Ahok: Mungkin Gak Saya jadi Presiden? Mungkin Dong, Saya Presiden Direktur
TS
wijayanto999
Ahok: Mungkin Gak Saya jadi Presiden? Mungkin Dong, Saya Presiden Direktur
Merdeka.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok mengungkapkan motifnya untuk terjun di dunia politik. Menurut Ahok, orang melihatnya begitu bernafsu dengan kedudukan di dunia politik. Padahal nyatanya tidak demikian.
"Orang bilang ambisi politik, saya terjemahin kaya gini, apa beda saya dengan politis umumnya. Kalau ambisi saya politik maka ketika kamu naik kamu akan mempertahankan kursi kamu selama-lamanya," kata Ahok dalam acara peluncuran bukunya dengan judul Panggil Saya BTP: Perjalanan Psikologis Ahok Selama di Mako Brimob di Gedung Tempo Institute, Jakarta, Senin (17/2/2020).
Ahok menyebutkan, perilaku semacam itu disebut dengan ambisi politik. Namun jika tujuan terjun dalam panggung politik adalah demi memperjuangkan kebenaran, keadilan dan perikemanusiaan, maka itu kata Ahok bukanlah ambisi.
"Pejabat bukan pejabat kelakuannya sama kok. Karena saya tidak menginginkan sebuah jabatan. Saya menginginkan ketika pelanggaran terjadi saya turut memperjuangkan itu," tegas dia.
Kendati begitu, Ahok tidak menampik jika dirinya memang ditakdirkan menjadi Presiden Republik Indonesia. Menurut dia, jika dengan jalan memperjuangkan kebenaran itu ia bisa menjadi presiden maka itu hanya akibat, bukan tujuan utamanya.
"Kalu memperjuangkan itu (kebenaran) eksesnya menjadi presiden, itu hanya ekses. Bukan saya mengincar kursi presiden," kata dia.
"Nah mungkin nggak saya menjadi presiden? Pasti, mungkin dong, kan saya Presiden Direktur," Ahok berseloroh diikuti gelak tawa penonton. (mdk/ded)
Dinamika Politik Nasional Tanpa Ahok, Nggak Seru!!!
Ahok memang sudah ditakdirkan menjadi magnet politik nasional, bahkan Gusdur pernah meramalkan Ahok jadi presiden Indonesia kelak.Tapi mungkinkah ramalan Gusdur terwujud hanya soal waktu yang akan mengujinya.
Sejak kemunculan pertama kalinya dikancah perpolitikan nasional membuat simpati rakyat terhadapnya kian besar. Apalagi saat Ahok mendampingi Jokowi untuk memimpin perubahan jakarta dampaknya kian dirasakan rakyat.
Rakyat menganggap munculnya Jokowi Ahok menjadi energi baru perubahan perpolitikan negeri ini. Rakyat merasa hadirnya Ahok mendampingi jokowi dijakarta menjadi arah baru pendobrakan perpolitikan negeri ini yang penuh perubahan.
Ahok dianggap telah berhasil melakukan terobosan terobosan besar bersama jokowi dalam mengurai kerumitan jakarta dalam mencari solusi demi penataan jakarta yang lebih baik. Dibawah kepemimpinan Jokowi Ahok membuat arah baru kreatifitas penataan kota semakin progesif dan lebih solutif mengurai masalah jakarta yang tingkat kerumitannya tinggi.
Kolaborasi Jokowi Ahok telah mampu mengurai masalah pemukiman kumuh dijakarta dengan relokasi yang lebih manusiawi dengan berbagai fasilitasnya. Penggusuran selama ini kadang memunculkan masalah baru dari korban penggusuran. Tapi jaman Jokowi Ahok mampu memberikan solusi korban penggusuran dengan relokasi ke tempat hunian nyaman dengan berbagai fasilitas penunjangnya.
Terobosan Jokowi Ahok juga telah berhasil mengurai kemacetan jakarta dengan gencarnya pembangunan transportasi massal berbasis rel demi menggeser mindset rakyat dari mobil pribadi menuju transportasi massal yang nyaman dan terintegrasi.
Inovasi Jokowi Ahok juga telah berhasil mengurai masalah banjir jakarta dengan berbagai program normalisasi sungai demi menekan debit air yang tinggi hasil kiriman daerah hulu yang berada di bogor dan sekitarnya.
Hasil hasil terobosan tersebut telah mengantarkan Jokowi sebagai presiden hasil apresiasi rakyat terhadap Jokowi yang telah mampu merubah wajah baru jakarta.
Namun sayangnya apresiasi terhadap jokowi memimpin jakarta tidak membuat Ahok ikutan beruntung dalam mengikuti jejak Jokowi. Ahok yang merupakan bagian dari minoritas dirasa menjadi ancaman bagi mayoritas ketika nama Ahok terus menggema di seantero negeri.
Ahok serasa mendapat serangan berjilid jilid hanya demi bisa mengganjal Ahok agar teredam tingkat eksistensinya. puncaknya Ahok diruntuhkan kredibilitasnya lewat narasi pemlintiran sebuah pidato hanya demi bisa melancarkan strategi hegemoni tirani mayoritas terhadap minoritas.
Upaya penjongkelan Ahok lewat narasi narasi tirani mayoritas membuat Ahok tak berkutik hingga posisi terjepit melihat gempuran berbasis masa berjilid demi mengerem Ahok effect yang terus menggema yang digadang gadang sebagai penerus jokowi untuk presiden selanjutnya.
Ujung dari penjongkelan ahok telah menggiringnya masuk jeruji penjara sebagai upaya menghancurkan wibawa ahok dimata rakyat. Ketakutan kelompok tirani mayoritas kalau nantinya Ahok bisa jadi presiden maka upayanya sistematis menyingkirkan ahok dengan segala cara.
Namun bukan Ahok namanya kalau dalam posisi terhimpitnya masih tetap bisa eksis pasca dipenjara. Bahkan respon simpati terhadap Ahok kian membuncah pasca dipenjara.
Ahok serasa tiada matinya, karena dalam politik serasa punya nyawa cadangan untuk eksis walaupun sudah sering dijatuhkan lawan lawan politik Ahok. Dinamika politik nasional kian seru ketika semua rakyat mendukung langkah Ahok memimpin Indonesia pasca jokowi.
Ahok yang memiliki track record bagus dalam membenahi sebuah kota membuat dukungan rakyat terus mengalir pasca Ahok dipenjara. Ternyata hasil memenjarakan ahok tidak membuat karir politiknya meredup tapi tambah moncer dengan gemuruh rakyat kian luar biasa.
Bahkan hampir mayoritas pendukung Jokowi yang selalu aktif di media sosial menganggap Ahok layak untuk meneruskan perjuangan Jokowi membenahi indonesia lewat narasi besar "Indonesia Gaasss Puoooolll"
Hasil kiprahnya bersama Jokowi membenahi jakarta jadi modal dasar kepercayaan rakyat terhadapnya yang kian meningkat seiring perjalanan waktu.
Apalagi ditambah lagi dengan alasan pengganti Ahok yang dianggap memporakporandakan jakarta dan bikin ambyaar jakarta membuat rakyat semakin yakin bahwa potensi ahok sebagai pemimpin penuh terobosan tidak bakal tergantikan.
Ahok dinilai kinerjanya lebih bagus dibanding Anies baswedan yang telah bikin ambyaar jakarta. Bahkan rakyat menilai pasca Ahok ternyata jakarta kian merintih dan menjerit efek gubernur pengganti Ahok salah urus dalam mengelola kotanya.
Dengan membuncahnya dukungan terhadap Ahok yang terus mengalir mungkinkah Ahok bisa jadi presiden indonesia penerus Jokowi hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Selama Ahok dalam kompetisi politik nya fair tanpa presure tekanan massa berjilid jilid bukan tidak mungkin Ahok bisa dipastikan presiden penerus Jokowi 2024.Walaupun Ahok dari kalangan minoritas asalkan tidak terjadi lagi demo berjilid jilid jualan ayat demi mengganjal ahok. Maka bisa dipastikan Ahok akan menjadi presiden pertama keturunan tionghoa dan kayaknya sebagian elit besar termasuk prabowo telah menggiring Ahok jadi penerus jokowi.