masuk kedalam toko, scan QR code item yang ingin dibeli melalui aplikasi Amazon lalu bawa barang barang tersebut keluar dari toko, tanpa iteraksi dengan pekerja (manusia) sama sekali (Zero human interaction). Namun masih ada pekerja di toko tersebut yang bertugas mengontrol barang barang dan menjawab pertanyaan pertanyaan pembeli.

Amazon Go Grocery dimaksudkan untuk menyimpan lemari dapur pembeli, dan membantu mereka dengan makan malam, sementara toko Amazon Go dimaksudkan untuk melayani distrik bisnis yang ramai selama jam sarapan dan makan siang, kata Janes. Dia menyebut Amazon Go Grocery semacam "pasar lingkungan".

Toko baru ini dipenuhi dengan sekitar 5.000 item, termasuk produk segar, susu, makanan laut kemasan, daging, sajian roti seperti donat, barang-barang rumah tangga seperti handuk kertas plus peralatan makan dan pilihan minuman keras lengkap dengan anggur dan bir.


Setiap barang dihargai secara individual, artinya tidak ada penimbangan yang diperlukan untuk produk, misalnya. Pisang masing-masing 19 sen dan alpukat 49 sen.

Sumber : https://www.cnbc.com/2020/02/24/amaz...n-seattle.html

Wah di Amerika sana persaingan ketat cashierless ini, 7-Eleven, Walmart juga lagi tahap testing untuk toko chasiherless ini. Walaupun udah ada beberapa startup  di negara kita, seperti sayurbox dkknya, namun menurut ane toko seperti ini tetap dibutuhkan, karena banyak pembeli untuk membeli bahan bahan makanan butuh melihat kondisi bahan makanannya, mata dan semua indra mak mak lebih tajem