Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ZenMan1Avatar border
TS
ZenMan1
Wakil Ketua MPR ini Sebut Jepang Heran RI Masih Bebas Corona
Wakil Ketua MPR ini Sebut Jepang Heran RI Masih Bebas Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dari Fraksi Nasional Demokrat Lestari Moerdijat meminta pemerintah tetap siaga dan meningkatkan kewaspadaan atas kemungkinan penyebaran virus corona (COVID-19).

"Meskipun dinyatakan belum ditemukan di Indonesia, dan kita mensyukuri ini, namun dengan perkembangan dunia saat ini, kita tetap harus waspada dan masih ada potensi kemunculan virus corona di Indonesia," kata Rerie, sapaan akrab Lestari, Rabu (26/2/2020).

Rerie lalu merujuk sebuah laporan yang menyebutkan COVID-19 kini telah menyebar luas di beberapa bagian Asia, Eropa, dan Timur Tengah dalam beberapa hari terakhir.


"Terakhir diberitakan Wakil Menteri Kesehatan dan anggota parlemen Iran dinyatakan positif terjangkit virus corona," ujarnya.

Pada Rabu (26/2/2020), Yunani juga resmi melaporkan kasus pertama virus corona.

Virus corona telah menyebar dengan cepat di berbagai negara. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (25/2/2020), menyatakan, secara global ada 908 kasus baru COVID-19. Dengan demikian, jumlah orang yang telah terkonfirmasi virus tersebut 80.239.

Di luar China, ada 390 kasus baru sehingga total ada 2.459 terkonfirmasi di 33 negara di luar China. WHO menggolongkan secara global risiko orang terkena virus ini adalah tinggi.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan pada 10 Februari 2020 melaporkan pada Kantor Staf Presiden, ada 62 spesimen yang diambil dari hidung dan tenggorokan dari 28 rumah sakit di 16 provinsi. Hasilnya, 59 adalah negatif dan tiga masih dalam pemeriksaan.

Kemudian pada 12 Februari 2020, juga pada KPS, Kemenkes melaporkan ada 70 spesimen yang diperiksa, di mana 68 dinyatakan negatif dan dua spesimen masih diperiksa.

Merujuk laporan Kemenkes tersebut, Rerie menyampaikan informasi lanjutan hasil pemeriksaan dua atau tiga spesimen yang ketika dilaporkan pada KSP statusnya 'masih dalam pemeriksaan' sangat ditunggu. 


"Banyak pertanyaan perihal data penyebaran virus tersebut di Indonesia. Bahkan banyak yang mempertanyakan, apakah Indonesia luar biasa beruntung atau deteksi yang buruk?," ungkap Rerie.

Dalam sambungan jarak jauh yang dilakukan dengan Rerie yang saat ini berada di Tokyo disampaikan bahwa media-media di Jepang saat ini ramai memberitakan adanya temuan kasus positif virus corona menimpa warga negara Jepang yang baru saja mengunjungi Indonesia. Karena itu, Rerie menekankan pemerintah perlu segera merespons dan melakukan klarifikasi agar tidak terjadi kepanikan yang tidak diperlukan.

"Saat ini, adalah pemandangan yang biasa terjadi bahwa warga dunia cenderung menghindari interaksi dengan warga Asia, khususnya China. Bahkan, bukan hal yang aneh, orang tidak berani naik satu lift dengan warga China. Bukan tidak mungkin, dengan kejadian terakhir di Jepang, sikap penolakan serupa bisa menimpa warga Indonesia di masa datang bila tidak segera dilakukan klarifikasi," ujar Rerie.

Rerie mengakui, selama di Jepang, mendapat banyak pertanyaan bertubi-tubi mengenai ini. Banyak pula yang tidak percaya Indonesia belum terjangkit virus corona.

"Mengingat kasus warga Jepang di atas yang disebut mendapatkannya sepulang dari kunjungan ke Indonesia," ungkapnya. 


sumur

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...h-bebas-corona
serapionleo
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 4 lainnya memberi reputasi
3
1.5K
20
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan