- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jakarta Kebanjiran Lagi, Tweet Anies #WajahBaruJakarta Diserbu Netizen


TS
arbib
Jakarta Kebanjiran Lagi, Tweet Anies #WajahBaruJakarta Diserbu Netizen
Antara promosi dan realitas memang kadang tidak berbanding seimbang. Di suatu bagian ada kalanya bagus dan rapih namun di sisi tempat lain masih banyak yang semerawut alias berantakan.
Hal serupa ini terjadi di kota DKI Jakarta, yang saat ini masih menyandang status sebagai ibukota negara. Jakarta memang terlihat menawan, bila kita jalan disekitar wilayah istana, Monas, Sudirman - Thamrin, Senayan hingga blok M.
Namun bila kita bergesernya sedikit ke wilayah Glodok, penjaringan, menuju hingga ke pinggir barat, timur, utara dan selatan, suasana berantakan masih ada terjadi.
Suasana langit biru Jakarta nampak kita lihat sedap dipandang mata. Maklum saja ini musim hujan. Langit cerah membiru bila sedang panas terik mentari bersinar. Saat suasana cerah. Namun di musim kemarau panjang hampir setahun di 2019 lalu. Suasana langit biru Jakarta nampaknya hampir tak terlihat.
Pak bos Jakarta atau sang gubernur Anies Baswedanbaru baru ini, memposting suasana Jakarta yang indah. Postingan foto yang diberi tagar #WajahBaruJakarta membuat banyak orang terpukau. Terutama para penggemar berat sang gubernur DKI Jakarta ini.
Pada postingan tanggal 22 February, akun Twitter @aniesbaswedan mengajak untuk melihat foto keindahan Jakarta. Langit biru, dan keindahan Jakarta seakan dipamerkan untuk kita semua. Akun dengan centang biru tersebut mengajak masyarakat Jakarta untuk bersepeda menikmati akhir pekan dengan judul #WajahBaruJakarta.
Jakarta memang kadang keindahannya terlihat. Namun sayangnya ketika keindahan tersebut dibanggakan sehari kemudian alam berkehendak lain. Akhir pekan tepatnya hari Minggu 23 Februari 2020 menjadi hari kelabu bagi segelintir masyarakat yang kena dampak genangan air akibat hujan yang ber curah tinggi.
Hal ini bisa kita baca dalam berita detik com berikut ini:
Hanya berselang satu hari saja kebanggaan wajah baru jakarta terhempas oleh alam yang realistis. Curah hujan yang tinggi sejak tengah malam menuju pagi di Jakarta, menghanguskan impian sebagian orang untuk bersepeda menikmati akhir pekan di ibukota. Banjir dimana mana.
Walaupun kita belum mengalami hujan 3 hari berturut-turut di Jakarta, seperti Februari tahun 2007, namun dampak banjir lokal yang terjadi, banyak yang bilang ditahun ini merupakan banjir terparah.
Memang pada kenyataannya beberapa lokasi yang sebelumnya tidak pernah banjir, kini kebagian jatah karena air antri mengalir masuk ke bumi dan menuju parit tempat saluran air yang ada. Perubahan perubahan bentuk trotoar, luas jalanan dan ketinggiannya serta saluran pembuangan air, nampaknya tidak singkron.
Tekad pak bos Anies Baswedan masa kampanye dulu untuk mengatasi banjir, ternyata banyak menghadapi kendala. Air yang seharusnya dimasukan kedalam tanah namun pembangunan revitalisasi trotoar yang melebar, dengan betonisasi ternyata mengurangi daya serap tanah terhadap air yang datang dikala hujan.
Belum lagi dibeberapa lokasi jalanan yang lebih rendah dengan saluran pembuangan air menuju ke selokan, membuat genangan air di jalanan seringkali terjadi walaupun hujan tak terlalu deras dan lama durasinya.
Banjir lokal yang merata akibat hujan di Jakarta kali ini, bukan pertama kali terjadi pada tahun 2020 ini. Hari pertama tahun 2020 kita sudah menikmati curahan air yang menggenang dan merendam beberapa lokasi. Ditambah dengan hari ini, entah sudah berapa kali terjadi, rasanya kita sudah jenuh menghitung nya. Berkali kali terjadi dan terjadi lagi, tanpa suatu solusi.
Yang terlihat sementara ini, kita masih saling salah menyalahkan.
Banjir Jakarta yang intensitasnya terjadi lebih sering dibandingkan dengan masa kepemimpinan gubernur sebelum pak bos Anies Baswedan seharusnya membuat beliau cepat putar haluan. Berbagai program yang baik, dimasa kepemimpinan sebelumnya sebaiknya dilanjutkan. Meskipun menuai pro kontra.
Ini baru banjir, yang menjadi salah satu wajah baru Jakarta dari sisi negatifnya. Belum lagi jalanan yang dijadikan lahan PKL, Trotoar yang dikuasai pedagang dan juru parkir serta birokrasi yang balik rumit seperti jaman batu, serta ragam hal negatif lainnya, merupakan amanah yang harus diselesaikan oleh sang gubernur.
Tugasnya masih banyak sekali. Banyak yang masih amburadul. Walaupun memang dibeberapa lokasi nampak keindahan terlihat. Namun kenyataan yang kita hadapi disetiap hari, bukan hanya keindahan saja. Berbagai kesemrawutan dan aneka problem yang bertumpuk-tumpuk, ini juga kenyataan yang haru dibenahi.
Semua ini Akan Berlalu. Kebaikan hasil kerja ditunggu masyarakat, Kesemerawutan yang ada ditunggu juga pembenahan nya. Baca juga thread seru lainnya
Quote:

Hal serupa ini terjadi di kota DKI Jakarta, yang saat ini masih menyandang status sebagai ibukota negara. Jakarta memang terlihat menawan, bila kita jalan disekitar wilayah istana, Monas, Sudirman - Thamrin, Senayan hingga blok M.
Namun bila kita bergesernya sedikit ke wilayah Glodok, penjaringan, menuju hingga ke pinggir barat, timur, utara dan selatan, suasana berantakan masih ada terjadi.
Suasana langit biru Jakarta nampak kita lihat sedap dipandang mata. Maklum saja ini musim hujan. Langit cerah membiru bila sedang panas terik mentari bersinar. Saat suasana cerah. Namun di musim kemarau panjang hampir setahun di 2019 lalu. Suasana langit biru Jakarta nampaknya hampir tak terlihat.
Pak bos Jakarta atau sang gubernur Anies Baswedanbaru baru ini, memposting suasana Jakarta yang indah. Postingan foto yang diberi tagar #WajahBaruJakarta membuat banyak orang terpukau. Terutama para penggemar berat sang gubernur DKI Jakarta ini.
Pada postingan tanggal 22 February, akun Twitter @aniesbaswedan mengajak untuk melihat foto keindahan Jakarta. Langit biru, dan keindahan Jakarta seakan dipamerkan untuk kita semua. Akun dengan centang biru tersebut mengajak masyarakat Jakarta untuk bersepeda menikmati akhir pekan dengan judul #WajahBaruJakarta.
Jakarta memang kadang keindahannya terlihat. Namun sayangnya ketika keindahan tersebut dibanggakan sehari kemudian alam berkehendak lain. Akhir pekan tepatnya hari Minggu 23 Februari 2020 menjadi hari kelabu bagi segelintir masyarakat yang kena dampak genangan air akibat hujan yang ber curah tinggi.
Hal ini bisa kita baca dalam berita detik com berikut ini:
Quote:
Banjir kembali terjadi di DKI Jakarta karena intensitas hujan yang tinggi sejak semalam. Cuitan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan tagar #WajahBaruJakarta kena serbu warganet.

Anies memakai tagar #WajahBaruJakarta sehari yang lalu dengan menunjukkan fasilitas-fasilitas seperti halte bus di ruas Jl Sudirman, jembatan penyeberangan orang (JPO) Pasar Minggu, Taman Papyrus, dan sepeda yang melintasi trotoar hasil revitalisasi. Dalam Twitternya, Anies mengajak warga untuk menikmati wajah baru Jakarta.
Hingga Minggu (23/2) pukul 11.13 WIB, posting-an Anies mendapat 2.500 komentar, 2.900 retweet, dan 12.400 likes. Apesnya, posting-an tersebut juga dibanjiri komentar dari netizen yang menunjukkan bahwa banjir masih terjadi di Jakarta. Salah satunya adalah pengamat politik Yunarto Wijaya yang memasang foto banjir di depan rumahnya.

Sumber gambar situs twitter
"Makan tuh jakarta baru versi bapak, makasih dah 3 x dikasih hadiah... Foto dong yg model begini n posting...," tulis Yunarto, Minggu (23/2/2020).
Sumber https://news.detik.com/berita/d-4910...iserbu-netizen
Anies memakai tagar #WajahBaruJakarta sehari yang lalu dengan menunjukkan fasilitas-fasilitas seperti halte bus di ruas Jl Sudirman, jembatan penyeberangan orang (JPO) Pasar Minggu, Taman Papyrus, dan sepeda yang melintasi trotoar hasil revitalisasi. Dalam Twitternya, Anies mengajak warga untuk menikmati wajah baru Jakarta.
Hingga Minggu (23/2) pukul 11.13 WIB, posting-an Anies mendapat 2.500 komentar, 2.900 retweet, dan 12.400 likes. Apesnya, posting-an tersebut juga dibanjiri komentar dari netizen yang menunjukkan bahwa banjir masih terjadi di Jakarta. Salah satunya adalah pengamat politik Yunarto Wijaya yang memasang foto banjir di depan rumahnya.
Sumber gambar situs twitter
"Makan tuh jakarta baru versi bapak, makasih dah 3 x dikasih hadiah... Foto dong yg model begini n posting...," tulis Yunarto, Minggu (23/2/2020).
Sumber https://news.detik.com/berita/d-4910...iserbu-netizen
Hanya berselang satu hari saja kebanggaan wajah baru jakarta terhempas oleh alam yang realistis. Curah hujan yang tinggi sejak tengah malam menuju pagi di Jakarta, menghanguskan impian sebagian orang untuk bersepeda menikmati akhir pekan di ibukota. Banjir dimana mana.
Walaupun kita belum mengalami hujan 3 hari berturut-turut di Jakarta, seperti Februari tahun 2007, namun dampak banjir lokal yang terjadi, banyak yang bilang ditahun ini merupakan banjir terparah.
Memang pada kenyataannya beberapa lokasi yang sebelumnya tidak pernah banjir, kini kebagian jatah karena air antri mengalir masuk ke bumi dan menuju parit tempat saluran air yang ada. Perubahan perubahan bentuk trotoar, luas jalanan dan ketinggiannya serta saluran pembuangan air, nampaknya tidak singkron.
Tekad pak bos Anies Baswedan masa kampanye dulu untuk mengatasi banjir, ternyata banyak menghadapi kendala. Air yang seharusnya dimasukan kedalam tanah namun pembangunan revitalisasi trotoar yang melebar, dengan betonisasi ternyata mengurangi daya serap tanah terhadap air yang datang dikala hujan.
Belum lagi dibeberapa lokasi jalanan yang lebih rendah dengan saluran pembuangan air menuju ke selokan, membuat genangan air di jalanan seringkali terjadi walaupun hujan tak terlalu deras dan lama durasinya.
Banjir lokal yang merata akibat hujan di Jakarta kali ini, bukan pertama kali terjadi pada tahun 2020 ini. Hari pertama tahun 2020 kita sudah menikmati curahan air yang menggenang dan merendam beberapa lokasi. Ditambah dengan hari ini, entah sudah berapa kali terjadi, rasanya kita sudah jenuh menghitung nya. Berkali kali terjadi dan terjadi lagi, tanpa suatu solusi.
Yang terlihat sementara ini, kita masih saling salah menyalahkan.
Banjir Jakarta yang intensitasnya terjadi lebih sering dibandingkan dengan masa kepemimpinan gubernur sebelum pak bos Anies Baswedan seharusnya membuat beliau cepat putar haluan. Berbagai program yang baik, dimasa kepemimpinan sebelumnya sebaiknya dilanjutkan. Meskipun menuai pro kontra.
Ini baru banjir, yang menjadi salah satu wajah baru Jakarta dari sisi negatifnya. Belum lagi jalanan yang dijadikan lahan PKL, Trotoar yang dikuasai pedagang dan juru parkir serta birokrasi yang balik rumit seperti jaman batu, serta ragam hal negatif lainnya, merupakan amanah yang harus diselesaikan oleh sang gubernur.
Tugasnya masih banyak sekali. Banyak yang masih amburadul. Walaupun memang dibeberapa lokasi nampak keindahan terlihat. Namun kenyataan yang kita hadapi disetiap hari, bukan hanya keindahan saja. Berbagai kesemrawutan dan aneka problem yang bertumpuk-tumpuk, ini juga kenyataan yang haru dibenahi.
Semua ini Akan Berlalu. Kebaikan hasil kerja ditunggu masyarakat, Kesemerawutan yang ada ditunggu juga pembenahan nya. Baca juga thread seru lainnya






4iinch dan 20 lainnya memberi reputasi
21
9K
Kutip
88
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan