Pernahkah kamu merasakan masuk kedalam badai hidup yg seakan tidak bisa kamu lewati? Merangkak perlahan, berjalan selangkah demi selangkah. Saat kamu melihat cahaya di ujung jalan, saat itu kamu merasa bahwa badai akan berlalu, kamu bisa menikmati hidup seperti yg kamu inginkan.
Tetapi kenyataan tak seindah mimpi. Badai yang jauh lebih hebat menarikmu, membuatmu kehilangan semangat hidup, merasa lelah dan menyerah menjalani hidup ini.
Senin, 24 Februari 2020, waktu menunjukan sudah lewat tengah malam. Tubuh lelah, mata mengantuk, tetapi pikiran terus melayang jauh entah kemana.
Kupandangi wajah wanita yg berada disampingku. Wanita yg telah kukenal selama 20 tahun lebih. Wanita yg menjadi pendamping hidupku selama 12 tahun. Wanita yg memberikanku 2 anak yg tampan dan cantik. Wanita tangguh, pemberani, humoris dan tegas yg pernah kukenal. Kini wajah itu berubah menjadi pesimis, beban mental dan pikiran membuatnya nyaris berubah dari sebelumnya.
Masih kuingat kata-kata yg diucapkannya beberapa jam sebelumnya.
"Pah, nanti pagi kalau mama engga bangun lagi, password hp mama ******, nanti hpnya buang aja supaya ga ada yg telpon"
"Ngomong apaan sih, besok kita bisa bicara baik-baik ke mereka. Ngomong jujur aja apa adanya" jawabku.
Pembicaraan kami terhenti ketika si kecil minta dibuatkan susu. Setelah itu ia berkata lagi
"Nanti sebelum tidur, kalau ade minta susu, tolong dibuatin ya"
"Ah makin ngaco aja nih ngomongnya, tidur sana cepetan, jangan sampai sakit" jawabku.
Setelah itu ia berusaha untuk tidur. Sedangkan aku masih terjaga, memikirkan ucapannya. Seandainya dia tidak bangun lagi besok pagi, siapa yg akan mengurus koko sebelum dan sesudah pulang sekolah.
Siapa yg menjaga ade dirumah, menyuapi makan, mengantar ke tempat les, mengajari berhitung dan menulis. Apakah anak-anak setiap malam akan bertanya dimana mamanya.
Hati ini terasa sakit membayangkan semua itu. Jantung berdetak sangat cepat. Diri ini gelisah bila seandainya itu semua terjadi. Yang lebih penting, apakah aku sanggup hidup tanpa ada dirimu.
Hari semakin malam, gelisah dan menyerah membayangkan pagi nanti. Entah keajaiban dan mujizat apa yg akan terjadi. Ataukah petaka dan derita yg akan dihadapi. Esok pagi adalah hari dimana orang-orang akan menagih hutang sebesar kurang lebih 3,5M.
Aku berjanji akan selalu setia menemanimu dalam suka dan duka, dalam sehat dan sakit
Sebelumnya mari kita flashback ke 12 tahun lalu, tahun dimana aku dan oneng menikah.
Oneng? Kenapa oneng? Tau kan sitkom bajaj bajuri? Disitu ada karakter oneng yg dungu tetapi lucu, di beberapa kesempatan justru brilian dengan idenya. Ya julukan dia terinspirasi oleh katakter tersebut.
Tahun dimana aku merasa beruntung dapat menikahi gadis pujaanku yg telah lama ku kenal. Di awal tahun ini pula aku mendapatkan pekerjaan di kantor baru.
Pada tahun ini aku bekerja disebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit. Posisi yang lumayan sebagai head accounting. Gaji dan tunjangan yang cukup besar saat itu.
Mengapa aku katakan bahwa dia adalah gadis istimewa? Selama menjalani hubungan pasang surut, pertengkaran yg datang silih berganti, ia tetap sabar menghadapi egoku.
Biaya pernikahan yg tidak sedikit kami bayar berdua, atau mungkin lebih tepat ia yg membayar lebih besar menggunakan uang tabungannya. Sedangkan porsi pembayaranku sebagian besar menggunakan kartu kredit pada saat itu.
Waktu itu hidup terasa indah, penghasilan kami cukup untuk biaya hidup sehari-hari. Bahkan untuk mencicil hutang kartu kredit untuk biaya pernikahan kami bisa teratasi.
Setahun kemudian, lahirlah putra pertama kami. Kami merasa bersyukur atas kelahiran anak pertama. Selain itu, biaya persalinan operasi cesar di salah satu RSIA yg cukup terkenal di Jakarta juga gratis, karena bisa claim ke kantor, termasuk biaya inkubator yg cukup mahal (karena kondisi bayi saat itu kuning)
Di tahun yang sama, pada penghujung akhir tahun aku mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan tambang yang cukup besar. Gaji yg diperoleh hampir 2x lipat dari gaji saat ini.
Beruntung? Iya, karena di perusahaan ini karir dan penghasilan naik dengan cepat, tetapi inilah awal mula petaka terjadi
Kesombongan akan tidak akan menghancurkanmu pada saat ini juga, tetapi yakinlah ia akan menghancurkanmu perlahan sampai kau tidak menyadarinya
Tahun pertama di kantor baru, menempati posisi sebagai head accounting. Gaji menurut ukuran saya cukup besar saat itu. Gaya hidup perlahan mulai berubah.
Mengeluarkan uang bisa dibilang sangat mudah pada saat itu. Setiap hari sabtu dan minggu pasti jalan-jalan ke mall, makan di restoran yang menurut kami cukup mewah. Pergi pagi pulang malam, semua keinginan anak pasti dipenuhi. Mau mainan ini itu tinggal ambil, mau baju, tas, sepatu ataupun dompet branded tinggal tunjuk.
Masih teringat jelas saat itu anak baru berusia 1-2 tahun. Lewat toko perlengkapan bayi, mampir sebentar. Masuk tangan kosong, keluar tangan penuh tas plastik.
Belanja di hypermart pasti keranjang penuh dengan barang, entah itu untuk keperluan sehari-hari maupun barang-barang yang tidak berguna pasti dibeli. Wow ada HP android baru keluar, yuk kita beli. TV LED ukuran 32" angkut dari toko (saat itu sepertinya ukuran paling besarnya antara 32" atau 42")
Sampai dikantor
"Wuih hp baru nih bos, liat dong" kata salah satu staff
"Iya, baru beli kemarin, lumayan ada diskon" kataku sambil menyerahkan hp tersebut.
Bayar ini itu gampang, ada beberapa kartu kredit, 1 kartu saja limitnya hampir mencapai 50jt. Hidup terasa begitu indah, begitu sempurna. Makan siang dikantor? Ogah, sy lebih memilih makan diluar, walaupun di warung tenda, tetapi lauk pauk yang dipilih pasti daging semua (saat itu ada fasilitas makan siang atau katering gratis dari kantor)
Sosialisasi dengan teman sekantor? Urusan mudah itu, bahkan dengan jajaran direktur maupun komisaris terjalin sangat baik. Pada saat kejuaraan sepakbola piala dunia dan eropa, sy keliling kantor untuk taruhan tebak juara. Saat final, sy keliling kantor lagi cari lawan, dimana saat itu direksipun ikut bertaruh
Kunjungan ke site?
"Bro anterin makan siang keluar yuk" begitu kata ane kepada GA sekaligus orang yg menemani ane selama di site.
"Bro makan malam nanti jemput ya di mess" kata yang begitu familiar terucap lagi dari mulut ini
"Mau makan malam dimana bos, disini agak susah cari makanan yang cocok buat orang kota" jawab GA, maklum daerah agak terpencil
"Pokoknya yang enak, kalau dekat sini ga ada yg enak, ayo kita makan ke kota terdekat"
"Ok nanti malam dijemput"
"Sippppp"
Indah bukan, hidup terasa sangat menyenangkan, lingkungan pekerjaan nyaman, inilah kantor idaman yang dicari selama ini.
Sebisa mungkin ane update cerita ini sampai masalah ini beres
Di tunggu aja gan
Juga untuk pembelajaran bagi yang lain, jaga gaya hidup juga sebisa mungkin jangan berhutang walaupun dengan bunga kecil kecuali bisa menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari hutang tsb
Saran saja ya gan, balancing dulu keuangan anda gan, beban kredit yg ada dilepasin dulu, untuk saat ini situasi ekonomi jg belon gt jelas, usahakan ada tabungan setelah semua ini selesai, planning kembali keuangan anda, mulai dr target pendapatan pembiayaan dan tabungan, mudah mudahan badai cepat berlalu
Sepertinya banyak yg mirip sama TS, tapi mungkin belum terlalu jauh/besar nilainya. Semoga ini jadi pelajaran buat para pembaca termasuk ane biar gak terjerat nafsu hedon seperti TS..
Original Posted By KambaliLasmono►Semoga ini berhasil untuk Anda,semoga Tuhan memberkati anda! Mengandalkan Tuhan:saya menyingkirkan ketegangan sebelum ujian
Amin. Sifat alami manusia gan, kalau senang lupa Tuhan, kalau susah baru inget Tuhan sampai nangis2 hammer
Quote:
Original Posted By yaws►Saran saja ya gan, balancing dulu keuangan anda gan, beban kredit yg ada dilepasin dulu, untuk saat ini situasi ekonomi jg belon gt jelas, usahakan ada tabungan setelah semua ini selesai, planning kembali keuangan anda, mulai dr target pendapatan pembiayaan dan tabungan, mudah mudahan badai cepat berlalu
Susah lepas beban kreditnya gan, punya aset usaha, tapi kalau dijual, nanti buat bayar sisa hutang ga ada pemasukan lagi. Usaha kalaupun dijual ga sampai 10% dari total hutang hammer
Quote:
Original Posted By bastian.dade07►Sepertinya banyak yg mirip sama TS, tapi mungkin belum terlalu jauh/besar nilainya. Semoga ini jadi pelajaran buat para pembaca termasuk ane biar gak terjerat nafsu hedon seperti TS..
Ane gak sabar mau baca ampe selesai..
Ini salah satunya nafsu hedon, tapi ada juga penyebab lainnya yg belum diceritakan. Tunggu updatenya aja gan
Quote:
Original Posted By padasw►lanjut gan... bisa buat pelajaran hidup... ☺️👍
moga cepet keler urusannya...
Sippp
Quote:
Original Posted By hyu81►Lanjut gan biar kita belajar dr ente
Sippp
Quote:
Original Posted By destinationbali►Terimakasih Gan mau sharing ceritanya.... walau berbeda tp setiap org pasti pny masalah, spt saya juga bermasalah sekrg... membaca ini membuat sy juga merenungi kesalahan terbesar dlm hidup saya
Cepat diselesaikan gan sebelum terlanjur besar seperti ane, bikin hidup ga tenang
Perusahaan memutuskan untuk IPO listing di bursa saham negeri singa. Pekerjaan menumpuk, membenahi laporan keuangan sampai 5 tahun kebelakang yang kacau balau. Dibantu staff yang kurang kompeten, akhirnya jadi single fighter menyelesaikan semua masalah laporan akuntansi dan audit.
Mungkin bagi pembaca yang bukan dari background keuangan akan sedikit binggung dengan cerita ini.
Menyusun laporan dan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh EY negeri seberang untuk restate laporan audit 3 tahun terakhir.
Mengejar supporting dokumen dari kantor auditor yang mengaudit laporan keuangan 3 tahun terakhir, dimana kantor auditor tersebut sudah bubar, kejar ke akuntan yang memeriksa tapi tidak punya data dengan alasan semua ada di database kantornya
Menghadapi pertanyaan dari PWC untuk due diligent, dimana untuk penjelasannya hanya diketahui oleh staff yang sudah resign sebelumnya.
Menyusun ulang laporan keuangan inhouse, tetapi kali ini dalam bentuk mata uang asing
Membuat SOP untuk software accounting baru yang mengakomodir convert mata uang IDR ke USD dan juga sebaliknya
Menghadapi sesi tanya jawab ke BAPPEPAM (saat itu belum OJK) untuk sesi akunting dan keuangan, belum lagi menyusun anggaran untuk diserahkan ke ESDM, dan banyak lagi perkerjaan yang harus diselesaikan.
Waktu dikantor lebih lama ketimbang menghabiskan waktu di rumah. Pada saat itulah ane menjadi lebih dekat dengan rekan satu kantor. Setiap malam menghabiskan waktu bersama, mengerjakan pekerjaan, cari makan, bercanda sampai curhat.
Oh iya, dia ga tau kalau ane udah merit dan ada buntut satu. Kondisi di rumah juga menjadi kurang sehat. Pertengkaran dengan istri sering terjadi. Teriak marah-marah di depan anak yang masih batita. Saat itu pula ane ngotot untuk beli mobil walaupun mobil bekas. Kondisi keuangan saat sangat tidak memadai. Karena itulah ane ngotot supaya istri mengajukan kasbon dikantor untuk dijadikan DP mobil bekas.
Uang kasbon cair 50jt (waktu itu gaji istri hanya sekitar 4jt). Uang tsb dibawa ke dealer mobil bekas dengan angsuran yang lumayan besar, kalau di total saat itu bisa beli 2 avanza baru.
Wah keren nih ngantor pake mobil. Walaupun seminggu paling di bawa ke kantor 1-2 hari saja, selebihnya lebih banyak naik motor. Makan siang setiap hari jumat pasti makan ke mall. Pernah keluar makan jam 11, balik kantor jam 3 lewat
Seiring waktu yang dihabiskan oleh rekan kantor (sebut aja Miss T) kami semakin akrab. Pada suatu hari diadakan seminar dari BEI yang diadakan di kantor (yup, perusahaan memutuskan untuk mengalihkan IPO di negeri seberang menjadi dalam negeri) setelah selesai, sy dgn berani menawarkan mengantar Miss T pulang dengan alasan sekalian jalan, ane mau mampir ke mall deket rumahnya.
Bak dayung bersambut, dia mau gan
Di sepanjang perjalanan dalam mobil kita ngobrol hal-hal yang selama ini tidak pernah kita bicarakan di kantor.
"Wah ga nyangka, lu mau gw anterin, ntar cowo lu marah ga?"
"Iya lah daripada gw naik bus, mendingan gw nebeng. Lagian cowo gw lagi keluar kota" jawabnya
Dari situ ane baru tau kalau cowo nya sering keluar kota
"Kenapa kalau pulang kantor lu ga pernah minta gw anterin?"
"Ya lu ga pernah nawarin sih, kalau nawarin pasti gw terima. Gw juga senang dianterin lu. Lu mau ke mall itu kan, gw mau ikut dong, tapi pulang anterin sampai rumah ya"
Oh ya, selama ini kalau ane ngobrol dengan staff maupun rekan kantor ga pernah panggil bapak/ibu/pak/bu (kecuali ke level direksi keatas), merekapun ngobrol panggil ane dengan santai gue lu.
Anjritttt, pas disaat kondisi ribut sama istri, pas deket sama doi, pas ada setan lewat, pas ada kesempatan (entah mau pake alasan PAS apa lagi, pokoknya semua serba kebetulan.
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.