- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ketua DPRD Ngotot Formula E Tak di Monas: Bisa Ancol atau GBK


TS
still.breathing
Ketua DPRD Ngotot Formula E Tak di Monas: Bisa Ancol atau GBK
Quote:

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi berkeras menolak penyelenggaraan Formula E di Monumen Nasional (Monas), Jakarta.
Prasetyo menyebut masih ada daerah lain di Ibu Kota untuk gelaran balapan mobil listrik, seperti Ancol, Jakarta Utara dan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat.
"Kami (DPRD) enggak hambat Formula E, itu hak gubernur. Tapi di tempat yang lain, jangan di Monas. Ada Ancol (atau) GBK," kata Prasetyo di DPRD DKI Jakarta, Rabu (19/2).
Prasetyo menyatakan Monas merupakan situs sejarah dan cagar budaya. Menurutnya, Kawasan Monas masuk dalam Keputusan Presiden (Keppres) nomor 25 tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka di Wilayah Daerah Khusus Ibu kota Jakarta.
"Kenapa kok sampai di kelilingi sama pagar sama Sutiyoso (mantan gubernur DKI Jakarta), sampai ada Keppres-nya, itu kan ada alasannya," ujarnya.
Politikus PDIP itu pun mengaku sudah memanggil jajaran Anies untuk meminta penjelasan terkait gelaran Formula E termasuk revitalisasi kawasan Monas. Pemanggilan ini merupakan langkah DPRD DKI mengawasi setiap program kerja Pemprov DKI.
Ia pun meminta Anies untuk memperbaiki komunikasi terhadap semua pihak terkait jika ingin melaksanakan sebuah program kerja yang membutuhkan koordinasi. Menurutnya, selama ini Anies tak memiliki komunikasi politik yang baik.
"Ya buka komunikasi lah. Jangan selalu kepala dinas yang dikedepankan atau Sekda dikedepankan. Pak gubernur jawablah pertanyaan, teman-teman doorstop diterima lah. Apa pertanyaan itu. Harus dijawab," ujarnya.
Lebih lanjut, Prasetyo juga menyinggung proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). Menurutnya, banyak seniman yang marah karena proyek tersebut. Bahkan, katanya, Komisi X DPR berencana memanggil Anies dan perwakilan DPRD DKI untuk menjelaskan revitalisasi TIM.
"Kami kan enggak tahu. Maksudnya revitalisasi kan untuk memperbaiki yang jelek jadi baik, bukan malah dirubuhin situs sejarah lagi," tuturnya.
"Enggak ada komunikasi. Yang dikedepankan komersialnya. Sekarang pertanyaannya kalau lu buat wisma atau hotel di Cikini, segitu banyaknya hotel masih kosong," kata Prasetyo menambahkan.
Sebelumnya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai perusahaan BUMD yang ditunjuk untuk menggelar Formula E memastikan tak ada perubahan izin lokasi perhelatan Formula E di Monas.
Diketahui surat izin yang diajukan ke Sekretariat Negara berpolemik karena dalam surat itu tertulis sudah mendapat rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).
Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Darwoto menyatakan tidak mungkin Komisi Pengarah (Komrah) mengubah keputusan Monas sebagai lokasi Formula E tersebut.
Sementara itu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ikut angkat bicara. Megawati mengkritik rencana Anies yang ingin menggelar ajang perlombaan Formula E di Monas.
Megawati menegaskan bahwa Monas sudah ditetapkan sebagai cagar budaya yang harus dilindungi oleh pemerintah.
"Monas itu adalah sudah pasti peraturannya merupakan cagar budaya. Apa artinya, tidak boleh dipergunakan untuk apapun juga," kata Megawati di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu (19/2). (fra/ain)
https://m.cnnindonesia.com/nasional/...ancol-atau-gbk
Gini lho ya.. Monas kan udah terbukti bisa nampung 7 juta.. Dan sudah jd pusat destinasi keagamaan..







4iinch dan 12 lainnya memberi reputasi
13
4K
Kutip
66
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan