Siapa yang tidak tahu sama Kota Banyuwangi, Kota yang berada di sebelah paling timur dipulau jawa ini. Banyuwangi dengan segala jenis kultur budaya dan segala jenis yang ada didalamnya punya ciri khas tersendiri.

Tapi saya tidak akan mengulik semuanya, karena akan terlalu memakan waktu, jadi saya akan mengulik salah satu dari ciri khas Kota Banyuwangi ini saja. Selain wisata yang sangat terkenal di Banyuwangi yaitu Taman Baluran, Kawah Ijen, Bangsring Underwater, Air Terjun Coklak, Jawatan Benculuk, Puncak Sejati, Air Terjun Pertemon, dan wisata surga untuk para surfer G-Land Pantai Plengkung. Ada lagi ciri khas dari Kota yang disebut dengan Sunrise Of Javaini.


Kali ini saya akan coba mengulik salah satu masakan kuliner tradisional yang begitu khas dan rasanya tidak akan kalah dengan wisata kuliner lainnya yang ada di Kota Banyuwangi ini.

Ada yang tahu dengan rujak cingur kan ? Begitu pula dengan soto Madura ? Saya rasa semuanya pasti sudah tahu dan bagaimana rasanya kalau dua makanan itu dijadikan satu ? Kebayang bagaimana rasanya kuah soto Madura ditambah dengan rujak cingur dengan petisnya ? Aneh kan ? Bayangan ekspetasi saya juga begitu pas begitu tahu namanya, apa yang enak dari makanan yang seperti ini ?

Tapi semuanya berubah ketika negara api menyerang (eitss bukan - bukan) tapi ekspetasi dari pemikiran saya berubah ketika ada seorang teman mencoba mencicipi makanan aneh tapi enak banget yaitu rujak soto ini.

Memang ini bukan pengalaman pribadi saya, tapi berdasarkan pengalaman pribadi teman saya yang sudah pernah makan makanan ini. Jujur saya pribadi belum pernah mencicipi makanan ini, bentuknya aja nggak tahu dan hanya pernah lihat ya di salah satu sosial media yang ternama saja kalau secara fisik sih belum pernah lihat.

Oke kembali ke Rujak Soto. Rujak cingur di Banyuwangi memang terkenal sangat enak, perpaduan bumbu kacang yang legit, kental dan berlimpah.


Yang namanya rujak pasti identik sama petis, kacang tanah yang sudah digoreng, pisang muda, cuka, cabai dan tentunya garam juga.

Komposisi kacang dan petisnya terasa nikmat ditambah lagi dengan isian yang menurut saya lumayan komplit yaitu sayur rebus, potongan tempe dan tahu goreng, babat, telur rebus, ketimun, daging serta lontong dan serta tak lupa dengan tambahan krupuk buat pelengkap untuk teman bersantap.

Terakhir diguyur dengan kuah soto madura lalu ditaburi dengan bawang goreng. Sedapnya langsung tercium menyatu bersama rujak cingurnya. Apabila kalian - kalian tidak menyukai lontong, kalian bisa menikmatinya dengan seporsi nasi putih jadi tidak ada yang perlu ditakutkan.


Salah satu tempat yang berjualan rujak soto ini ada di Rujak Soto Losari. Lokasinya blusukan dibelakang Masjid Agung Banyuwangi. Orang Banyuwangi biasa juga menyebutnya daerah Kauman, karena lokasinya ada di belakang Masjid Agung Banyuwangi tepatnya di jalan Progo. Meski warungnya kecil, pengantrinya cukup banyak.

Warung ini buka mulai jam 08.00 pagi dan jam 14.00 biasanya sudah habis. Usaha yang sudah turun temurun ini sudah ada dari tahun 2004 yang sudah dikelola oleh generasi kedua. Tidak main - main, karena ramenya pengunjung yang mampir ke Warung Losari ini, Warung ini bisa menjual 100 porsi dalam waktu kurang dari 8 jam sehari.

Pilihan menu lain ada rujak cingur, gado gado atau rujak cemplung. Kalau mau yang ada lontong bisa pesan rujak berkomposisi buah. Ada rujak manis dan rujak kecut. Pembeda keduanya adalah bumbunya. Kalau rujak manis dominan manisnya karena bumbunya memakai gula merah sedang rujak kecut rasanya cenderung asam karena menggunakan cuka.

Untuk minumnya paling nikmat kalau pesan es dawet yang isinya ada dawet, tape ketan hitam, potongan nangka, gula merah cair dan kuah santan. Tak ketinggalan es batu biar tambah nyesss saat diteguk.


Untuk harga, rata - rata harga rujak soto di Banyuwangi sini hanya Rp 20.000 untuk seporsi jumbo tersebut, termasuk murah kan ?


Untuk kalian - kalian yang dari luar kota, bisa langsung ke tempat Warung Losari tadi dengan mengendarai kendaraan roda dua atau roda empat juga bisa tapi saya rasa sih terlalu sempit tempatnya kalau untuk kendaraan roda empat karena gang masuk ke jalan Progo ini terlalu sempit.

Jadi alangkah baiknya mending kalau mengendarai kendaraan roda empat diparkir saja di pelataran Masjid Agung terus jalan kaki untuk ke Warung Losari ini, hitung - hitung berolahraga sebentar. Dan untuk kalian - kalian yang dari luar kota yang menggunakan angkutan umum bisa juga menyewa becak, sama abang becaknya pastinya, jadinya kalian bisa sekalian muter - muter Kota Banyuwangi ini.

Jadi bagaimana ? Kalian berminat untuk menikmati makanan aneh tapi enak seperti ini ? Ditunggu kedatangannya di Banyuwangi.

Oke sekian sekilas tulisan tidak penting dari saya, semoga bisa bermanfaat untuk menambah daftar kulineran kalian pada waktu berkunjung ke Banyuwangi ini.

*****
Terimakasih,
Salam Rahayu
@danymarta