VitaArkanaAvatar border
TS
VitaArkana
[COC Regional : Kebudayaan] Budaya Lengser dalam Mapag Panganten dan Paturay Tineung
Mapag Panganten dan Paturay Tineung




Assalamualaikum Agan dan Sista sedunia Kaskus Raya, dan warga Bandung khususnya.


Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat, serta kecakapan dan kebiasaan ( Wikipedia ).


Menurut ane sendiri sih, kebudayaan adalah bentuk hasil karya manusia yang menjadi kebiasaan secara turun temurun. Hampir sama definisinya.


Kali ini, ane hendak mengupas tentang sebuah kebudayaan yang kental di masyarakat Sunda, khususnya pada acara pernikahan dan pelepasan siswa sekolah.


Salah satu acara yang digelar adalah acara atraksi budaya LENGSER. Atraksi Budaya Lengser adalah
suatu acara untuk mengarak lelakon yang diistilahkan akan melepaskan jabatan. Jika dalam ruang lingkup sekolah, atraksi lengser yang dimaksud adalah melepaskan siswa untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi. Misalnya untuk kelas 6 SD maka akan naik ke jenjang SMP. Demikian pula pada acara pernikahan atau Mapag Panganten, atraksi lengser yang dimaksud adalah mengantarkan jalannya acara pernikahan kepada mempelai menuju ke pelaminan.



Sumber : suaramerdeka.com


Budaya lengser bermula dari tokoh Aki Lengser atau Ki Lengser. Yang digambarkan seorang aki-aki atau pria tua berjenggot yang memakai baju pangsi, yang dilengkapi dengan sarung yang diselendangkan dan memakai ikat kepala ( totopong ), dengan gigi yang ompong dan gerakan tari yang lucu. Ki lengser adalah tokoh sentral, berkarakteristik lucu ( bodor ) dan polos, namun sederhana, penuh tata krama dan memberi petuah bijak. Kehadirannya acap kali mengundang tawa. Oleh karena aki Lengser adalah tokoh utama dalam acara ini, maka atraksi budaya ini lebih dikenal dengan acara Lengser.



Sumber : baraya-pasundan.blogspot.com


Dalam acara atraksi budaya lengser ini biasanya terdiri dari beberapa susunan acara, berikut ane tuliskan inti-inti dari acara Lengser, antara lain :


1. Musik Bubuka
Adalah musik pembukaan acara, biasanya musik khas Sunda yang mendayu-dayu. Tak ketinggalan kecapi suling khas Sunda yang mengiringi.


Sumber : upacaraadatsunda.jasasewa.id


2. Tarian pembawa payung
Selanjutnya akan muncul seseorang yang menari sambil membawa payung, yang nantinya akan dipakai untuk memayungi lelakon yang dimaksud.



Sumber : Google


3. Tarian pembawa umbul-umbul
Sesudah pembawa payung muncul, diikuti beberapa orang membawa umbul-umbul lalu menari dengan mengayun-ayunkan umbul-umbul. Pembawa umbul-umbul ini, selanjutnya akan berjajar di kanan dan kiri jalan yang akan dilewati oleh lelakon tersebut. Pembawa umbul-umbul ini terdiri dari 6 orang Ponggawa.



Sumber : YouTube


4. Aki Lengser menjemput dan mengantar siswa/pengantin
Ini adalah acara puncak, dimana Aki Lengser datang, dengan gerak dan tingkah yang lucu, datang menyambut lelakon untuk diantar ke panggung/pelaminan. Saat Aki Lengser datang, diikuti dengan musik daerah.


Sumber : merahputih.com


5. Tarian Merak dan Mayang menggandeng Pengantin
Saat lelakon sudah dijemput, maka sepanjang jalan akan ada para penari tari merak mengiringi, dan lelakon akan digandeng oleh seseorang menuju panggung/pelaminan. Sedangkan aki lengser berada di paling depan iring-iringan.



Sumber : romadecade.org


6. Sungkem Ibu-Bapak
Acara ini dilakukan diatas panggung atau pelaminan. Jika lelakon adalah pengantin, maka kedua mempelai akan sungkem kepada ibu dan bapaknya. Namun, jika lelakon adalah siswa sekolah, maka akan sungkem kepada bapak-ibu gurunya.



Sumber : okezone.com


7. Nasehat Ibu-Bapak
Nasehat ini diucapkan pada saat sungkeman. Pertama-tama, sang lelakon akan sungkem lalu mengucapkan beberapa patah kata yang intinya adalah permintaan maaf atas segala khilaf. Sesudah itu disambung dengan nasehat dari orang tua / ibu-bapak pada lelakon.



Sumber : mangyono.com


Acara ini biasanya, memakai teks khusus yang dibacakan oleh pembawa acara, jadi lelakon tidak perlu mengucapkan dengan kata-kata sendiri. Pembawa acara akan membacakan teks dengan intonasi yang mendayu-dayu, sarat makna dan benar-benar menyentuh hati, dengan menggunakan bahasa Sunda halus.


8. Penutupan
Biasanya dengan narasi dari pembawa acara dan diiringi musik tradisional.


Selanjutnya, ane jabarkan lengser pada acara Mapag Panganten dan Paturay Tineung.


1. Lengser di Sekolah pada Acara Paturay Tineung
Jika Gansist tinggal di Bandung, pasti hafal dengan acara Samen. Samen atau perpisahan kelas biasanya pada saat kelas 6 SD, kelas 3 SMP dan kelas 3 SMA. Aneka acara dan pentas seni digelar. Perpisahan atau pelepasan siswa sering kali juga disebut dalam bahasa Sunda dengan Istilah 'paturay tineung' dilakukan dengan upacara adat atau atraksi budaya lengser.

Meski hanya pelepasan siswa, namun ada nilai sakral yang tercipta. Poin yang didapat adalah turut melestarikan budaya daerah, dan siswa yang hendak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi diharapkan mampu menjunjung tinggi tempat dia dilahirkan. Setinggi apapun ilmu, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, tetap menjunjung tinggi nilai budaya luhur tanah kelahirannya.


Sumber : dokpri


2. Lengser di Pernikahan atau Mapag Panganten
Pada acara pernikahan, atraksi lengser tidak berlangsung lama, namun justru menjadi acara yang ditunggu-tunggu. Mapag Panganten atau menyambut pengantin oleh Aki Lengser, adalah sebagai pengarah jalannya acara yang digelar. Ketika rombongan kedua mempelai datang ke tempat acara digelar, Ki Lengser yang akan menyambut dan mengarahkan mereka ke kursi pelaminan dengan diiringi penari dan pembawa umbul-umbul.


Sekarang ini, acara Mapag Panganten tidak hanya pada pesta pernikahan saja, tetapi pada acara sambut tamu dan para pejabat. Pada acara ini, filosofi Ki Lengser adalah sebagai perwakilan sang raja yang turun kebawah dan menyatu dengan rakyat. Jadi intinya Ki Lengser sebagai penasehat, pendamping dan penentu tindakan sang raja yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.



Sumber : budayajawa.id


Demikian sekelumit budaya daerah di tanah Sunda dan di Bandung pada khususnya. Sangat patut untuk dilestarikan. Banyak makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Sampai bertemu di thread ane selanjutnya.

Hatur Nuhun ....



Penulis : VitaArkana
Sumber tulisan : opini pribadi, Wikipedia dan sumber lainnya disini, dimari
Diubah oleh VitaArkana 17-02-2020 16:03
NovellaHikmiHas
anna1812
evihan92
evihan92 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
4.6K
31
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan