Oleh : Dewi RI



"Oke, latihan hari ini cukup, Guys," kata Aldi pada teman-temannya.

Lelaki jangkung dengan kulit putih bersih bermata agak sipit itu meletakan gitar rhytem yang sejak tadi menggantung di pundaknya. Lalu dia duduk di lantai studio sambil menyandarkan punggung ke dinding. Teman-temannya mengikuti. Mereka pun asik mengobrol.

"Guys, kayanya gue nggak bisa ikut latihan lagi deh," kata Reno tiba-tiba dengan wajah murung. Aldi dan yang lainnya seketika menghentikan obrolan.

"Maksud lo apa, Ren?" tanya Aldi pada Reno dengan agak gusar.

"Adik gue Rani, sebentar lagi masuk SMA. Gue harus nyari tambahan pemasukan buat biaya pendaftarannya, Al."

Suasana dalam studio mendadak sepi, semua mata tertuju pada Reno.

"Tapi, Ren. Band kita sudah mulai menunjukkan hasilnya. Walaupun belum seberapa. Ada beberapa produk yang memasang iklan di video youtube kita," kata Aldi panjang lebar.

"Gue tahu, Al. Tapi, gue butuh dana besar secepatnya buat biaya sekolah adik gue. Uang dari iklan masih belum cukup."

Reno memang tulang punggung keluarga semenjak ayahnya meninggal dunia dua tahun silam. Dia sekarang menggantikan posisi ayahnya menafkahi ibu dan adik semata wayangnya.

"Masalah ini bisa kita bicarakan nanti di rumah, Ren. Mudah-mudahan ada solusi bagus biar lo bisa dapetin uang buat biaya sekolah adik lo, tapi tetep bisa latihan juga," kata Aldi, " oke guys, kita pulang, yuk."

*******

Sampai di rumah Aldi terus memikirkan Reno. Dia berpikir keras mencari cara agar masalah Reno bisa diselesaikan tanpa harus mengorbankan band yang sudah dia rintis sejak belasan tahun lalu.

'Apa yang bisa gue lakukan buat selamatin band ini?' batin Aldi.

Dia menatap langit malam yang berhias bintang-bintang. Berharap ada sebaris jawaban atas kecamuk yang sedang dia rasakan sekarang.

Tiba-tiba ponsel yang dia pegang bergetar. Ada pesan masuk. Aldi segera membuka pesan yang berlogo hijau.

'Dari Bang Jay? Ini dari manajemen musik?' batin Aldi penasaran.

Aldi segera membaca pesan tersebut.
"Selamat malam, Bang Aldi. Lagu kalian di youtube banyak yang suka, subscribernya juga banyak, selamat ya. Dan barusan ada yang menghubungi gue, meminta band kalian untuk mengisi acaranya. Gue udah nego honor yang lumayan buat kalian dan dia setuju. Gimana, kalian mau ambil nggak?"

Tanpa menunggu persetujuan teman-temannya, Aldi langsung membalas menyetujui tawaran bagus itu.

'Ini adalah jawaban atas kemelut yang tengah terjadi dalam grup band gue. Terima kasih ya Allah,' batin Aldi.

Tanpa sepengetahuan Reno, Aldi meng-share berita gembira itu pada anggota bandnya, dan Aldi meminta pada mereka untuk menyumbangkan honor pertamanya untuk biaya sekolah adiknya Reno.

Ternyata semua setuju. Aldi menarik napas panjang. Dia merasakan paru-parunya yang tadi terasa sempit mendadak lega. Kemudian Aldi menghubungi Reno, menceritakan berita gembira dan niat baik teman-temannya. Dengan berat hati akhirnya Reno menerima niat baik dari sahabat-sahabatnya.

Reno pun menjadi lebih bersemangat latihan. Dan grup band mereka terasa lebih solid sekarang. Tawaran demi tawaran untuk manggung pun berdatangan. Bahkan ada tawaran untuk mengisi acara musik di salah satu stasiun televisi swasta.

Saat langit malam membentangkan jelaganya, bintang pun mulai memancarkan kemilau sinarnya.

Bgr, 050319